09.

29 3 0
                                    

Sesederhana inikah kebahagiaan gue?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesederhana inikah kebahagiaan gue?

Ayashakinan


Selamat membaca!

Setelah kemarin Adlan tersenyum mendengar jawaban nya. Ayasha terus saja melamun, tersenyum sendiri memandang langit. Hari ini ia sangat bersemangat untuk bersekolah. Di meja makan ia sangat semangat untuk menghabiskan sarapan nya.

"A-ayo Rin buruan" Ayasha berdiri dan meneguk susu yang dibuatkan Anita, mama nya.

"Astatang kaka gua ngapa gini banget" Airin mengelap mulut nya dengan tissue dan bergegas berdiri.

Kedua nya berpamitan dan segera berjalan keluar rumah.

"Seharus nya bersyukur adik ku yang bego nya ga ketulungan" Ayasha menoyor kepala Airin pelan dengan sedikit terkekeh. Airin menatap sebal kaka nya itu dan mengelus kepala nya yang baru saja ditoyor Ayasha.

"Pagi non-non yang cantik" sapa Pak Rosin, supir nya.

"Pagi pak" jawab kedua nya bersamaan.

Ayasha dan Airin duduk dengan tenang. Akhirnya 15 menit perjalanan sudah sampai sekolah Ayasha. Memang benar, Ayasha selalu diantar terlebih dahulu karena sudah kelas XII.

"Hati-hati ya!" Ayasha melambaikan tangan dan masuk ke area sekolah. Terliat Adlan yang sedang membuka helm full face nya. Kali ini Adlan tidak membawa mobil karena ia sedang ingin cepat sampai ke sekolah. Alasan nya, Adlan bosan berdiri hormat kepada bendera.

Ayasha berlari kecil menyusul keadaan Adlan di parkiran sekolah.

"Hai bos ku" sapa Ayasha.

Adlan sama sekali tidak menghiraukan sapaan Ayasha yang kini tersenyum lebar. "Pagi Adlan" Untuk kedua kali nya Ayasha menyapa Adlan.

"Receh!" ketus Adlan dan langsung meninggalkan Ayasha.

"Eh eh tunggu dulu dong" Ayasha mengaitkan tangan nya pada Adlan. Adlan pun memutar malas bola mata nya. Banyak adik kelas yang berseru kecil melihat adegan konyol itu. Akan tetapi, Ayasha tidak memikirkan hal itu. Toh, Adlan pun tidak keberatan.

"Lengket banget"
"Ka Ayas beruntung banget elah"
"Iyelah emang nya elo?"
"Pengen juga"
"Anjirr si manusia kutub ga marah"
"Wew"
"Cocok juga si"
"Bener juga, boljug tuh dijadiin gosip"

Celetukan-celetukan unfaedah itu benar-benar tidak di dengarkan. Terutama Adlan yang selalu bodoamat terhadap sekitar nya.

Sesampai nya di kelas.

"Lepas!" pinta Adlan dan melepaskan tangan Ayasha dari lengan nya.

"Kadang dingin, kadang hangat" dengus Ayasha kesal.

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang