Bagian 2: Flashback

269 27 57
                                    

Selasa, 14 Juli 20XX

"Dik, ruangan untuk anak baru di lantai dua ya. Tangga nya ada di sebelah sana, selamat datang di ESIA HIDAYAH." Sambutan hangat kakak kelas yang menjaga beberapa tempat menyambut siswa baru disana.

Koridor yang sedikit ramai dari biasanya saat di bukanya pendaftaran bagi siswa baru. Beberapa anak laki-laki sedang mengobrol di kursi kayu yang dimakan oleh waktu, tapi tetap kokoh.

Krieet..

Suara pintu tua berdecit. Mengalihkan pandangan semua menuju pintu, siapapun yang membuka pintu itu cukup membelah keheningan yang cukup hening di ruangan kelas itu. Kursi yang tersedia memang tidak banyak, tapi setidaknya cukup untuk beberapa siswa baru yang hadir pagi ini.

Untuk barisan pojok memang cukup ramai. Mungkin untuk sapa-menyapa teman lama yang bertemu disaat memo tepat. Hawa dingin sangat terasa dengan sunyi nya ruangan kelas yang hening. Masih belum ada yang berani membuka suara maupun sekedar kata 'hai'.

Memang untuk pertama kali rasa malu masih mendominasi. Tapi, mari kita lihat untuk kedepannya.

Kriiet..

Lagi pintu tua itu berdecit nyaring. Sontak mengalihkan semua pandangan tanya pada pintu. Seorang guru berbadan berisi dengan wajah imutnya menyapa kelas hening ini,

"Morning! Sudah ada yang kenalan?" Suara nya begitu menggema di rungan karena saking heningnya.

Hanya jawaban kecil malu-malu #padahal malu-maluin -author

"Belum." Sebagian menjawab dengan gelengan. Seketika bibir guru di depan mengulum, sedikit kecewa dengan jawaban para siswi disini.

"Yaah.. kok belum? Padahal tadi sudah diberi waktu untuk berkenalan..." guru itu hanya menggantungkan kalimat nya lalu tersenyum kembali. "Tapi tak apa. Masih bisa berkenalan nanti."

Ada beberapa siswi tertawa dengan wajah konyol yang ditampilkan guru di depan. Guru itu hanya tertawa kecil.

Tok..took..

SATU KELAS (kelas AmPaS) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang