Nama : Adinda Wulan
Uname wp : ChocoKim12
Tema : PenyesalanTahap paling buruk dalam kehilangan adalah
ketika lo merasakan penyesalan.-----
Sinar mentari pagi menyusup melalui tirai putih. Sinar itu sama sekali tak mengganggu acara tidur gadis berpiyama biru. Sesekali ia membolak-balikkan tubuhnya mencari posisi ternyaman.
Kriiinggg!! Kriiinggg!! Kriiinggg!!
Sialnya suara berisik Si Wecky membuyarkan mimpi indahnya. Diraihnya paksa tangan Wecky agar Wecky tahu diri bahwa ia telah mengganggu putri tidur.
“Jam berapa sih? Masih jam 6,” gumamnya dan kembali tidur. Entah karena ia hobi tidur atau bagaimana, kini dirinya kembali lagi ke dunia mimpi secepat kilat.
Mimpi yang indah. Mengenakan gaun putih yang panjangnya mampu menyapu jalanan dengan Cameron Dallas sebagai pengantin prianya. Kalau begini, tentu ia tak akan mau kembali ke dunia asli jika dunia mimpi saja seindah ini.
Tunggu! Siapa pria itu? Pria itu tampak tak asing dengan kumisnya yang melengkung sembilan puluh derajat. Itu.. Pak Sugeng Guru Tata Tertib? Pak Sugeng ada di altar bersama calon suaminya?“Kalo kamu telat, saya gak akan ijinin kamu nikah dengan putra saya Cameron Dallas hahaha,” ucap Pak Sugeng dengan tawa jahatnya.
“Huh huh huh” Ia terbangun dengan napas memburu. Gadis itu tak lagi lupa daratan. Otaknya memberikan reflek cepat agar segera keluar dari mimpi buruk itu. Kepalanya sedikit pening karena terbangun secara tiba-tiba.
Diambilnya ponselnya di atas nakas. Matanya menangkap empat digit angka di sudut layar. “Masih jam 6,” untuk kedua kalinya ia menggumamkan kalimat yang sama.
Tak sengaja ia melihat tulisan yang entah kenapa terkesan horor sekarang.“Senin? 12 Maret?” Jantungnya berdetak abnormal. Ia mencoba menelan ludah dengan susah payah. Ini adalah kenyataan pahit.
“Senin? Berarti.. GUE TELAT!” Segera ia berlari menuju bilik yang lengkap dengan sabun dan kawan-kawannya. Pantes aja tadi Pak Sugeng nongol bareng cowok gue!, batinnya.
----
Gadis yang diketahui bernama Meysha itu menuruni tangga menuju ruang makan dengan gerakan cepat.
“Ma, Pa, Meysha berangkat ya! Assalamualaikum.”
“Lho gak sarapan dulu?” cegah wanita yang berumur 40-an.
“Aduh Ma nanti Meysha telat,” jawab Meysha mencium pipi kedua orang tuanya.
“Makanya jangan mantengin drakor terus. Dibilangin Mama gak nurut sih.”
Meysha segera memasuki mobilnya. Ia tak mau pusing-pusing mendengarkan omelan sang mama. Tenaganya ia simpan untuk menghadapi omelan Pak Sugeng nanti. Ia yakin jalanan Jakarta sedang padat-padatnya sekarang.
Greekkk Greekkk
“Lho kenapa nih? Yah.. kok mogok sih? Shit!" Mobilnya mogok di setengah perjalanan.“Gimana nih? mana gue gak paham masalah mesin.”
“Ada yang bisa gue bantu?” Meysha terkejut dengan kedatangan pria berkacamata. Ia mengenal cowok itu. Ralat, bukan mengenal, lebih tepatnya sedikit tahu. Cowok bername tag Samuel itu cukup populer di SMA Binakarya sebab penampilannya yang kelewat cupu.“Boleh.” Meysha mempersilahkan Samuel memperbaiki mobilnya. Agaknya Samuel ahli dalam bidang permesinan. Tak sampai 5 menit mobilnya sudah menyala.
“Udah bisa kan?” tanya Samuel.
“Thanks,” ucap Meysha dingin dan berlalu meninggalkan Samuel. Ia terlalu fokus apa nanti ia telat atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Event Oneshoot 2nd Anniversary
RandomIni adalah kumpulan karya oneshoot peserta yang mengikuti event untuk merayakan 2nd anniversary