~Enjoy the story~
{🌟}
Salahkan si siswa berkacamata tebal itu yang kurang hati-hati dalam berjalan. Benar? Dia baru saja menabrak berandalan sekolah! Siapapun tolong dia atau masalah akan serius. Seperti saat ini, di koridor dekat kelas 7-4 yang bahkan bel tanda istirahat telah selesai sudah berbunyi sejak beberapa menit lalu. Tapi murid-murid berkumpul mengelilingi 'pertunjukan' baru. Dimana berandalan sekolah tengah menindas teman seangkatannya karena tidak sengaja menumpahkan jus ke seragam kemeja putihnya. Hari sial.
Tersangka utama, Yu Zeyu berkali-kali memberi pukulan telak pada bagian wajah ataupun badan si korban yang sangat malang. Sungguh kasihan. Lebam dimana-mana dan dia berteriak kesakitan seraya mengucapkan permintaan maaf. Sia-sia saja. Zeyu tidak menerima maaf dari siapapun sampai lelaki asal China itu puas sendiri.
"Sudah cukup, Zeyu! Lihat! Kau menangisi anak orang!" ucap salah satu teman dekat Zeyu, Zihao, hanya memperhatikan sambil melipat lengan.
Zeyu tertawa dingin. "Haruskah?"
"Terserahmu, Xiao." Zihao menjadi pusat perhatian kali ini.
Seluruh pasang mata memandangnya bingung. Setiap perkataan Zihao saja yang didengar oleh Zeyu. Kemungkinan besar... Kalau dijawab 'terserah', berarti ya...
"Nanti kita lanjutkan di kamar mandi. Kau aku lepaskan sementara. Jangan berharap bisa kabur!" Zeyu melepas rambut si siswa berkacamata dari genggaman tangannya. Siswa tersebut menggumam kata Terima Kasih secara pelan, berjalan sempoyongan menjauhi kerumunan.
"Bubar! Mau ku colok mata kalian hah?!" seruan keras Zihao memang sebagai perintah.
Orang-orang langsung membubarkan diri secara acak dan masuk ke kelas masing-masing, mulut sibuk komat-kamit berbisik terhadap kejadian barusan.
Zeyu kembali berulah. Apa yang akan ia lakukan setelahnya?
Zihao dan Zeyu melangkah menuju kantin, tanpa peduli bel masuk tadi. Mereka duduk di bangku, duduk santai seolah tidak ada kejadian apa-apa. Tetapi Zihao terlihat kurang baik. Kalau Zeyu sampai disuruh memanggil orang tua, ia angkat tangan. Muak dengan kelakuan laki-laki yang sibuk membolak-balik buku menu dengan semangat.
Yu Zeyu? Jika ditanya siapa dia, semua akan tahu. Anak pengusaha kaya baru-baru ini. Menginjak umur 14 tahun, masuk kelas 8 Junior High School, menjadi biang onar sekolah. Kurang lengkap lagi? Dia merupakan remaja menyebalkan diseluruh dunia. Memasuki jenjang sekolah menengah membuat sifatnya berubah 180° dari tahun-tahun sebelumnya. Penindas, tukang bully, playboy, apalagi? Banyak sekali sampai memperkenalkan dia menjadi memakan banyak waktu.
Kalau Li Zihao, walau memang pengikut setia Zeyu tetap saja selalu baik, murah senyum, sering menolong, serta sopan. Kadang juga menggunakan sisi bad boy-nya untuk kepentingannya sendiri. Tak heran kenapa ia betah bertahan lama berteman dengan seorang Zeyu. Entahlah, mereka kenal satu sama lain sejak menjadi tetangga, kedua orangtua mereka pun cukup dekat. Tanggung jawab Zeyu berada di tangannya sebagian besar.
Saat mengikuti masa kegiatan murid baru, Zeyu memang hobi menjengkelkan kakak kelas. Zihao hanya memasang wajah datar tanpa melirik sedikit pun kearah Zeyu. Sebangku pula. Kan malu, tahu.
Mengingat waktu dulu itu membuatnya bergidik ngeri. Melupakan tatapan aneh dari Zeyu.
"Ge, sehat?" Zeyu berujar, memakai bahasa Mandarin sehari-hari.
Mereka bersekolah di Seoul, omong-omong. Makanya mereka dekat karena sesama berasal dari negeri tirai bambu. Ketika hanya berdua untuk sekedar mengobrol, tentunya selalu memakai bahasa Mandarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
So Shine | Zeyu
Teen Fiction〘 DISCONTINUED 〙 Siapa yang tidak kenal Yu Zeyu? Anak laki-laki biang onar di Seoul Junior High School, kesibukannya di sana hanyalah membully para siswa setiap hari, dan juga memacari seluruh siswi di sana. Sudah pasti semua orang kenal dia...