Hari yang cukup cerah.
Di dalam ruangan yang serba berwarna putih itu, seorang gadis cantik sedang terbaring lemas di atas tempat tidur pasien itu.
Dirinya sedang terisak, tiga menit yang lalu dirinya terus-menerus menangis.
Entah kenapa, hal itu benar-benar membuat Chanyeol merasa sakit.
"Sudahlah, kau akan baik-baik saja," ucap Chanyeol berusaha menenangkan.
"Dimana ummaku?" tanya Sowon.
"Umma mu sedang ada di ruangan dokter, ayahku ingin mengatakan suatu hal pada umma dan juga appa mu," jawab Chanyeol
"Apa kah aku akan mati sekarang?"
Seketika suasana di dalam ruangan itu berubah menjadi tegang, mata Sowon kembali terlihat basah, air mata itu mengalir lagi, kali ini mengalir dengan deras.
"Kenapa kau berkata seperti itu?" tanya Chanyeol terdengar dingin.
Sowon hanya mengangkat tangan kirinya yang sekarang sedang terpasang beberapa selang obat.
Chanyeol yang menyadari apa yang dimaksud oleh gadis yang ada di hadapannya ini langsung menatap tajam mata Sowon
"Kau akan baik-baik saja," ucap Chanyeol pelan.
"Kau tidak usah berbohong padaku," ucap Sowon.
"Aku tidak berbohong padamu," balas Chanyeol, "Kenapa kau bisa begitu yakin kalau aku akan sembuh?"
Chanyeol menghela nafasnya panjang yang terkesan begitu berat.
Pikirannya tambah begitu pusing, dirinya hanya ingin meyakinkan Sowon kalau gadis itu pasti akan baik-baik saja.
Tapi gadis itu malah sangat pintar.
"Kenapa aku bis begitu yakin? Karena aku tidak mau kehilangan mu Sowon," jawab Chanyeol terdengar sangat tulus.
Pria itu mengelus kepala Sowon lembut, berusaha untuk menenangkan gadis itu.
"Kita semua akan melakukan yang terbaik untukmu," bisik Chanyeol.
"Kau hanya perlu meminum obat mu dan juga berdoa kepada Tuhan," lanjut Chanyeol.
"Aku masih saja merasa takut," lirih Sowon pelan.
***
Saat ini Chanyeol sedang duduk berdiam diri di taman rumah sakit itu.
Kali ini langit tidak secerah tadi pagi, sekarang lebih berawan, sinar matahari tidak terlalu menusuk seperti tadi.
Dia duduk tepat di bawah pohon rindang dengan beberapa bunga berwarna putih yang tumbuh di antara dedaunan berwarna hijau itu.
Pikirannya sangat berat saat ini.
Dia mengambil handphonenya lali mencoba untuk menelepon seseorang.
"Halo."
"Bagaimana kabarmu? Semenjak sampai di Korea, kau tidak pernah mengabariku lagi."
"Maaf aku sangat sibuk, aku mempunyai satu pasien spesial."
"Pasien spesial?"
Dia adalah Kyungsoo, teman kuliah Chanyeol saat berada di Jerman.
"Iya, bisa dibilang keadaannya sangat kritis sekarang, aku butuh bantuanmu."
"Beruntung sekali dirimu Chanyeol, aku akan kembali ke Seoul besok."
Mata Chanyeol berbinar bahagia.
"Aku sangat penasaran dengan pasien spesial mu itu."
"Cepatlah datang."
Chanyeol mengakhiri panggilan keluar itu.
Update soon
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Doctor To You✔
FanfictionChanyeol*Sowon Kim Sowon, gadis 16 tahun yang mengidap kanker darah yang bisa saja merebut nyawa nya secara tiba-tiba. Butuh seseorang untuk menjadi dokter pendamping nya, Byun Chanyeol. Anak dari dokter terkenal di Seoul, lulusan S2 jurusan kedokte...