Sebagai cewek yang sangat mencintai selimut dan kasurnya, Thata masih menjadi aktris di mimpinya. Matanya masih terpejam, namun bibirnya senyum-senyum tak jelas.
Mamanya gemas sendiri, karena sedari tadi sudah mencoba membangunkan anaknya itu namun nihil. Thata tidak mau membuka matanya, malah semakin menggulungkan tubuhnya di bawah selimut Masha & the Bear nya.
"Dek bangun. Kamu harus sekolah. Ini udah jam 6:10. Kamu nanti telat."
Hening.
Masih tidak ada pergerakan dari Thata. Kesabaran mamanya mulai mengikis. Mamanya melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Sekembalinya mama Gina dari kamar mandi, beliau menuju samping kasur lagi. Dan
Byurrr..
Mama Gina menyiramkan air dari gayung yang dibawanya dari kamar mandi.
"Hwaaaaa, banjirrrrr. Mamaaa, papaa, bang Andoo banjirrrrrrrr."
Thata gelagapan dan langsung bangkit dari kasur. Bukannya turun dia cuma berputar-putar di atas kasurnya. Wajahnya basah dengan air.
Mama Gina dibuat melongo melihat kelakuan anaknya itu. Darimana sebenarnya kebiasaan tidur kebo yang dimiliki Thata. Namun setelahnya, mama menarik tangan Thata agar berhenti, sebelum menyadari apa yang terjadi mama membawa Thata ke dalam kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, mama langsung menyiramkan air ke tubuh Thata.
"Mamaaaa, ini aku kenapa disiram-siram sih? Dingin mahhhh." Thata mulai tersadar dan langsung berteriak karena refleks.
Mama membekap mulut anaknya itu dengan tangannya mendengar teriakan Thata.
"Berisik kamu. Cepat mandi. Daritadi dibangunin nggak bangun-bangun. 10 menit nggak turun, mama potong uang jajan kamu." Selepas mengatakan itu, mama keluar dari kamar mandi.
"Astaga, emak gue. Kejam ya ternyata." Ucap Thata dalam hati.
"Ya ampun mama. Apa yang mama lakuin ke aku tadi, itu semua JAHAT taukk." Thata berteriak dari dalam kamar mandi. Namun, detik berikutnya.
"Mampus, kimia gue!!"
Menyadari bahwa dia sudah telat, Thata buru-buru menyelesaikan acara mandinya, pagi ini Thata akan ulangan kimia jadi dia nggak mau telat datang sekolah. Bisa panjang urusannya kalau nanti telat.Namun, keinginan Thata sepertinya tidak akan terkabul.
****
Dengan buru-buru Thata menuruni tangga di rumahnya.
Di meja makan, tinggal ada mama dan papanya yang masih sarapan.
"Abang kemana ini ma?" Thata bertanya sambil mengambil 2 potong roti yang sudah diberi selai coklat kesukaannya. Langsung saja dia memasukan ke dalam mulutnya.
"Udah berangkat dari tadi. Kalu liat ini udah jam berapa. 10 menit lagi gerbang sekolah kamu pasti udah ditutup." Kata mama.
"Uhukk uhukk." Thata tersedak rotinya sendiri mendengar perkataan mamanya. Dengan gerakan cepat dia mengangkat tangannya untuk melihat sekarang jam berapa. Benar. 10 menit lagi gerbang sekolahnya memang akan ditutup.
"Abang kenapa ninggalin aku sih." Tanpa menghabiskan rotinya, Thata meraih gelas yang berisi susu coklat dan langsung menegaknya sampai tandas.
"Makanya, kalau tidur itu lihat-lihat jam. Jangan ngebo aja." Tambah mama.
"Tidur mah ya merem dong ma. Mana ada tidur sambil lihat-lihat jam."
"Udah-udah. Yaudah papa antar aja ya dek." Papa melerai perdebatan antara anak dan ibu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me
Teen Fiction"Gak usah khawatir,aku baik-baik aja". ~ Thalitha Desyira "Gak usah bohong,loe gak baik-baik aja". ~ Devano Putra Wijaya