Bab 3: it's my class A1

171 23 28
                                    

  Kriing..

  Sudah biasa bila jam 06:15 bel masuk berdering.

  Kelas ruang pojok yang seharusnya kelas B2 masih ditempati untuk sementara kelas A1. Terlihat dari suasana nya gelap dan dapat di pastikan bekas gudang.

  "Saoloh! Kelas kita disini? Masya Allah, salah aing teh apa?" Masih pagi masih ada yang bacod minta ditampol. Dia adalah Naya Fitri. Cewek bohay (gak terlalu sih) udah mulai bacod yang nggak ada faedahnya.

  "Yeeuww.. namanya juga anak baru. Cukup enjoy aja, tapi.. btw panas cuk." Santai seseorang di pojokan sambil baca novel. Hidupnya selalu dibuat santai, nggak ada rasa takut atau apa. Mottonya tuh udah keliatan banget 'Enjoy Life aja.' Dia adalah Dinda Nurma. Cantik dengan jenongnya yang cling.

  Tok.. tok..

  "Assalamualaikum." Suara halus terarah dari pintu mengalihkan pandangan lucknud mengarah kepada seseorang yang mengetuk pintu lalu masuk.

  "Waalaikumsalam." Jawab serentak anak-anak bangcan.

  "Wow! Banyak juga ya.. saya kira hanya beberapa saja. Hehe.." tawa guru di depan. Perempuan dengan badan mungil dan seragam guru terlihat pas di badan rampingnya.

  "Sebelumnya, nama saya Nursinta Tika. Bisa panggil saya ms. Sinta." Ms. Sinta berbalik menuliskan namanya di papan tulis. Kacamata bertengger di hidungnya dan behel kawat terlihat saat beliau tersenyum.

  Banyak anak yang terpesona dengan kemanisan ms. Sinta. Ya nggak seberapa sih.

  Perkenalan pun dimulai. Berawal dari beberapa anak kemudian ms. Sinta mengusulkan untuk membentuk beberapa pengurus kelas.

  "Bisa usulkan siapa yang ingin jadi ketua kelas?" Tanya ms. Sinta melemparkan pertanyaan yang disahuti anak sekelas, dengan antusias.

  "Ilma miss!" Heboh Farah menunjuk Ilma yang terkejut.

  "Iya miss. Ilma aja." Sahut lainnya.

  "Oke. Kita sepakat Ilma jadi ketua. Ada yang ingin mencalonkan lagi?"

  Ingin sih mencalonkan diri sendiri. But wait.. jangan dulu deh, menjatuhkan ekspetasi sekelas aja. Bisa di bacoque sama chili chili.

  "Dan, untuk wakil. Ada yang mau mencalonkan atau dicalonkan?" Tanya ms. Sinta yang masih sabar menunggu jawaban.
Seketika anak sekelas heboh lagi.

  "Farah ms!"

  "Naya ms!"

  "Miftah ms!"
 
  "Jasmine ms!"

  Kaget! Anjir.

  Demi qeteq miper kinclong beklin. Minta dia ditampol sampe Zimbabwe dia gaes.

  Pelakunya? Jan ditanya. Syaiton satu ini minta digaplok sampe mampuz. Akika kezel!

  Dia. Naya Fitri. Banyak padahal yang berharap dia jadi wakil, gue juga sih. Tapi kenapa lempar balik sih?! Mekong juga nih sista. Tapi mari kita lihat akhirnya siapa yang jadi wakil.

  "Heh! Gue bacoq juga pala lu." Sembur gue yang hanya dibalas cengengesan Naya.

  "Ucapannya ya.. tolong dijaga." Peringat ms. Sinta dengan lembut.

  Naya yang dinasehati hanya bisa cengengesan garing dan langsung meminta maaf pada Miss Sinta.

  "Iya miss, maaf" Miss Sinta tersenyum memaafkan, lalu melanjutkan pembicaraannya yang sempat tertunda.

  "Oke, guys. Pengurus kelas sudah dibentuk. Jadi, saya adalah wali kelas kalian secara resmi. A1, my childs."

                                        ***
Minggu pertama. New class

SATU KELAS (kelas AmPaS) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang