5 (II) - Time Travel

474 40 7
                                    

Adegan Flashback.



Disarankan mendengar lagu:
BTS - The Truth Untold

.

©Blood,Sweat,and Tears©

.

Beberapa jam,sebelum Lucy kembali ke rumah.

Seoul National University.
Ruang kerja Kim Namjoon.

Hampir 15 menit kedua insan itu menghabiskan waktu tanpa adanya konversasi.

Kim Namjoon sedari tadi terus mengetuk-ngetukan jari telunjuknya ke meja. Bingung jelas mendominasi kepalanya saat ini. Aku harus menceritakan semuanya darimana? Bagaimana aku menyampaikan dengan kata-kata sederhana padanya?

"Prof,maaf jika mengganggumu tapi...." Lucy yang akhirnya merasa jengah pun membuka suaranya. "...kau tak mengatakan apapun padaku sejak tadi. Sebenarnya,anda mau menceritakan semuanya padaku atau tidak?"

"Tentu saja aku mau." jawab Namjoon. "Hanya saja aku sedang dilanda kebingungan. Aku tak tahu harus menjelaskannya dari mana."

"Katakan saja yang sekiranya harus aku ketahui. Tak perlu dari awal sekali."

"Haish! Aku benar-benar menyerah!" Namjoon bangkit dari kursinya dengan sedikit memijat pelipisnya. "Sulit sekali untuk mengolah kata-kata agar terdengar sederhana untukmu. Ini rumit,sungguh! Sepertinya aku terpaksa menjelaskan dengan bantuan benda magis."

"Benda magis?" Lucy menyerngit kebingungan. "Prof,sebenarnya kau ini Vampir atau penyihir? Kau punya barang yang berbau sihir? Bagaimana bisa?"

"Aku Vampir,bukan penyihir. Itu jelas sekali." jawab Namjoon. "Barang semacam itu kudapatkan di tahun 1995."

Lucy mengerut pelan,sedikit tak mempercayai penuturan Kim Namjoon.

"Serius,memangnya di dunia ini benar-benar ada barang sihir? Ku pikir itu hanyalah cerita fiktif belaka."

"Tentu saja ada. Ini peninggalan bangsa Vampir terdahulu. Benda yang membuat perang Ras Voreia dan Nortia meletus. Kedua bangsa ini fikir benda itu telah dimusnahkan. Tapi kenyataannya,benda itu ada padaku,aman hingga sekarang." tutur Namjoon sangat pelan.

Kakinya kini melangkah ke lemari kayu yang sudah terlihat tua. Ketika kedua pintunya dibuka,yang terlihat hanyalah kumpulan buku kuno. Tak ada yang mencurigakan disana.

Hingga pada saat Namjoon mengambil salah satu buku di bagian teratas sebelah kanan,Lucy baru menyadari jika sekumpulan buku itu hanyalah sebagai kamuflase. Karena setelah Namjoon menarik buku bersampul merah maroon,terlihat beberapa tombol disana.

"Kau tak menyangkanya,bukan?" tanya Namjoon tanpa sedikitpun berbalik. "Di sekitar sini terdapat 10 tombol. Hanya ada 1 tombol yang benar. Jika kau salah menekan,nyawa taruhannya."

"Serius?"

"Iya. Ada 8 perangkap di setiap tombolnya. Salah menekan,tanganmu bisa saja terpotong,atau bisa saja kepalamu terpenggal. Perangkapnya bermacam-macam,sudah ku rancang."

Blood, Sweat, and Tears [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang