Who?

14.6K 926 34
                                    

Setelah ia mengantar Queen ke kampus, Bari kembali menemukan surat yang sama, dengan sebuket bunga dan cokelat tentunya, dengan pengirim yang sama. Bari semakin penasaran dengan ini semua, Bari akan menemukan siapa pengirimnya, tentu saja Bari tidak tahan dengan ini, cokelat, surat, dan bunga memenuhi tempat sampah rumahnya.

Namun, kali ini berbeda, surat ini isinya beda dari yang lain, membuat Bari menggeram marah saat membacarnya.

To: Bari.

Hai pangeran dingin tak tersentuh miliku! Aku tau kamu selalu membuang ini semua yang aku berikan, asal kamu tau, aku cinta sama kamu, dan kamu malah pergi ke Queen yang sama sekali nggak cinta sama kamu, kamu tau? Dia cuman anggap kamu sahabat dia, nggak lebih. Kalau mau tau, tanya aja besok ke-dia, aku yakin dia cuman anggap kamu sahabat, jangan terlalu berharap, mendingan menyerah saja.

Dari cewek yang mencintaimu.

Bari merobek surat itu menjadi beberapa potongan lalu membuangnya. Bari sedikit khawatir dengan isi surat itu, rahangnya mengetat penuh amarah yang berkecamuk di dirinya.

"Bi Inah!" panggil Bari.

Bi Inah datang dengan tergesa-gesa. "Ada apa den Bari?"

Bari tersenyum, membuatnya salah tingkah. "Ini buat bibi, bibi makan ya. Jangan sisain," ucap Bari.

Bi Inah membawa sekotak cokelat dari Bari. "Makasih ya den, bibi bakalan makan demi den Bari,"

Bari tertawa keras. "Eh, den Bari .. ketawa-eh cokelat- eh anu .. bibi suka anunya den Bari- eh cokelat!"

Bari semakin tertawa di buatnya. "Astaga, bi. Udah, bibi boleh pulang."

Bi inah langsung cepat-cepat keluar dari kamar Bari.

"Gue bakalan temuin lo, dan kita lihat siapa orang yang berani berurusan sama gue."

***

Queen baru saja keluar dari kelas, tiba-tiba Cess mengcengkram dagu Queen kuat, lalu mendorongnya mausk ke toilet wanita, Queen terpojok ke dinding.

"Kurang ajar lo ya!" pekik Cess di wajah Queen. "Lo udah rebut Bari dari gue!"

"Bukan gue-"

"Berani jawab lo!" bentak Cess lalu menjambak rambut Queen.

Queen meringis. "Lo udah bikin Bari benci sama gue! Lo tau kan gue cinta mati sama dia!"

"Gue ng-"

"Lo diam! Lo itu nggak pantas jadian sama Bari, lo itu jelek!" pekik Cess lalu menyirami air kotor di tubuh Queen menggunakan ember. "Rasain tuh!" ucap Cess lalu mengunci pintu toilet dan pergi.

Queen menjadi panik saat mendengar suara pintu terkunci. "Cess, buka pintunya!" panggil Queen seraya menepuk-nepuk pintu. "Cess!" panggil Queen lagi, namun hasilnya nihil, tidak ada seorang pun di luar sana bisa membantunya.

Ceklek.

"Queen!" panggil suara lirih cewek di luar toilet yang di masuki Queen, Queen tau suara itu.

My Cold Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang