Lo emang bukan matahari. Tapi lo bintang yang selalu ada disaat semuanya gelap. Yang selalu nemenin bulan disaat sepi. Lo ga perlu berusaha jadi sepeti matahari, cukup jadi bintang yang membinar di mata siapapun.
Adlanhalmahera.
Sudah beberapa hari ini Ayasha dan Adlan saling tertawa bersama. Berjalan-jalan setelah pulang sekolah. Dan mengahabiskan waktu istirahat bersama. Ayasha menikmati itu.
Akan tetapi, ada yang Ayasha lupakan sekarang ini. Ayasha mulai jarang sekali berbicara dengan kedua sahabat nya itu. Ia lebih sering datang ke meja Adlan untuk berbagi cerita dan saling mengejek. Ayasha tidak sadar akan hal itu. Pernah sesekali Irani bercerita pada Ridho tentang sikap Ayasha. 'Namanya juga jatuh cinta, jadi lupa semuanya' itu lah jawaban Ridho. Bahkan jarang sekali Ayasha nongol pada room chat grup.
Dan sekarang ini juga, perasaan Ayasha pada Adlan semakin besar. Ia takut jika harus kehilangan Adlan. Ia pernah berfikir mengapa Adlan susah sekali ditebak. Bagaimana dengan perasaan Adlan padanya? Suka kah? Cinta? Bahkan sedikit pun ia tidak tau.
Ia hanya menikmati alur yang diberikan Tuhan, ia bersyukur akan itu. Di lain hal dengan Adlan. Laki-laki itu malah takut untuk meninggalkan Ayasha. Melihat Ayasha selalu tersenyum, membuat hati nya semakin takut meninggalkan Ayasha.
"Irani" panggil laki-laki bertubuh tegap itu. Spontan Ayasha ikut menengok dan mendapati Adlan yang sedang berada di belakang bangku nya.
"Ngapa lo?" tanya Irani dengan menaikkan satu alisnya.
"Lo duduk sama Fahri dulu. Ayasha sama gue" pinta Adlan. Ayasha menganga, begitupun Irani.
"Ogah gue duduk sama lo" ketus Ayasha.
"Ga nerima penolakkan" Adlan memasukkan tangan nya pada kantong celana. Ia berjalan pergi ke tempat duduk nya. Diikuti dengan Ayasha dengan wajah sebal.
'Ah kayak eeq nih orang, untung sayang' gerutu Ayasha dengan suara pelan.
***
"Kinan?" panggil Adlan.
"Kinan?" Ayasha spechless dengan panggilan itu.
"Nama lo kan Kinantara. Jadi suka-suka gue dong"
"Tapi kan yang punya nama itu gue bego" Ayasha menoyor kepala Adlan. Adlan meringis dan membalas perbuatan Ayasha itu.
"Konyol lo ah jelek!" entah dorongan dari mana, kini Adlan mengerucutkan bibir nya.
"Ck. Maaf" Ayasha berdecak melihat Adlan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy
RomanceBenar. Dia kembali, iya Adlan. Dia kembali tanpa alasan, tapi dia datang dengan rasa sayang untuk perempuan receh yang selalu bertengkar dengannya, Ayasha itu lah dia. Ayasha tidak terlalu banyak berharap,dia hanya takut Adlan meninggalkan nya lagi...