"No one goes through life unscathed."
—Unknown—
BLOOD, SWEAT AND TEARS
Chapter 5Penghuni Blue House tengah membahas suatu hal yang serius.
Lucy bisa merasakannya, atmosfer para tamu begitu berbeda. Kim Namjoon—Sang Dosen— bahkan tak mengeluarkan suaranya, sekalipun ia sudah pernah melewati momen ini.
"Seperti yang sudah kita semua ketahui, penyebab pertikaian antar kedua kubu ini adalah karena 'Magic Clock'."
Sang pemimpin rapat mengedarkan pandangannya ke sekitar.
"Antara kubu ras Nortia dan Voreia, bersih keras menginginkan Magic Clock dimiliki sendiri. Benda ini amat diperebutkan keduanya. Suasana pertikaian semakin memanas dan aku juga mendengar, kubu Voreia merencanakan penyerangan secara terang-terangan sebentar lagi kepada Nortia. Perang takkan bisa terelakkan jika kita tak segera mengambil langkah pencegahan."
Riuh terdengar. Berbagai argumen dilontarkan para tamu, membuat pemimpin rapat mau tak mau memberi instruksi secara tegas agar suasana kembali terkendali.
"Tolong tenang. Rapat akan dilanjutkan."
Sedikit demi sedikit, kebisingan menghilang. Sang pemimpin rapat kembali menyampaikan argumennya.
"Langkah yang dipikirkan pemerintah sejauh ini adalah menyembunyikan Magic Clock sejauh mungkin. Dan juga, membentuk Vampir Hunter untuk berjaga-jaga jika suasana semakin buruk."
Vampir hunter.
Lucy mulai memahami situasi secara perlahan.
"Kelompok ini akan dijalankan sebagai tindakan terakhir untuk menggertak kedua ras ini."
"Lucy, harus kau tahu." Namjoon menghela napas, "Aku tak tahu banyak tentang aliansi Vampir Hunter. Yang aku tahu dari hasil rapat ini, mereka ditugaskan untuk membasmi mereka yang memiliki darah campuran, termasuk mereka yang menikah dengan ras yang berbeda. Saat itu aku benar-benar tidak tahu jika kau beserta kedua orang tuamu menjadi target pembasmian juga, kupikir kalian akan aman mengingat posisi Hana yang memihak tim netral. Padahal aku sudah bisa melihat masa depan buruk pada keluargamu. Aku minta maaf, aku tak tahu jika kejadian buruk itu terjadi di malam saat kau lahir ke dunia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood, Sweat, and Tears [ON GOING]
VampirosDemi dirinya, aku rela mengikat perjanjian kepada sang iblis. Demi cerianya, aku rela memberikan darah ku. Mengeluarkan keringat, sebagai bentuk perjuangan ku. Serta meneteskan air mata, untuk berada di sisinya. @Cover edited by Dearmypsyche