Prolog

97 10 0
                                    

Namaku Kim Tae-hyung. Masih kuliah semester tiga di salah satu universitas swasta di Seoul. Sejak satu minggu lalu sudah diboyong ke Indonesia. Aku sudah berkali-kali protes pada mommy. Bilang; kalau aku ingin sekali menikmati salju. Respon mommy biasa saja. Tersenyum, bilang kalau Indonesia sangat menyenangkan. Tidak berhenti di situ, aku juga sering membujuk dady, barangkali saja mau berbeda pendapat. Ah, mereka sama saja!

Kedatanganku ke Indonesia lumayan lancar. Selain sempat tertahan di bandara, selebihnya baik-baik saja. Mereka menyambut ramah, menunjukan apartemen. Hm, lumayan hangat.

Sebagai rasa protesku, aku berjalan angkuh melewati puluhan rekan bisnis dady. Mommy hanya bisa menggeleng.

"Sabar, beberapa bulan lagi Dia akan terbiasa." Dady merangkul mommy.

Aku membanting koper dengan kesal. Segera mengunci diri di kamar apartemen. Apa sih hebatnya kota ini? Bahkan salju pun tidak ada. Padat, panas, macet panjang di mana-mana. Belum lagi, harus kursus bahasa setempat. Sumpah, ini menyebalkan! Bagaimana pun caranya mommy harus berfikir kembali ke Korea. Aku tidak mau tahu!

"Namdongsaeng, makan dulu, yuk?!" Mommy mengetuk pelan. Mommy selalu memanjakan dengan memanggil 'namdongsaeng'. Bagaimana tidak? Aku anak tunggal kesayangan mereka.

" Namdongsaeng?!" Sekali lagi mommy mengetuk.

Aku masih diam. Membiarkan mommy berfikir aku sudah tidur karena kelelahan.

Aku sebenarnya tidak tega melakukan hal ini pada mommy. Aku hanya ingin kembali ke Korea dan bersikap seperti biasanya. Memberi makan hewan peliharaan, bersepeda di perbukitan, membuat bola-bola salju.

Tak terasa buliran air jatuh dari mata. Tidak, aku tidak menangis! Aku adalah Tae-hyung. Lelaki paling tampan se-galaksi bima sakti. Tapi ... aku benar-benar merasa sedih. Beri aku waktu sejenak, jangan sampai ada yang mengintipku mengeluarkan air mata. Sekali lagi ini bukan MENANGIS!

Aku masih terduduk, sibuk dengan pikiranku yang melayang jauh ke Korea. Sesekali mataku menatap pandang ke jendela kaca, memperhatikan aktivitas di bawah sana.

Hyuna, jika nanti aku lama di sini, apakah kau akan merindukan aku?

After Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang