Hilang

85 3 0
                                    

Dua hari pasca kepergianmu kian berlalu. Hati ini berjalan tanpa arah, tanpa ada satu pegangan yang mampu aku raih. Jembatan-jembatan yang dulu aku pegang tepat pada akhirnya. Bayang-bayangmu senantiasa bercermin padaku, aku ada di titik terendah saat ini. Sementara kamu, aku tidak pernah tau lagi, kamu hilang gitu aja, mengikuti alur waktu yang kian maju. Apa kamu tidak ingin kembali ke waktu lalu ? Waktu seminggu yang lalu persis kamu masih ada di sisiku ? Waktu enggan berkomentar untuk itu. Waktu kian berdesis tak ingin tahu.
Rindu yang dulu aku simpan utuh, sudah pada penyempurnaan, titik dimana kita bertemu senja itu. Kini, kau membiarkan aku menumpuk rindu yang lebih dalam lagi, tanpa kehadiranmu disetiap hari-hariku.
"Aku tentu akan biasa saja" bisikku dalam hati.
Ucapan kadang mampu menyembuhkan sedikit luka lara hati, namun hanya sebentar saja, sementara hati kian terlarut dalam alunan senja hari itu, "aku ingin hari itu lagi, aku ingin hentikan waktu agar kau tetap ada di sampingku". Waktu enggan peduli....

Teruntuk Patah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang