November 2016

328 16 9
                                    


Setiap detik yang penuh arti, aku simpan rapi di dalam hati. Bukan untukku kenang, melainkan untuk mengulang lagi apa yang telah terjadi hari-hari itu. Semua terlihat sempurna, tiada gores luka yang sempat kau lakukan untukku. Kita dua orang yang saling mencintai tanpa adanya perselisihan yang berarti. Kau mendukung semua kegiatanku, meskipun itu seringkali menyakitimu, yah, aku sering terlibat tugas dengan seorang pria tampan, pintar, dan cukup eksis di sekolah. Kau cemburu, aku tahu. Aku tahu persis kau begitu takut aku mengkhianati cintamu, namun kau pilih bungkam untuk kau jujur ungkapkan padaku. Dan dikala dingin menyayat hati malam itu, aku coba meyakinkanmu, meyakinkan ketulusan, kesetiaan, cinta dan kasih sayangku denganmu, kau percaya...

Semua terlihat sempurna, waktu 22 bulan lenyap sudah karena akhirnya kau memilih menyerah dimalam kemarin, kau tega putuskan cintaku. Apa ada lagi yang lebih sakit dari ini ? Setelah semua komitmen, perjuangan, dan perasaan kita korbankan bersama hilang hanya dengan beberapa detik. Aku hilang arah, aku tidak pernah jatuh cinta sebegininya, kau yang selalu aku perjuangkan disetiap hembusan nafas dan sujudku hilang sudah. Tiada kata yang lebih indah dari sekedar ungkapan cintamu di setiap ujung malam, aku kalut, aku kalut didalam sepiku, tiada lagi kamu, yang selalu ada di episode mimpi-mimpiku. Jika cinta hanya sementara dalam hitungan bulan, mengapa perasaan ini selama abad ? Aku mencarimu dalam kegelapan hari itu, aku masih berharap kau berubah pikiran dan meminta maaf dengan mengatakan "aku khilaf sayang, aku bosan karena kita ldr". Namun, setelah kau memutuskan itu, hingga larut aku tidak menemukan notifikasi namamu lagi di layar terkunci handphone ku. Kian larut, kian sendu. Ku coba pejamkan mataku, meyakinkan tidak ada apa-apa malam itu, meyakinkan besok akan baik-baik saja dengan ucapan "selamat pagi"darinya. Berharap ini hanya bagian mimpi buruk penggugah jiwa. Aku terlelap dalam harapku, harapan yang masih ingin aku raih esok hari dengan dirinya terus ada disampingku. "Selamat malam kekasih, aku mencintaimu", tutupku sebelum tidur, aku terlelap.....

Teruntuk Patah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang