Seorang gadis kecil berumur empat tahun, sangat manis mengenakan rok terusan pink. Headband melingkar manis di kepala. Rambut panjang lurusnya sangat alami berwarna hitam mirip seperti ibunya. Siapapun pasti berkata kalau gadis kecil itu lucu, cantik, menggemaskan.
“Hei! Jangan di situ! Hei!”
Teriakan berasal dari bocah cilik sepantaran gadis itu. Bocah lelaki yang sedang bawa mainan pesawat, namanya Angkasa atau sering dipanggil Angka oleh ibunya. bocah itu berlari ke arah gadis kecil yang sedang duduk di tanah, padahal roknya sangat cantik dan jadi kecokelatan.
Angkasa jongkok di depan gadis itu. Keningnya sudah berkerut dalam, “Kamu siapa sih? Kan udah dibilang, jangan di situ!”
Gadis cilik itu mendongak. Tidak langsung menatap wajah lawan bicaranya, tapi meneliti apa yang dibawa. Pesawat mainan warna putih dengan garis biru. Repilka pesawat terkenal Indonesia. Karena penasaran, gadis itu menyentuh pela badan pesawat. Menyebabkan Angkasa langsung menariknya.
“Nggak boleh!” sentak Angkasa keras. Terkejut, gadis dengan pipi chubby itu langsung memasang ekspresi nangis. Bibir merahnya mengerucut dan matanya berlinangan air mata. Siap tumpah.
“Jangan cengeng! Aku kan cuma bilang ‘nggak boleh’! Ini baru dari Ayahku!”
Gadis itu tetap diam tapi mulai terisak.
“Iihh! Aku kan cuma bilang itu! kok kamu nangis, sih? Dasar cengeng!”
“HUAAA! MAMA!”
Angkasa terkejut. Dia langsung meletakkan mainannya di samping tubuh, mendekati gadis di hadapannya takut-takut. Bisa-bisa ibunya marah lagi kalau dia buat temannya nangis. Tapi ini bukan temannya, kok! Angkasa baru saja bertemu dengan gadis ini!
Mengusap puncak rambut gadis yang namanya nggak diketahui Angkasa itu, dia mulai merasa ingin menangis juga. Takut salah sebenarnya.
“Kamu jangan nangis, dong!” bujuk Angkasa takut.
“Huaaa!”
“Aku kan nggak nakal! Huaaaa, Bundaaaa!”
Dan, mereka pun menangis bersama. Membuat keributan di pinggir jalan perumahan. Yang satu nangis karena takut, yang satu lagi nangis karena habis dimarahi bocah lelaki itu.
••
Hai! Di high school series ini, Raya akan menemani kalian bersama Angkasa.
Jangan lupa memberi dukungan dengan komentar dan vote ya! Terimakasih! :)
-Inge Shafa
KAMU SEDANG MEMBACA
Raya [SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU]
Teen FictionYang Raya tahu, Angkasa playboy. Tapi seharusnya, ia juga tidak memulai sebuah bencana baru di masa SMA-nya yang selalu tentram-hanya berkubang dengan kata-kata karena dia anak jurnalistik di ekskul sekolah. Ya, seharusnya Raya tidak membuat masalah...