3

117 11 0
                                    

Part. 3 'The lord of the dead'』    

"Aku punya ribuan cara termanis sampai terkejam untuk membuatmu kembali ke sisiku."

Hades┊teruntuk Persephone

»»»

Dodekatheon: Castle Of Hades

Proudly present by @__benihime

Selamat membaca!

»»»

Terdengar dengusan pelan dalam keremangan Erebus.

Tak peduli sudah setinggi apa Helios menyentuh cakrawala, Underworld tetaplah segelap ini. Cahayanya semakin berkurang seolah kegelapan menelannya. Seperti duka dan kerinduan telah menelan hati penguasanya —jika benar sang penguasa Erebus memiliki hati—.

Tentu saja ia memilikinya jika tidak, dengan apa si penguasa kematian mencintai dewinya?

Dua ribu tahun yang lalu, —jika Melinoe tidak salah hitungan— kastil ini masih tidak kalah indah dari istana Olympus. Dulu kastil penguasa Erebus ini berdiri megah dibangun oleh bebatuan mineral dan permata-permata mulia. Dikelilingi oleh tembok tebal nan besar yang melindunginya. Pintu gerbang terbuat dari kayu pahatan, besar, tinggi, dan tebal. Ujungnya merupakan besi-besi panjang yang runcing, sepasang gargoyle berbentuk monster terletak di kedua sisinya —yang tidak akan membiarkan siapapun melewatinya kecuali atas izin Hades—

Bangunan inti kastil begitu megah dan tinggi, lengkap dengan tiga menara berujung lancip. Pada sisi selatan kastil dibangun sebuah rumah kaca yang melindungi taman indah untuk Persephone. Dafodil, Poppy, Anemone, dan masih banyak lagi bunga serta tanaman favorit Persephone ditanam di sana.

Jajaran pilar besar menyangga langit-langit kastil yang melengkung tebal dan berat. Cahaya obor berpijar di tembok, sekadar membantu untuk penerangan. Jendela-jendela dan pintu menjulang tinggi. Kamar para dewa-dewi maupun tamu berada di bagian dalam menara, dihubungkan dengan tangga melingkar. Sedangkan ruang bawah tanah dijadikan kamar pelayan. Aula yang menjadi tempat perjamuan merupakan yang termewah kedua setelah kamar Persephone. Terdapat tiga singgasana, dengan satu singgasana bagian tengah yang merupakan milik Hades. Persephone selalu menempati singgasana sebelah kanan, dan Melinoe menempati sisanya.

Kastil Hades dua ribu tahun lalu menjadi penggambaran betapa kaya dan berkuasanya dia. Julukan Pluton —yang berarti kekayaanmemang sangat pas ditujukan padanya.

Namun lihatlah tempat ini sekarang.

Gambaran kastil termegah kedua setelah Olympus sungguh telah sirna tergantikan oleh bebatuan gua yang bahkan lebih memprihatinkan dari gua pada umumnya. Kastil ini sungguh telah berubah. Tiga singgasana yang awalnya terbuat dari batu mineral dan berlian bahkan sudah tergantikan oleh susunan tulang belulang manusia, seolah menjadi aksesoris tambahan untuk mempertegas kesan bahwa tempat ini merupakan kastil milik Dewa Orang Mati.

Tanpa sadar, untuk kedua kalinya Melinoe mendengus.

Memang benar jika kastil Hades telah melewati banyak sekali perubahan. Bahkan penampakan kastil termegah dua ribu tahun yang lalu merupakan persembahan Hades untuk dewinya, Persephone. Lalu gua ini juga menjadi wujud dari duka sang penguasa dunia bawah karena terpisah dari pujaan hatinya.

Melinoe bahkan tidak bisa mengingat apa yang digilai ayahnya itu dari seorang Dewi Musim Semi? Bagaimana bisa seorang dewa yang bahkan ditakuti oleh penghuni Olympus —sampai namanya pun enggan disebut oleh para manusia— seperti Hades jatuh sedalam-dalamnya pada pesona seorang wanita?

Dodekatheon: Castle Of HadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang