11.05

150 35 23
                                    

Nama : Dwiw

Uname wp : zwiwwx

Tema : Penyesalan

----

Jadilah seperti air hujan. Dia tidak pernah marah ketika dijatuhkan oleh awan dan dia selalu akan kembali pada awan, walaupun sudah dijatuhkan berkali-kali.

Sudah dua jam. Dan dia tidak merubah posisinya.

Apa dia tidak pegal?

Atau mungkin dia tidur?

Sebenarnya apa yang sedang dilakukanya?

Kenapa aku jadi penasaran sekali dengan perempuan itu. Bukankah tujuan ku ke tempat ini untuk bekerja. Ah, aku sudah membuang-buang waktu ku selama dua jam untuk memperhatikan perempuan aneh itu.

Sepertinya dia tidur.

Tapi, huh. Kenapa aku masih saja penasaran.

Lebih baik aku menghampirnya dari pada berdiri di sini menebak-nebak sendiri, seperti orang gila.

Aku melangkahkan kaki ku pelan.

Dan ternyata, matanya terbuka.

Berarti dia tidak tidur. Jadi sebenarnya dia sedang apa? Tapi bukankah ada seseorang yang tertidur dengan mata terbuka.

Ah, lebih baik aku tanyakan langsung padanya.

"Hai," sapa ku pelan. Takut dia benar-benar tertidur tapi, dengan posisi mata terbuka.

Oh, shit.

Responsnya hanya menatap ku sekelias. Dia tidak membalas sapaan ku. Ah, biar ku coba sekali lagi.

"Boleh saya duduk di sini?" tidak, kenapa mulut ku malah mengatakan hal itu.

"Silahkan saja, ini tempat umum. Jadi kamu bebas mau duduk di mana pun." dia ternyata meresponsnya. Suaranya lembut, dan menenangkan di hati.

Tidak, kenapa aku jadi malah mengagumi suaranya. Langsung saja aku duduk di sebelahnya dengan mengambil jarak agak jauh. Takutnya dia merasa tidak nyaman.

"Sudah dua jam saya memperhatikan kamu di ujung taman. Dan kamu tidak merubah posisi sedikit pun selama dua jam. Tadinya saya kira kamu tidur. Tapi, ketika kamu menatap saya sekilas. Ternyata kamu tidak tidur." ceritaku kepadanya.

Dan jawabanya hanya. "Lalu?"

Apa dia tidak waras. Aku menceritakan panjang lebar dia hanya menjawab 'lalu'. Huh, Sabar Yoyo. Kamu harus sabar. Orang sabar dekat dengan jodoh.

"Jadi apa yang kamu lakukan sebenarnya?" tanyaku.

"Tidak ada. Hanya menatap langit."

Apa katanya?

Menatap langit?

Hingga dua jam?

Dia sungguh. Benar-benar aneh.

"Apa leher mu tidak sakit dengan posisi seperti ini selama dua jam?" tanyaku lagi.

"Tidak, bahkan biasanya aku bisa sampai 5 jam melakukan hal itu."

Mataku membelak. " Apa kau gila?"

Yang benar saja lima jam melakukan hal itu. Aku saja setengah jam saja mungkin sudah sakit leher. Apalagi lima jam. Aku tidak berani membayangkan leher ku sudah seperti apa.

"Tentu saja aku waras." balasnya santai.

"Apa setiap hari kau melakukan hal itu?" tanyaku yang ketiga kali.

Event Oneshoot 2nd AnniversaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang