"ANDI, AWAAAS!!" Arya berteriak memperingati namun semua sudah terlambat. Ledakan keras terjadi secepat sambaran api yang menyambar sebagian tubuh Andi. Arya melotot, terlalu shock dengan apa yang baru saja ia saksikan.
Tak dihiraukannya teriakan panik teman-temannya yang lain. Tak dihiraukannya teman-teman yang berlari berlalu lalang mencari air maupun pertolongan. Tak dihiraukannya pula teman-teman yang saat ini meneriakkan namanya sembari mengguncang tubuhnya dengan keras.
Arya berdiri mematung, manatap nanar Andi yang sedang berteriak kesakitan. Masih ada api di kaus depan dan celananya. Andi meronta, berguling-guling di tanah berusaha mematikan api tersebut. Teman-temannya masih berteriak panik kecuali Arya.
"Tolong ...," suara Andi bergaung lemah ketika api itu padam.
Rupanya upaya Andi memadamkan api berhasil. Teman-temannya segera mengerubutinya dengan raut wajah khawatir sekaligus menyesal dan bersalah.
Ini semua karena kembang api itu. Andi seharusnya tidak berada sedekat itu dengan kembang api.Namun kini sudah terjadi. Nasi sudah menjadi bubur. Kembang api yang harusnya menjadi tontonan indah penghias malam ini telah mencelakakan salah seorang teman mereka. Andi.
***
Drabble oleh Jihana93