Bagian 11

4.6K 208 0
                                    

"Kan,tolong potongin wortelnya dong. Jangan besar besar ya." ucap Amel sambil mengaduk bumbu untuk membuat kuah sup ayam.

Arkan yang tadinya bermain ponsel langsung memberhentikan aktivitasnya itu dan melakukan apa yang diperintahkan Amel tadi.

"Segini cukup?" tanya Arkan sambil membawa sepotong wortel yang dipotongnya tadi.

"Oke,cukup. Terusin ya,ukurannya segitu. Jangan lebih,jangan kurang." Arkan mengangguk

Mereka sibuk dengan tugas masing masing. Arkan sibuk memotong wortel dan Amel sibuk memasukkan ayam yang sudah dicuci dan direbusnya terlebih dulu. Setelah itu meminta wortel yang sudah dipotong potong Arkan. Selanjutnya,Amel menyuruh Arkan untuk memotong kentang dan teman temannya. Setelah selesai memotong,Arkan memberikan potong potongan kentang dan teman temannya kepada Amel dan Amel mengambilnya dengan senang hati. Setelah 30 menit berlalu,akhirnya sup ayam masakan Amel sudah dapat dihidangkan. Amel mengambil nasi yang sudah dimasak Arkan tadi malam sebelum dia tidur dan mengambilkan Arkan sup ayam tadi kemudian Amel melakukan itu juga untuk dirinya sendiri. Mereka berdoa terlebih dahulu,setelah itu mereka makan dengan hening.

----

"Enak juga masakan lo ya. Gue kira lo gak bisa masak" ucap Arkan setelah selesai sarapan.

"Sedikit sedikit sih gue bisa. Gue diajarin bunda soalnya." ucap Amel sambil membawa piring Arkan dan berjalan kearah tempat pencuci piring.

"Udah,biar gue aja yang nyuci." ucap Arkan saat melihat Amel sedang menuangkan cairan pencuci piring

"Gapapa,Kan. Itung itung ucapan terima kasih gue." ucap Amel sambil mencuci piring itu.

"Terserah lo deh.Gue mandi dulu." ucap Arkan kemudian berjalan menuju kamarnya untuk mandi.

"calon menantu yang mama inginkan udah ada. Masakannya gak jauh beda sama masakan mama" batin Arkan

----

"ARKAN,NANTI ABIS LO MANDI TEMENIN GUE PULANG. GUE MAU AMBIL BAJU GUE!!" teriak Amel dari depan pintu kamar Arkan.

Arkan yang mendengar teriakan cempreng ala Amel itu langsung membuka pintu kamarnya. Mata Amel membulat dan pipinya merah karena melihat Arkan hanya memakai handuk yang dia pakai dipinggang. Arkan topless

"Pake baju lo. Mata suci gue udah ternoda." ucap Amel sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya

"Mata lo suci? Lo emang gak pernah ngeliat gituan?" tanya Arkan sarkas.

Wajah Amel sudah tak semerah tadi,jadi dia membuka telapak tangan yang menutupi wajahnya tadi. "Emm.. pernah gak ya. Pernah aja deh,hehe." jawab Amel kemudian diakhiri cengiran bodoh miliknya.

"Lo mau masuk gak?" Arkan sudah tersenyum jahil.

"Masuk? Mau ngapain?"

"Naena" jawab Arkan santai.

"HAH?! MESUM LO ANJIR!" ucap Amel sambil memukul lengan Arkan.

"Aduhh..aduh.. sakitt.. udah stop. Gue mau pake baju dulu,abis itu nenenin lo." ucap Arkan yang sengaja diplesetin dan itu membuat mata Amel membulat sempurna.

"Ehh.. maaf maksud gue nemenin,hahahaha." ucap Arkan kemudian dengan cepat dia menutup pintu kamarnya. Dia tertawa sepuasnya didalam kamar saat melihat ekspresi aneh Amel

"KETAWA AJA TERUS! KETAWA! KETAWA SAMPE ARWAH HANTU GOYANG KARAWANG DATANG!" ucap Amel sarkas kemudian pergi dari depan pintu Arkan. Sedangkan yang berada didalam kamar sudah bergedik ngeri saat mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Amel tadi. Arkan langsung memberhentikan tawanya. Jika memang arwah itu mendatanginya,habislah dirinya.

----

"Udah,yuk temenin gue ambil baju dirumah." ajak Amel saat melihat Arkan yang baru saja keluar dari kamar apartmentnya.

"Yuk." ucap Arkan.

Mereka berjalan menuju parkiran motor yang sudah disediakan. Setelah sampai,Arkan menyuruh Amel untuk naik kemotornya.

"Udah?" tanya Arkan dari balik helm full facenya.

"Udah."

Arkan menancapkan gas motornya kemudian melesat menuju rumah Amel.

----

Amel dan Arkan sudah sampai dikediaman Amel. Amel turun dari motor Arkan dan membuka gembok rumahnya dengan kunci yang sudah dia bawa sebelum dia pulang tadi.Setelah itu,
mereka memasuki pekarangan rumah Amel yang bisa dikatakan luas.

"Masih sama ternyata. Masih kayak 1 tahun lalu gue kesini." gumam Arkan. Arkan memang sudah beberapa kali kerumah Amel untuk mengerjakan tugas kelompok. Jadi,wajar saja Arkan mengetahui rumah Amel.

"Ayok masuk. Lo tunggu diruang tamu aja ya. Cuma sebentar kok,gak lama." ucap Amel sambil membuka kunci pintu utama rumahnya.

Saat masuk kedalam rumah Amel,Arkan melihat kesekeliling rumah Amel dan tersenyum tipis.

"Lo duduk aja dulu,gue mau naik keatas dulu" ucap Amel dan Arkan mengangguk.

Sekitar 20 menit,akhirnya Amel turun dengan membawa tas ransel kecil yang isinya peralatan Amel selama menginap dirumah Arkan. Gak lama kok,cuma sampe entar malem

"Yuk,Kan balik." ajak Amel yang baru saja turun dari lantai dua. Arkan mengunci ponselnya kemudian memasukkan ponselnya kedalam kantung celana yang dia gunakan,setelah itu berjalan keluar dari pintu utama. Amel mengunci kembali pintu utama kemudian naik kemotor Arkan. Setelah Arkan menancap gasnya hanya sampai dipagar rumah Amel kemudian Amel turun dari motor Arkan dan kembali mengunci pagar rumahnya. Setelah selesai mengunci pagar,Amel naik lagi kemotor Arkan dan Arkan menancapkan gas menuju apartmentnya.

----

Sebelum mereka sampai keapartment Arkan,tadi Amel merengek meminta Arkan untuk berhenti sebentar dikedai es krim dan membelikannya es krim. Karena Arkan orangnya baik,jadi dengan berat hati Arkan meng iya kan permintaan Amel.

"Mas!" panggil Amel kepada salah satu pelayan kedai

"Iya,mba. Ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan itu sopan.

"Es krim coklat 1 topping nya belgian chocolate sama oreo ya mas." jawab Amel.

"Lo pesen apa?" tanya Amel kepada Arkan yang sibuk dengan ponselnya.

"Gue gak. Lo aja." jawab Arkan tanpa melihat Amel.

"Itu aja deh mas." ucap Amel

"Tunggu sebentar ya,mba." ucap pelayan itu kemudian pergi.

Amel melihat kesekeliling kedai es krim yang lumayan luas itu. Tanpa sengaja dirinya melihat sepasang suami istri yang dia kenal.

"Itu..."










Ituu sahaa?:v

Jangan lupa Vommentnyaa

See you next part

A dan A [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang