Setelah pulang kampus, Bari membawa Queen pergi ke suatu tempat jauh dengan mobil, dengan catatan ia sudah meminta izin dengan Reisha.
Ia membawa Queen menuju pedesaan yang jauh dari kotanya. "Ada, seseorang yang masih nunggu kamu buat datang,"
Queen semakin berdebar di buatnya, bahkan ia tak tau ada tempat seperti ini. Ia baru kenal dengan Bari, dan kini ia telah sejauh ini dengan Bari, banyak sekali teka-teki yang bermunculan di otak Queen.
Pria itu memberikan sekali banyak kejutan untuknya. Bari, sangat romantis dan penuh misteri untuknya.
"Siapa?" tanyanya nyaris berbisik.
"Kamu bakalan tau," lalu, mobilnya berhenti di depan rumah besar, yang beruliskan 'Panti Jompo Yuanda.'
"Ayo turun," ia menuntun Queen turun dan menuju panti itu.
Queen dapat melihat, seorang wanita paruh baya duduk seraya bersenandung begitu hangat menyapu telinganya, di teras. Tatapan matanya lurus, dan tak bergerak saat mereka mulai mendekatinya.
"Ma .. " suara Bari melemah memanggilnya. Wanita paruh baya itu tersenyum lebar tanpa menatap Bari.
"Vernon? Itu kamu nak?" tanyanya. Lalu, Bari memeluknya erat seakan tak ingin melepasnya. "Mama rindu sama kamu," ucapnya nyaris menangis.
Satu hal yang melintas di kepala Queen, kenapa ia memanggil Bari dengan sebutan Vernon?
"Akhirnya, kamu datang ke sini." Ucapnya sendu. Bari mengelus punggungnya berusaha memberikannya kekuatan.
Dan, yang Queen ketahui sekarang, wanita paruh baya itu tak menyadari kedatangan Queen.
Dia, tuna netra.
"Vernon kangen sama mama,"
Queen kembali mendengar nada sendu itu. Ingin sekali Queen memeluk pria itu erat.
Mereka menyudahi pelukan mereka. Bari menuntun tangan Queen dan menyatukannya dengan tangan wanita itu.
"Ma, ini pacar Vernon, Queen namanya. Cantikkan?" ucap Bari lalu tersenyum, walaupun mamanya tak bisa melihatnya. "Dia, persis kayak mama,"
"Queen, ini mama aku. Mama Retno,"
"Saya, Queen teman-"
"Pacar," ucap Bari membetulkann. Queen mengangguk canggung.
"Ah, iya .. pa-pacarnya." Wanita paruh baya di depannya sangat luar biasa cantik.
Tiba-tiba tangan Retno terangkat membelai wajah Queen perlahan. "Kamu, cantik sekali."
Pipi Queen memerah. Bari tertawa kecil. "Gimana, mama senang kan? Vernon selama ini nggak homo, dan punya pacar buktinya, yang tulus dan beneran sayang sama Bari,"
"Limited edition lho ma!" wanita paruh baya itu tertawa kecil. Suaranya sangat lembut.
Bari terkekeh. "Mama udah makan?" tanya Bari, Retno mengangguk. "Dia itu koki yang ngajar aku masak," ucapnya pada Queen.
Queen tersenyum kecil.
"Kalian udah makan?" tanya Retno. Bari menggeleng lalu memeluk mamanya manja.
Queen senang melihat Bari yang seperti ini. "Belum ma, mama masakin." Ucap Bari manja.
Retno tertawa. "Iya. Mama masakin ya," ucapnya. Namun, Bari menahannya lalu mengecup kening dan pipi mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Bad Boy
Teen Fiction[SEBAGIAN PART DI HAPUS] Amazing cover by: suputri21 . . Bari Delano Bradly, cowok urakan yang paling menyebalkan yang pernah Queen temui. Ia juga yang telah mengajari Queen semua tentang kasih sayang dan cinta, mengajari tentang kejamnya dunia luar...