Part 5 "First Case (2)"

369 56 2
                                    

Pandangan Yerin tak bisa lepas dari mobil hitam di depannya. Ia terus menerus menyuruh pak taksi untuk mengikuti mobil itu tanpa henti dan menaikkan kecepatan setiap kali mobil hitam itu melaju cepat.

"Maaf, pak. Saya akan bayar berapapun jadi, tolong ikuti instruksi saya" ujarnya dengan menunjukkan identitasnya sebagai detektif.

Supir taksi itu hanya menelan ludah dan mengangguk.

Tepat di sebuah rumah putih, mobil hitam itu berhenti. Sedangkan Yerin berhenti di depan gang perumahan.

"Berapa, pak?" tanya Yerin seraya menggerayangi dompetnya.

"50 won" jawab supir. Yerin pun memberikan uangnya dan sembunyi di balik semak-semak dekat taksi parkir.

Yerin pun semakin mendekati rumah itu dan bersembunyi di belakang pohon dekat rumah itu.

Yerin menghela nafas dan merasakan debaran jantung tak karuan.

"Inikah yang dinamakan pekerjaan seorang detektif?" gumamnya sambil senyum-senyum sendiri.

"Aku harus segera menghubungi Taehyung dan menyuruhnya kesini. Eh tapi.... Oh ya kan ada GPS!" gumam Yerin seraya mengeluarkan androidnya.

"Tae, Taehyung! Bisa kau pergi ke distrik Yongsan sekarang juga? Pakai navigasiku. Sekarang, cepat! Pelaku sudah di depan mata!" bisik Yerin di telpon.

Oi, Jung Yerin. Kau gila, ya? Menuduh orang tanpa bukti adalah tindakan ilegal! Setidaknya kita selidiki dulu rumah yang dikatakan Yerim dasar bodoh!

"Tae... Ku-kumohon percayalah padaku untuk yang pertama kalinya..."

Jung Yerin! Kau asistenku! Cepat kembali dan kita selidiki rumahnya dulu!

"Sirheo, kau cukup berisik bagiku. Tak peduli jika Namjoon-ssi akan mengeluarkanku, namun aku pasti akan kembali dengan membawa pelaku ini."

Tuut..

"Cowok sinting! Bilang aja kalau males kesini! Ishh bikin kesal aja!" keluh Yerin menernyitkan dahi.

*

*

*

Taehyung POV

Dasar cewek gaje!
Duh, Namjoon hyung sialan....
Kenapa coba harus ada asisten kek dia? Gak pantes tau!

Tapi......

Bener gak sih instingnya?
Orang bodoh gitu kok.
Apa aku samperin aja, ya?
Eh, ngapain cobak?
Biarin aja lah terserah dia.

Irene, kenapa juga dirimu jadi divisi keamanan?
Kalau nggak kan bisa bantu aku ngehadepin kasus ini. Asisten baruku beneran gaje dengan mimpi gaje pula.

Taehyung POV End

Sementara itu Yerin tetap mengawasi pria yang dianggapnya mencurigakan dan merupakan bagian dari mimpinya.

"Udah 30 menit diriku berdiri disini, tapi kok nggak ada pergerakan yang mencurigakan, ya? Apa aku salah?" ucap Yerin dalam hati.

"Oi!" panggil seseorang di belakang Yerin sambil menepuk pundaknya. Yerin pun terkejoed dan nyaris berteriak keras.

"Apa yang kau lakukan disini? Lama tak bertemu ya, Yennie?" ujar cowok dengan senyum cantik dan ramah serta suara yang lembut bagai malaikat.

"Ch-Cha Eun woo?" Yerin terbelalak kaget.

"Oho~ Uri Yennie udah jadi detektif sekarang. So, gimana kasus pertama? Kenapa kau ada disini?" ujar Eunwoo sambil mengelus pelan rambut Yerin.

"Aku mencurigai orang di rumah ini sebagai pelaku pembobolan rumah di distrik Dongdaemun." jelas Yerin.

"Ha? Udah ada bukti?".

"Be-belum sih. Aku dapat infonya dari mimpiku, Woo-yah.".

"Haha, Yennie, Yennie. Namanya tuduhan itu harus beserta bukti dong! Ini bisa dikatakan sebagai tuduhan palsu. Kamu yang akan dipenjara nantinya." ujar Eunwoo.

