544 67 16
                                    

~Enjoy~

{🌟}

     Malam ini menyenangkan sekali karena Zeyu dan Zihao berjalan-jalan di pasar malam sambil menikmati snack ringan juga minuman di beberapa stand makanan. Eh─tapi bagi Zihao, berjalan-jalan saat ada pasar malam sangatlah tidak menyenangkan.

     Kenapa?

     Uang sakunya langsung habis untuk membayar semua makanan si berandal kecil alias Zeyu. Zihao hanya bisa tersenyum miris melihat isi dompet miliknya yang sudah kosong melompong.

     Kini Zeyu tengah mengunyah potato twist menggunakan tangan kanan, sementara tangan kirinya memegang segelas bubble tea rasa leci. Ia tersenyum lebar. Benar-benar terlihat senang.

     "Gege, aku ingin ke kamar mandi sebentar. Pegang makananku dulu oke?"

     Zihao berdehem malas seraya mengambil twist potato dan bubble tea Zeyu. Zeyu pun segera pergi meninggalkan Zihao sendirian ditengah-tengah ramainya pengunjung pasar malam. Akhirnya Zihao menduduki tempat duduk tak jauh dari sana setelah menghela nafas lelah.

     Lima menit berlalu, Zeyu keluar dari kamar mandi dengan perasaan lega. Laki-laki pemilik marga Yu itu mengecek ponselnya terlebih dahulu sebelum kembali ke Zihao. Terdapat satu pesan masuk. Zeyu melihat pesan tersebut sekilas.

     Lalu kedua matanya membulat sempurna.

Form: KH
Kau di pasar malam kan? Temui aku di sungai Han. Kita perlu bicara

     "Astaga... Apa-apaan dia? Merepotkan saja." Zeyu berucap kesal.

     Walau kesal, mau tidak mau ia harus tetap menemuinya.

     Sesaat setelah sampai di tepi sungai Han yang cukup ramai dikunjungi orang. Zeyu mendudukkan tubuhnya di salah satu bangku sambil mengawasi sekitar. Ia belum menemukan keberadaan sosok yang memintanya kemari. Zeyu pun terheran dengan dirinya sendiri, kenapa ia mengiyakan permintaannya untuk datang menemuinya di sungai Han.

     Ah, dia lama sekali. Terhitung sudah sepuluh menit menunggu. Zeyu berdecak kesal.

     Tak lama kemudian sosok itu muncul juga pada akhirnya. Dia tanpa ditemani siapapun langsung menghampiri Zeyu yang memasang raut wajah suram.

     "Oh, aku sangat terkejut dirimu mau memenuhi permintaan ku, suatu kehormatan bagiku, tuan muda Yu Zeyu." ucapnya berbasa-basi terlebih dahulu.

     Zeyu merotasikan matanya. "Langsung to the point saja. Apa yang kau inginkan?"

     "Aku? Aku tidak mempunyai keinginan spesial darimu, sih."

     "Kim Hana!"

     Sosok itu, gadis bernama Hana, teman dari Woomi. Dia tersenyum melihat Zeyu yang sepertinya mulai jengah.

     "Sebelumnya aku bertanya. Apa spesialnya si Myunji Myunji itu bagimu?"

     "Hah, bukan urusanmu." jawab Zeyu disertai seringai tipis.

     Hana mendengus geli. "Benarkah? Hal begitu termasuk urusanku, Zeyu. Kita dijodohkan dan saat kita lulus sekolah menengah atas kita akan bertunangan!"

     "Kita dijodohkan, hanya dijodohkan, belum bertunangan. Ingat. Aku bahkan tidak menyetujui perjodohan bodoh ini yang selalu membuatku muak. Lagipula dengan tidak ada jodoh-jodohan seperti ini perusahaan ayahku tetap menyetujui kerjasama dengan perusahaan ayahmu, " sebelum Hana sempat memotong kalimat Zeyu, Zeyu meletakkan telunjuknya di atas bibir gadis cantik itu untuk membuatnya bungkam. "Sssst. Kau mengerti maksudku, kan? Kim Hana?"

     Hana terdiam sejenak. Zeyu mengangkat sebelah bibirnya sekilas sebelum pergi meninggalkan Hana yang masih belum bergerak di sana.

     Sembari berjalan, ia menelpon Zihao melalui ponsel agar menunggunya sebentar lagi. Zihao pasti bakal mengomel panjang.

{🌟}

     'WOOMI~ Zeyu tidak menyetujui perjodohan kami huhuhuuuu.'

     Malam-malam begini. Woomi baru saja selesai mengerjakan tugas, jam sembilan, Hana menghubungi Woomi sepulangnya dia dari sungai Han.

     Woomi menghela nafas panjang. "Heh, yasudah kalau gitu. Perusahaan ayahmu tetap bekerjasama dengan perusahaan ayahnya si berandal kecil itu, ya kan?"

     'Ish Woomi..! Aku menyukai Zeyu sejak lama~ melihat Zeyu sedang merangkul temanmu sambil bercanda seru membuatku hatiku sakit! Huhuhuhu...'

     "Aih kau─lebih baik mengenai perjodohan itu kau bicarakan bersama orangtua mu dan orangtua dia. Hm? Aku tidak berada di pihak siapa-siapa. Kau temanku, Myunji temanku. Aku sekedar bisa membantumu sedikit, aku pula harus membantu Myunji."

     Hening beberapa saat.

     'Mmm... Iya... Gomawo Woomi-ah. Besok kita bicarakan lagi.'

     "Neeee. Selamat malam~"

     'Malam~'

Pip! Sambungan telah terputus.

     Gadis berambut sebahu tersebut membereskan semua buku yang berantakan sehabis ia baca. Woomi juga ingat jika ia belum mencetak dokumen power point mengenai kegiatan class meeting murid-murid Seoul Junior High School setelah ujian kenaikan kelas.

     How old r u lalalalalalalalalalalala

     Ponselnya lagi-lagi berdering pertanda ada panggilan masuk. Woomi menatap nama yang tertera di layar ponselnya.

Long Long

     Ia kira Hanyu yang menelpon, ternyata malah adiknya.

     "Halo."

     'Ni hao, Woomi.'

     "Iya kenapa?"

     'Anu...'

     "Kenapa? Anu mu kenapa?"

     'Astaga bukan! Uh... Aku ingin mengantar pesan Hanyu ge..'

     Woomi menghela nafas entah yang keberapa kali. Ia mengangguk paham walau Xinlong tidak akan melihatnya. "Apa katanya?"

     'Dia bilang...'

     "Long, jangan membuatku menunggu lama." Woomi memasang wajah datar andalannya.

     'Dia...'

     "Xin. Long. "

     'Oke oke! Hanyu bilang.. Dia ingin mengakhiri hubungan kalian.'

     "..."

     'Aku minta maaf dan... Selamat malam, Woomi.'

Pip!

TBC

{🌟}

C U later!

So Shine | ZeyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang