-Chapter 2 : Welcome-

23 2 11
                                    

Toshio pun memandu Yusaki mengelilingi bangunan bercat serba putih dan megah yang merupakan markas dari Arcana. Dimana terdapat ruang penyimpanan senjata, ruang penyimpanan barang berharga, papan untuk menaruh misi serta request, kantin dan masih banyak lagi ruang-ruang lainnya, termasuk ruang briefing misi dan ruang kesehatan.

"Karena disini selalu bersalju, jadi aku sarankan Saki-chan selalu menjaga kesehatan. Kalau Saki-chan merasa kedinginan, Saki-chan bisa meminta coklat panas atau kopi ataupun minuman hangat lainnya di kantin. "

"Hmm, begitu. Apa jam makan disini dijadwal? Semisal kalau mau sarapan harus jam 6 dan sebagainya?" Tanya Yusaki yang masih melihat-lihat sekitarnya.

"Ah, tidak kok. Ini bukan penjara karena itu kita bisa makan di jam manapun yang kita suka." Senyum Toshio. "Disitu ruang penyimpanan senjata. Kalau Saki-chan lagi gak ada misi, Saki-chan bisa menitipkan senjata Saki-chan disana. Selain menitipkan senjata juga disana bisa meningkatkan daya serang senjata. Kita hanya tinggal membawa bahan yang diperlukan dan beberapa keping emas lalu memberikannya pada tukang patri disana."

"Sepertinya menarik." Singkat Yusaki. "Dan berhenti memanggilku dengan embel-embel '-chan'. Terdengar sedikit aneh di telingaku."

"Hehe, baiklah baiklah, aku minta maaf. Ayo, kita lanjutkan lagi orientasi markasnya."

Toshio dan Yusaki kembali melanjutkan perjalanan mereka untuk mengelilingi markas tersebut, hingga Toshio memasuki ruang misi dimana terdapat seorang pemuda lainnya berambut abu gelap jabrik dan bermanik biru tua yang dibingkai oleh sepasang kacamata tengah merapikan beberapa dokumen-dokumen beserta arsip disana.

"Reo-han, aku membawa Saki yang sudah siuman." Ujar Toshio.

"Eh? Ah, sudah siuman ya? Kau sempat membuat khawatir paramedis di ruang kesehatan. Namun syukurlah kau baik-baik saja." Senyumnya. "Jadi, namamu Yusaki?"

"Iya, namaku Yusaki. Uegihara Yusaki." Jawab Yusaki singkat.

"Hmm, nama yang cukup unik untuk seorang gadis. Hehe, bercanda. Aku Yamato Ryunosuke. Tapi anggota-anggota Arcana lebih akrab memanggilku Reo. Aku disini sebagai pengganti sementara dari ketua Arcana yang tengah menjalankan misi."

"Ah, begitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah, begitu. Salam kenal Yamato-san." Ucap Yusaki. "Sebentar, aku punya pertanyaan. Apa anggota Arcana disini semuanya laki-laki? Sebab sedari tadi aku tak melihat seorang gadis pun di markas ini."

Mendengarnya, Reo sedikit terkejut dan menahan tawa, sebelum ia menaruh arsip terakhir yang harus ia bereskan di lemari dan duduk di sofa.

"Bagaimana kalau kita mengobrol dulu sedikit, Uegihara?" Senyum Reo, yang disetujui oleh Yusaki yang segera duduk di sofa yang bersebrangan dengan Reo, begitupun dengan Toshio.

"Jadi, darimana aku memulainya ya?" Ujar Reo. "Bukannya tak ada, namun anggota perempuan disini biasanya lebih menyibukkan diri mereka dengan latihan karena mereka dituntut untuk memiliki kekuatan yang sama seperti anggota laki-laki. Karena jika tidak demikian, mereka akan kalah saing atau bahkan bisa mati dengan mudahnya dalam medan perang. Kita tak mau hal itu terjadi bukan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arcana -The Ghoulbusters-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang