Blood, Sweat, and Tears [ON GOING]

Intro

5 Mei, 1995.

Ketika kegelapan malam mendominasi negara Korea.

Ketika pertumpahan darah sesama bangsanya semakin menjadi.

Ketika nyawa, darah, napas, air mata, di korbankan di medan pertempuran demi mencapai kemenangan.

Malaikat kecil ini terlahir.

Ah, sebenarnya bukan betulan malaikat. Itu hanya sebuah kata kiasan untuk bayi tanpa dosa yang berbalut kain hitam. Lahir tanpa diketahui vampir diluar sana. Ketika perang berdarah antara kaum vampir Notia dengan kaum vampir Voreia semakin sengit.

Ya, bayi manis yang tengah di dekap hangat Sang Ayah sebelum waktu akan memisahkan keduanya.

Lahir dengan darah ras vampir Notia dan Voreia yang mengalir di tubuh mungilnya, keberadaan bayi ini jauh dari kata aman. Ditambah sedang terjadi perang vampir saat ini.

"Bawa dia ketempat yang aman. Jauhkan dia dariku dan Hana, juga dari peperangan ini."

Kim Seokjin—vampir dari ras Notia—menyerahkan bayi kecilnya kepada vampir di depannya yang berasal dari ras yang sama.

"Dimana Hana?"

Seokjin mengepal erat kedua tangannya, menahan gejolak emosi yang hampir saja keluar karena sikap vampir di depannya ini.

"Bahkan disaat seperti ini pun kau masih mengkhawatirkan Hana ketimbang anaknya?" Seokjin mendelik. "Hei. Ingatlah, yang sedang kau khawatirkan itu adalah istri—"

"Aku tak peduli walaupun dia adalah istrimu." potong lawan bicara Seokjin. "Dimana dia? Aku ingin bicara dengannya."