hari ini, lucy memutuskan untuk mencari diary milik bunda dengan bantuan herin dan bomin. kebetulan, wanita paruh baya itu ada urusan lagi di luar.
jadi kesempatan ini lucy gunakan sebaik mungkin untuk mencari informasi lebih lanjut.
"menurut elo, diary bunda isinya apa?" tanya lucy, semakin penasaran.
bomin mengangkat bahunya, "nggak ada yang tau. namanya juga diary," ujarnya.
herin mengangguk, "sebenernya satu-satunya halangan cuma gerbang itu. yang bisa buka cuma bunda, ada kata sandi yang harus di masukin. mau manjat juga ngga bisa, ada pager putih tinggi banget."
"yang tau kata sandinya cuma bunda, makanya waktu pertama kali elo dateng, gue harus panggil bunda dulu," jelas herin, sambil sesekali menggaruk rambutnya.
lucy mengangguk paham dan tanpa disadari, kini gadis itu sudah berdiri di depan pintu kamar bunda. hatinya berdegup kencang, takut ketahuan.
"buruan, gue bakal jaga di luar," ujar herin dan lucy memimpin bomin dengan membuka pintu kamar bunda.
normal.
kamar bunda tampak normal seperti kamar pada umumnya. benar-benar tidak ada yang aneh.
"jangan duduk di atas kasur. nanti ketauan," ujar bomin dan lucy mengangguk.
keduanya menelusuri kamar bunda sampai akhirnya lucy menemukan diary wanita itu di dalam laci dekat tempat tidur.
"ini! ketemu! bomin," panggil gadis itu.
lucy membuka buku itu, lalu membuka halaman paling depan,
milik, yoon bora.
"bunda udah balik! cepetan!" ujar herin, membuka pintu sedikit lalu berbisik.

KAMU SEDANG MEMBACA
[iv] a story to tell.✔️
Fanfictiontentang panti asuhan dengan pagar putih tinggi. anthology the series. .k 2018