~Enjoy~
{🌟}
Zeyu memperlihatkan wink mautnya pada Myunji, tentu saja gadis itu langsung bereaksi cepat, wajahnya memerah sampai ke telinga setelah melihat kedipan mata dari Zeyu. Terlihat imut sekaligus tampan! Benar-benar tipe laki-laki seorang Kim Myunji sekali!
Walau ia masih sedikit terkejut dan bingung karena ada siswa yang meminta nomor teleponnya secara tiba-tiba. Myunji hanya memasang wajah innocent sambil memegang erat gelas tinggi milkshake cokelatnya.
"Aaaaa! Kiyowo banget! Li dayeeeee!!" Zeyu memekik gemas terhadap reaksi gadis incarannya. Dia memanggil sang teman berkali-kali sampai berteriak heboh, membuat Zihao risih dan agak malu saat dilihat aneh oleh ibu kantin.
'Bukan temanku sumpah.' Zihao membatin dalam hati. Lalu berlari menghampiri si berandal kecil itu.
"Xiao, ayolah, kau kemarin baru saja memutusi Sophie! Kemarin!"
Zeyu terkekeh kecil seraya menepuk pundak Zihao. "Hu uh. Kenapa memang? Oh C'mone ge. Kesempatan emas untuk mendapatkan perempuan cantik seperti dia jangan disia-siakan."
"Gila kamu. Lebih baik kita pulang dan mengadukan masalahmu hari ini ke paman. Ayo!"
"Andweeeee..." lelaki bermarga Li itu menarik paksa kerah belakang seragam Zeyu, menyeretnya keluar kantin.
Meninggalkan Myunji yang melongo tak mengerti. Astaga, Woomi juga kemana sih lama sekali.
Kemudian Myunji akhirnya memutuskan untuk pergi mengelilingi sekolah, tentunya bertujuan mencari si ketos yang menghilang. Bukan hilang... Tapi karena sudah terlalu lama menunggu, jadi─
Zraaaaaaash...
Nah kan, hujan. Di siang bolong seperti ini? Duh Woomi sekarang dimana coba? Myunji tambah bingung sekarang.
Ia meyender sejenak pada tembok dan membuka handphonenya, mencoba menghubungi nomor Woomi. Lalu... Oke, tidak diangkat! Menyebalkan. Myunji sungguh gelisah serta khawatir. Mana mungkin sahabatnya pulang duluan. Lagipula bel belum berbunyi.
Ingin menangis rasanya.
"Hei, kamu butuh bantuan?" suara seseorang membuat Myunji segera menoleh kesamping. Ada sosok siswa─lagi─yang menatap dirinya menggunakan tatapan heran.
Ia sempat blank beberapa detik. "Um, iya..?"
"Apa?"
"Kau tahu ketua OSIS? Jung Woomi." Myunji bertanya.
"Oh? Woomi? Dia hampir selesai membereskan berkas absen. Ingin kuantar? By the way aku Xinlong, sekretaris OSIS."
Laki-laki bernama Xinlong tersebut memperlihatkan senyum terbaiknya. Myunji akui dia benar-benar terlihat menawan. Apa seluruh siswa Seoul Junior High School tampan semua?
"Myunji, Kim Myunji. Jika boleh tolong antarkan aku ya."
"Hmm. Ayo, lewat sini."
{🌟}
Ternyata Xinlong merupakan anak kelas 81 yang paling populer seantero sekolah. Pintar, tampan, murah senyum, berbakat di bidang apapun, dan juga Myunji baru tahu jika dia itu adik dari pacarnya Woomi. Wah. Dunia benar-benar sangat sempit.
Hujan sudah reda, dua anak perempuan bersahabat itu berjalan kaki menuju rumah masing-masing sambil berbincang soal Xinlong. Sudah pasti. Namanya juga perempuan.
"Kok aku baru tahu kalau Hanyu punya adik? Aku ketinggalan berita atau bagaimana? Tapi... Muka mereka terlihat berbeda."
Woomi mengendikkan bahunya. "Entahlah, aku jarang bercerita dengan Hanyu, kau tahu sendiri artis itu sibuk."
"Aku jadi penasaran. Kalau Hanyu benar-benar sedang tidak ada jadwal, aku akan memintanya untuk terbuka!"
"Hhhhh, yang pacaran siapa, yang penasaran siapa.." Woomi menggelengkan kepalanya maklum. Mendengar setiap ucapan Myunji mengenai banyak hal dan sesekali membalasnya.
Tiba-tiba gadis berpakaian serba merah muda berambut panjang itu menghentikan langkahnya, Woomi ikut berhenti.
"Yoonji?" Myunji menatap kearah Woomi. "Bukankah dia tahu semua?"
"Aku tidak tahu. Hubungan mereka hanya sekitar satu minggu lebih saja sebelum keberangkatan Yoonji ke Jepang."
"Tapi mereka dulu selalu bersama setiap hari bukan? Nanti kita video call."
"Baiklah... Terserah mu."
{🌟}
Zeyu beserta Zihao duduk tenang di tempat duduk dekat sekolah sembari menunggu jemputan Zeyu, mungkin telat, keduanya telah menunggu sampai setengah jam dan belum ada tanda-tanda kemunculan mobil mercedes-benz berwarna hitam. Zeyu paling benci saat seperti ini. Walau raut wajahnya terlihat baik, tetapi didalam hati sudah mengeluarkan sumpah serapah sejak tadi.
Zihao hanya diam. Sesekali melirik keadaan Zeyu disebelahnya walau ia sendiri sibuk bermain handphone.
"Bisakah kau mengajakku mengobrol atau apapun? Aku bosan!"
Zihao berdecak pelan, masih terfokus pada game di handphone. "Jangan merengek. Sebentar lagi mobilnya sampai."
"Gege!"
"Zeyu.. Diamlah..."
"Yu Zeyu dan Li Zihao, ah, Lee Jaeho. Belum pulang?" Zeyu sontak menengok kearah suara familiar tersebut sambil mengerutkan dahi tidak suka. Benar dugaan-nya.
Zihao padahal ingin mengacuhkan Zeyu, karena merasakan kehadiran seseorang, ia langsung berdiri menghadap belakang. Terdapat dua sosok laki-laki. Satu berseragam sekolahnya beserta blazer berlambang OSIS, satu lagi berbadan tinggi dengan kacamata hitam bertengger di hidungnya. Ia sangatlah kenal dari ciri-ciri remaja disamping Xinlong.
"Jemputan kami sepertinya telat. Bagaimana denganmu, sudah bisa menjemput adikmu?" Zihao berkata lebih cepat dibanding Zeyu. Dia bisa saja kembali memulai pertengkaran terlebih dahulu.
Reaksi Xinlong yang memasang wajah datar seraya melihat kakaknya sekilas seperti masa bodoh membuat Zeyu kesal. Laki-laki marga Yu itu mengeluarkan suara.
"Kenapa, He? Tidak senang kakakmu mengobrol bersama Zihao ge?"
"Marga ku Jia, Yu. Diamlah. Hari ini kau sudah berulah sekali."
"Kau─" Zihao menahan Zeyu yang hampir maju.
"Omong-omong kalian sudah seperti saudara kandung saja. Padahal saudara tiri, kan. Baru dua tahun pun Jia Bao beda sekali, apa kabarmu teman lama, Hanyu?"
TBC
{🌟}
Ps; Ditunggu vote and comment-nya~
C U Later!
![](https://img.wattpad.com/cover/138864979-288-k271029.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
So Shine | Zeyu
Teen Fiction〘 DISCONTINUED 〙 Siapa yang tidak kenal Yu Zeyu? Anak laki-laki biang onar di Seoul Junior High School, kesibukannya di sana hanyalah membully para siswa setiap hari, dan juga memacari seluruh siswi di sana. Sudah pasti semua orang kenal dia...