Suasana dikelas 10 B sangat ramai. Di hari pertama masuk sekolah ini hanya diisi dengan perkenalan saja.
Tadi, setelah bu Maya yang merupakan wali kelas di 10 B pergi, semuanya sibuk memperkenalkan diri masing-masing.
Tak kecuali aku dan Aprilia. Oh ya, aku dan Aprilia menjadi teman sebangku.
Kringgggg
Bel tanda istirahat telah berbunyi. Semua siswa keluar kelas untuk mengisi perut mereka yang mulai meronta.
"Li, makan yokk. Gue laper banget dari tadi." Ajak Thata pada teman sebangkunya itu.
"Ahh, ayok-ayok." Lia menyetujui ajakan Thata.
Mereka segera berdiri dari bangku dan berjalan menuju kantin.
Di SMA garuda tidak ada MOS (Masa Orientasi Siswa). Tapi, pihak sekolah mengambil 1 hari waktu liburan untuk memperkenalkan aturan dan tata tertib di SMA Garuda. Jadi, waktu kita masuk pertama disekolah, kita sudah tau dimana letak tempat-tempat disini. Karena dulu juga kita diajak keliling SMA Garuda.
****
Saat melewati koridor menuju kantin, banyak kakak kelas yang melihat keduanya. Kebanyakan mereka membicarakan Thata.
"Ehh, itu kan yang tadi dirangkul sama si Ando kan ya?" Salah satu bisikan yang terdengar oleh Thata.
"Iya tuh, adik kelas baru masuk udah dekat aja sama kak Ando." Tambah yang lainnya.
Tanpa menghiraukan bisikan-bisikan itu, Thata dan Lia melanjutkan perjalanan menuju kantin.
"Wahh Ta, liat tu semua pada liatin kita. Pada bisik-bisik lagi." Lia yang menyadari mendapatkan tatapan dari kakak-kakak kelasnya mulai berbicara.
"Udah gue duga bakal kek gini. Bang Ando emang ya." Gerutu Thata.
"Kenapa sih lo sama bang Ando?" Lia bertanya lagi.
"Tadi tu, waktu berangkat bang Ando rangkul gue mulai koridor masuk sampai depan kelas. Dan gue udah dapatin tatapan kek gini juga tadi pagi." Gerutu Thata. "Gue tu nggak mau, banyak cewek yang deketin gue, mau berteman sama gue tapi sebenarnya mau deketin abang gue, kayak di SMP dulu." Tambah Thata.
Ya, waktu di SMP dulu, Thata dideketin banyak teman cewek atau kakak kelasnya yang cewek. Dengan maksud untuk bisa pdkt dengan abangnya.
Kadang juga, banyak diantara mereka yang memberikan hadiah untuk abangnya namun lewat Thata. Alhasil, saat pulang sekolah Thata selalu membawa banyak hadiah.
Thata hanya tidak ingin kejadian waktu SMP itu terulang juga di SMA. Jadi, Thata tidak ingin semuanya tahu kalau dia adik dari Fernando Alexander.
"Udahlah Ta. Wajarlah mereka ngefans sama abang lo. Dia kan ganteng. Gue juga mau kok Ta sama abang lo." Komentar Lia.
"Nggak usah ikut-ikut lo. Iya sih abang gue ganteng, tapi kelakuannya astaga. Amit-amit." Thata bergidik membanyangkan kelakuan abangnya itu.
****
Tak terasa percakapan keduanya membawa mereka sampai di kantin.
"Ramai banget ini Ta." Lia dibuat melongo melihat keramain di kantin.
"Yaudah, lo cari aja meja yang kosong. Gue yang pesen makanannya." Thata bersuara.
"Gue bakso aja sama es jeruk aja."
Setelah Lia memberitahukan pesanannya, Thata langsung pergi ke stand makanan dan Lia pergi mencari meja kosong.
Lia masuk ke dalam kantin, tak butuh waktu lama dia mendapatkan lambaian tangan dari Ando. Lia segera pergi ke meja yang ditempati Ando dan teman-temannya.
"Hai, Li. Thata mana?" Ando mulai bertanya.
"Hai bang. Itu si Thata lagi pesen makanan." Setelah menjawab Ando Lia mengedarkan pandangan untuk mencari meja kosong.
Menyadari Lia yang celingukan, Ando bersuara lagi.
"Udah Li, loe duduk aja sini. Udah penuh semua itu mejanya."
"Wahh, bener nih bang?" Tanya Lia untuk memastikan dan mendapatkan anggukan dari Ando.
"Makasih bang." Lia segera duduk.
Setelah Lia duduk, kedua teman dari Ando bergantian kenalan dengan Lia. Yang diketahui namanya Angga dan Bimo.
Tak lama setelah perkenalan itu, Thata membawa baki berisi pesanan Lia dan dirinya. Dia mengedarkan pandangan untuk mencari Lia. Setelah melihat Lia, Thata mendengus.
"Kenapa satu meja sama abang gue sih tu anak." Gerutu Thata.
Tak urung, Thata tetal berjalan menuju meja itu.
"Ini pesanan lo." Thata duduk di sebelah bang Ando, karena cuma kursi itu yang masih kosong.
"Makasih ya Ta." Lia memberikan senyuman pada Thata. "Eh Ta, loe nggak kenalan tuh sama temannya abang lo." Tambah Lia lagi.
"Udah kenal gua." Thata membalas ucapan Lia.
Thata memang sudah kenal dengan Angga dan Bimo. Karena mereka sering main kerumahnya.
"Bang, itu bakso gue." Thata melotot melihat abangnya mengambil salah satu bakso di mangkok Thata.
Tanpa meperdulikan ocehan Thata, Ando tetap mengunyah bakso di mulutnya.
Karena teriakan refleks Thata, banyak pasang mata yang melihat ke meja mereka.
Thata menyadari tatapan itu malah menabok lengan abangnya itu.
"Kalau sampai kejadian di SMP itu keulang, awas aja lo bang." Gerutu Thata.
"Iya-iya maaf." Jawab Ando
Melihat adiknya mulai makan, Ando hanya mengusap kepala adiknya itu.
"Makan yang banyak, biar cepet gede ya dek." Tambah Ando dengan cengengesan.
Di meja itu diisi denga lelucon dari Angga dan Bimo. Terkadang Lia juga ikut menimpali.
----------
Maaf ya kalau typo nya masih banyak.
Jangan lupa like dan commentnya ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me
Teen Fiction"Gak usah khawatir,aku baik-baik aja". ~ Thalitha Desyira "Gak usah bohong,loe gak baik-baik aja". ~ Devano Putra Wijaya