Vivia yang masih emosi terus saja mengomel bahkan dia tidak sadar jika suaminya berhenti karena disapa seseorang. Vivia berhenti saat banyak orang yang memperhatikannya, dan dia cuma nyengir saat melihat Dava dan anaknya tidak ada disampingnya.
"Davaaaa" teriak Vivia dan berlari ke arah Dava.
"Sayang kamu jangan teriak-teriak dong"
"Kamu sih nyebelin," geram Vivia.
"Maaf sayang. Oh ya kenalin ini Farhan dia teman kami pas SMA hingga kuliah tepatnya sih Senior." Ujar Dava memperkenalkan temannya itu.
"Hmm saya Vivia" sopan Vivia.
"Oh ya sayang kita balik ke dalam ya. Farhan punya sesuatu buat kita" bujuk Dava.
"Ogah aku udah muak ketemu Afka si pengkhianat itu, Ayra yang begok apa lagi Sheva si pelakor. Aku lebih baik pulang aja" oceh Vivia.
"Kalau kamu gak ikut, aku yakin kamu nyesel ikut ya" bujuk Dava masih berusaha, Farhan tersenyum tipis.
"Enggak. Ayo pulang" Vivia menarik Dava.
"Ikut kalau mau sama anaknya" dengan cepat Farhan berlari setelah mengambil Amira.
"Sayang kamu ceroboh banget sih. Kamu aja yang ambil Amiranya" kesal Vivia
"Kamu juga ikut!" Dava menarik Vivia.
Sadar atau tidak saat ini restoran itu sudah sepi, juga kata tutup tergantung di depan pintu. Dengan muka cemberut Vivia masuk ke dalam, matanya memandang tidak suka pada Afka yang tengah sibuk bermain dengan Rista anaknya Sheva juga putri kecilnya dengan Ayra Kayra.
Lalu hal aneh mulai kembali terasa, para pelayan yang keluar berbaris rapi. Namun, Vivia tidak peduli dia menghampiri Farhan yang duduk di samping Sheva.
"Sini Amira, gue gak bisa disini lama lama" Vivia mengambil Amira.
"Ck gak seru lo, gue kan mau buat Rista cemburu. Dia betah banget sama Afka" ujar Farhan.
"Itu bukan urusan gue"
"Serah. Ka balikin anak gue, Rista sayang sini sama Dady nak" Rista tertawa dan memeluk leher Afka.
"Dia gak mau gue udah bajak dia. Kayra mau kan punya adik" tanya Afka sama putri kecilnya.
"Cih nyebelin banget sih lo. Lo minta Ayra buat nambah lagi!. Gue sama Sheva baru punya satu ni" Vivia menghentikan langkahnya.
"Apa maksud kalian?"Vivia menatap mereka.
"Sayang liat sana"
Vivi terpaku saat melihat spanduk tulisan selamat ulang tahun. Lalu restoran itu tiba tiba gelap dan di dinding muncul foto foto Vivia. Dia, Dava dan anak mereka serta sahabat sahabatnya nampak bahagia."Kalian?"
"Kejutan" kompak mereka.
"Hmm Vi, aku mint maaf sempat rusak kebahagian keluarga sahabatmu dan masalah Afka ngirim nafkah sebenarnya buat pengobatan ku dan Rista adalah anak ku bersama Farhan, bukan Afka." Jelas Sheva.
"Dia suamimu?"
"Iya dan apa sekarang kau bisa memaafkan ku?" Tanya Sheva.
"Iya aku memaafkanmu dan aku juga minta maaf" Vivia memeluk Sheva.
"Iya Vi"
"Oh ya sebenarnya apa yang terjadi"
"Sebenarnya..."
Flash back
Afka dan Ayra tengah asyik bercanda dengan kedua anaknya. Namun, kebersamaan mereka terganggu saat ada suara bel. Ayra yang tadi tidak menggunakan kerudung langsung memakek kerudung sedangkan Afka pergi untuk membuka pintu. Mata Afka terpaku lalu tersenyum senang dan memeluk tamu yang membuat dia terkejut itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Makmum
Romance'Pernikahan ini memang bukan pernikahan yang kuinginkan. Namun, aku harus menjaga perempuan yang dipilih orang tuaku segenap jiwaku. Membuat dia bahagia itu janjiku ' Afka Reynand Adrian 'Hal paling menyakitkan bagi perempuan ialah saat ia harus...