Yerin tercengang, ia tak tahu harus melakukan apa. Namun, ia begitu yakin bahwa sosok pemilik rumah itu adalah penjahatnya.

"Ani, Woo-yah. Aku akan masuk ke dalam" ucap Yerin dengan tegas.

Eunwoo hanya tersenyum tipis dan tertawa sesekali karena tingkah Yerin yang kelewat polos.

TOK, TOK, TOK

"Permisi..." ucap Yerin ramah.

Pintu terbuka, pria dalam mimpi Yerin dan dirinya saling bertatapan. Yerin terdiam menatap mata coklat pria itu.

"Saya dari aparat detektif Seoul, mengajukan tuduhan atas pembobolan rumah di distrik Dongdaemun." ujar Yerin tegas.

Pria tadi terus menatap Yerin dari atas sampai bawah.

B-byuntae?
Batin Yerin dalam hati.

"Anda punya bukti? Aku baru saja pulang kerja. Aisshh perempuan ini!" bentak pria itu kasar dengan tangan di atas yang hampir menampar Yerin.

"Mendengar nada anda bicara nampak aneh, pak. Mohon ikut saya ke kantor polisi untuk penyelidikan lebih lanjut." tegas Yerin sambil mengeluarkan borgol.

"Oi, oi nona detektif muda. Kau tak bisa menangkap seseorang tanpa bukti. Kau perlu bukti!" bentak pria itu lagi-lagi dengan tangan yang tak bisa diam.

Yerin menghela nafas, "Platmu nomor belakangnya 78, kan? Berdasarkan rekaman CCTV kemarin, kau meninggalkan lokasi pukul 9 pagi, saat Rumah kosong dan akhirnya kau memutuskan untuk merampok Rumah itu, kan?".

Pria itu terdiam lalu mengatakan, "Hei, kau akan kulaporkan kepada atasanmu atas penyeragan bukti ilegal dan tuduhan palsu!".

"JUNG YERINN!!!" panggil seseorang dengan lantang.

Yerin membelalakkan mata dan menganga, "Tae-Taehyung?".

"Maaf atas ketidaknyamanannya, pak. Wajar, ia masih magang dan ia asistenku." ujar Taehyung seraya memegangi tangan Yerin. Yerin membelalakan matanya lagi.

"Tae kau gila, ya?!" bisik Yerin agak keras. Taehyung menatap sinis Yerin.

"Aishh yeoja ini... Didiklah dengan benar! Bisa-bisanya ia menuduh tanpa bukti!" seru pria itu.

"Tapi sebelum itu, boleh saya periksa fingerprint anda?" tanya Yerin.

Pria itu tampak gugup dan berkeringat, sedangkan Yerin terus memandanginya.

"A-apa-apaan kau seenaknya memeriksa fingerprintku?" Pria itu tak berani melihat ke arah Yerin.

"Ajusshi, jika anda yakin tak merasa bersalah, maka seharusnya anda santai dalam hal fingerprint ini, bukan?" ucap Taehyung mulai mengamati pria itu.

Yerin menaikkan bibirnya dan tersenyum menghadap ke arah Taehyung.

"Haishh baiklah! Mengapa masih banyak detektif amatir berkeliaran disini, ya?" ujar pria itu dengan nada meremehkan.

Taehyung menaikkan sebelah alisnya, dan Yerin menggigit bibirnya.

Mendengar kata-kata itu membuat mereka semakin kesal.

"Letakkan ibu jari anda di atas fingerprint scanner ini!".

Tiiitt...

Ter-scan juga fingerprint pria itu. Yerin puas sedangkan Taehyung nampak mendekati pria tadi.

"Jika aku memang amatir, aku pasti akan membuat kesalahan kecil dengan fingerprint ini" bisiknya dengan nada rendah yang terdengar mengancam.

-

-

First case II up nih guys~~
Jangan lupa sekalian vote, ya!
😘😘😊😊😄😄😆😆

Makasih udah ngeluangin waktu buat baca Ff ini!!
😆😆

Kalau kurang greget kasusnya bisa di comment kok guys!

Menerima segala bentuk comment dan kritikan
😊😊😊

FINGERPRINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang