"Ya allah Ayashaa!!!! Balikin ponsel gueeeeee!!" teriak Adlan yang masih mengejar Ayasha. Menaiki tangga, menabrak orang, menaiki bangku, bahkan sampai meja, itulah yang dilakukan Ayasha sedari tadi. Ia senang sekali melihat Adlan berlarian mengejarnya.
Bughh!!
"Astatang pala gue sakit" seru Ayasha. Kini ia berada pada pelukan Adlan. Kepala nya terbentur dengan dada bidang milik Adlan.
"Balikin tai!" Kini Adlan melepaskan pelukan nya yang tidak disengaja. Menarik paksa ponsel milik nya yang diambil Ayasha tadi. Ayasha terkekeh menatap Adlan yang terus saja berdecak sebal.
Eskrim aja bisa leleh, ya kali lo ga bisa Dlan. Kini Ayasha menyusul keberadaan Adlan yang tengah melangkah cepat di koridor kelas XI.
"So baper lo" Ayasha mencoba memecahkan keheningan.
"Lo rese! Pergi sana!" perintah Adlan dan disusul dengan bibir Ayasha yang dimajukan.
"Maaf kek Dlan" Ayasha menyatukan kedua tangan nya seperti orang yang sedang memohon.
"Apaan banget lo? Malu bego banyak orang! Besok mao lo ga gue jemput?" ketus Adlan.
"Jangan dong. Maaf ya maaf"
"Ya" singkat Adlan mempercepat langkah nya.
"Yeeessss!!" ucap Ayasha senang dan menghiraukan pasang mata yang menatap nya sedari tadi.
Ayasha dan Adlan memang pergi bersama ke sekolah. Adlan sudah mengatakan itu saat mereka chattingan
Dengan berlari kecil Ayasha kembali menyusul Adlan.
"Dlan? Lo ga laper?" tanya Ayasha.
"Laper si"
"Ke kantin aja yuk" ajak Ayasha tersenyum lebar kepada Adlan.
"Ogah kalo sama lo!" bentak Adlan dengan sedikit terkekeh.
"Kenapa emang si?" Ayasha mengerutkan kening nya.
"Kuman ih sana jauh-jauh" kini Adlan terkekeh dengan tangan yang mempraktikan seperti orang yang sedang mengusir.
"Se suci apa si lo, sampe dengan enteng nya ngomong gitu?" tanya Ayasha, dengan nada meninggi.
"Kepo anak kecil" Adlan mencoel hidung Ayasha sekilas.
"Jangan so manjain gue! Gue bukan Kirana" ucap Ayasha yang malah membuat Adlan tertawa.
"Cewe tuh susah dimengerti ya. Di kasarin salah. Di manjain juga salah. Salah terus abang neng" Adlan memasang wajah so sedih nya. "Jangan baper dong. Gue minta maaf Yas" rengek Adlan.
"BO.DO!" jawab Ayasha meninggalkan Adlan yang masih mematung duduk di depan kelas nya.
Dengan perasaan kesal, kini Ayasha mengambil ponsel nya dan memasang earphone pada telinga nya.
***
Kenapa si Yas, lo buat jantung gue berdetak kenceng terus. Apa yang udah lo buat dengan tingkah konyol lo , sampe lo terus nimbrung di pikiran gue. Gue ga bisa kalo harus jatuh cinta sama lo. Dan menyatakan itu. Gue juga ga mau kalo lo harus jatuh cinta sama gue. Itu beresiko. Gue harus kejar mimpi gue. Gumam Adlan dalam hati.
Setelah masalah tadi itu terjadi. Pikiran Adlan selalu saja tertuju pada Ayasha. Entah dari kapan ia mulai menyukai pikiran nya itu.
"Adlan" panggil seorang cewek dengan rambut yang dikuncir biasa.
"Kenapa? Udah baik?" tanya Adlan.
"Udah. Gue laper ege" jawab Ayasha mengelus perut rata nya itu.
"Yuk makan" ajak Adlan.
Mata Ayasha membinar. Ia senang, pasti Adlan akan mentraktirnya.
Setelah di kantin. Adlan menyerah selembar uang lima puluh ribu kepada Ayasha. Bermaksud, agar Ayasha yang memesan.
"Lo mau makan apa" tanya Ayasha menaik turunkan alis nya.
"Mie ayam" singkat, kemudian kembali sibuk dengan ponsel nya.
Ayasha mengehela nafas kasar. Kini ia kesal kepada Adlan. Tapi bagaimana bisa ia menolak traktiran dari Adlan
"Minum nya apaan?" Ayasha kembali bertanya.
"Jus buah quldi" Ayasha menganga menatap Adlan dengan kerutan pada kening nya. Dan, tawa mereka lepas. Sehingga seluruh pasang mata menatap kearah nya.
"Astopirr itu ga boleh tau. Tar lo masuk neraka hahaha" kini Ayasha masih tertawa. Adlan terus menatap Ayasha yang terlihat manis sekarang ini.
'Manis banget dah ah anak nya Mama Anita' gumam Adlan.
Setelah melihat Ayasha sudah berhenti tertawa, ia membuyarkan pikiran itu. Mencoba lupakan, dan buang jauh-jauh. Itu yang sekira nya Adlan inginkan.
"Hahaha. Jus apel Yas" jawab Adlan setelah puas tertawa.
Kini Ayasha terlihat sibuk. Ia seperti pelayan, membawa nampan milik kantin. Membawa dua mangkuk berisi mie ayam dan dua jus apel.
***
Kringg!!Kringg!!
Bel pulang sekolah sudah berbunyi.
"Ayo balik" Ajak Adlan.
Ayasha membulatkan mata nya mendengar ajakan Adlan. Tapi ia mencoba tenang, dan membiarkan semua nya terjadi.
Adlan menjadi miliknya atau tidak, itu urusan Tuhan.
"Ayo" setelah beres-beres Ayasha beranjak dari duduk nya. "Gue duluan ya Na. Ran" ucap Ayasha dengan melambaikan tangan nya.
15 menit perjalanan mereka dipenuhi keheningan.
Ayasha sudah sangat lelah sekarang. Ia capek jika harus meladeni Adlan kalau sudah diajak bicara.
"Turun" pinta Adlan.
"Maka- " ucapan Ayasha terpotong. Adlan membekap mulut nya.
"Simpen aja nanti kalo butuh" pernyataan Adlan membuat Ayasha mengangguk.
Cupp...
Brem brem...
Otot-otot Ayasha hampir saja putus. Baru saja Adlan pergi dan memberi kesan yang sangat tidak disangka.
'Lemes kaki gue anjir'gumam Ayasha.
Kini ia sudah berganti pakaian nya. Dan mulai tersenyum membayangkan kejadian tadi. Ia membaringkan badan nya pada kasur queen size nya. Ia mulai memejamkan mata nya. Ia sangat lelah hari ini. Berlari karena dikejar Adlan. Mendengar celotehan Pak Anto. Setelah itu merasakan lemas di kaki nya karena kening nya dikecup Adlan.
Dalam beberapa menit saja ia sudah terlelap. Membiarkan ponsel nya di-chas agar dapat digunakan setelah ia bangun dari tidur nya.
***
'Kenapa gini rasa nya? Baru pertama kali gue merasa ada yang beda disaat cium kening Ayasha. Ya Tuhan? Gue bener-bener jatuh cinta.
Oh engga. Itu enggak bener. Hanya tinggal 1 minggu saja aku akan bersama nya. Ini tidak boleh terjadi' Adlan membuyarkan pikiran nya.
Ia meneguk air putih dan kembali berbaring pada kasur king size milik nya. Kini ia terpejam.
Dan, sekarang ia terlelap.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Sorry aku update singkat duang. Di mulmed itu Adlan, ohiya aku ganti cast nya Adlan. Jatuh cinta mendadak pas liat tuh cowo hahaha, trs keinget Adlan deh. Sorry yaaa.Sebenernya lagi ga mood, tapi bete. Yaudah lah ya maafin aku yang jomblo ini.
😂😂😂See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy
RomanceBenar. Dia kembali, iya Adlan. Dia kembali tanpa alasan, tapi dia datang dengan rasa sayang untuk perempuan receh yang selalu bertengkar dengannya, Ayasha itu lah dia. Ayasha tidak terlalu banyak berharap,dia hanya takut Adlan meninggalkan nya lagi...