tiga.

10.8K 3K 749
                                    

"herin," panggil lucy begitu bunda meninggalkan mereka di ruang tengah. satu persatu anak panti mulai berhamburan.

sedangkan herin masih menemani lucy, "kenapa lucy?" tanyanya.

lucy membawa tasnya, mengikuti langkah herin dari belakang. menaiki tangga, menuju sebuah kamar.

"mereka kenapa?" tanya lucy. herin jadi diam, tangannya yang semula mau menekan gagang pintu jadi berhenti.

"nanti malem aja ya. lagian kita satu kamar," ujar herin sambil tersenyum. gadis itu lalu mengusap rambut lucy dan satu hal yang lucy sadari,

rambut herin seperti terbuat dari plastik.



night one, story one, seo herin
malam tiba dan lucy kembali mengulang pertanyaannya, "mereka kenapa? katanya mau cerita," ujar gadis itu.

herin segera menoleh lalu menaruh jari telunjuknya di depan mulut, "shh. nanti bunda denger."

tatapan gadis itu lebih serius dan lucy segera mengangguk paham.

"mulai dari mana ya?" ujar gadis itu, "dulu, sebelum ada kita, panti asuhan ini pernah diisi sama anak-anak lain dan yang ngurus panti juga bunda yang sama."

"ada satu kejadian yang bikin semua anak panti meninggal hari itu. semuanya, nggak ada yang tersisa. polisi yang nyeledikin kasus juga ngga tau sebabnya apa dan kasus ditutup gitu aja. intinya, bunda jadi gila," lanjut gadis itu.

lucy semakin bingung tapi tetap menyuruh herin melanjutkan.

"ini, coba pegang rambut gue," balas herin, mendekatkan diri pada lucy.

lucy ikut mendekat lalu mengusap rambut herin dan tangannya langsung terangkat, "plastik?"

herin mengangguk, "ini rambut plastik."

benar dugaan lucy, tapi kenapa?

"kenapa rambut elo rambut plastik?" tanya lucy.

herin menghela nafas, "rambut plastik ini dijahit bunda ke kepala gue."

"hah!" pekik lucy semakin kaget.

"shh! kecilin suara lo," suruh herin. kembali menaruh jari telunjuk di depan mulutnya.

"kenapa bisa gitu?" tanya lucy dengan suara yang lebih kecil.

"dulu, gue anak manja yang selalu protes dengan keadaan rambut gue yang nggak halus. gue pengen punya rambut yang ngga kusut."

"waktu itu gue merasa jelek dan bunda nggak tahan sama gue yang selalu ngerengek. hari itu, gue dibawa ke ruang bawah dan bunda motong semua rambut gue."

"gue nangis dan nggak sampe situ aja, gue ngerasa sakit di kepala gue. makin lama, makin sakit sampe gue nggak tahan lagi."

"lama-lama gue sadar, bunda lagi jahit rambut ke kepala gue. 'pakai rambut plastik, biar selalu bagus kayak barbie.' gitu kata bunda," ujar herin, mengakhiri cerita.

lucy bergidik ngeri. gadis itu lalu segera memeluk herin erat, "kita harus keluar dari tempat ini."

herin menggeleng, "ngga semudah itu. kalau emang semuda itu, gue udah kabur dari kapanan."

lucy menghela nafas, "kalau yang lainnya gimana?"

"lo bisa tanya mereka sendiri. gue ngga bisa ceritain kisah mereka," balas herin.

lucy mengangguk paham.

"inget, lo harus selalu hati-hati sama bunda," ujar herin.

[iv] a story to tell.✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang