Part 8 "New Rival"

332 43 0
                                    

  Pagi cerah memasuki wilayah Gangnam. Angin semilir merajalela diiringi kicauan burung gereja serta burung merpati yang terbang mengelilingi apartemen kediaman jaksa itu, Park Chanyeol.

"Chanyeol, bangunlah. Aku akan pulang," ujar Seokjin membelai rambut Chanyeol lembut.

Chanyeol terkejut dan bangun dengan wajah polosnya dan mata yang sedikit membengkak.

   "Sudah mau pergi?" tanyanya seraya mengucek mata dan turun dari kasur.

"Tentu. Aku tak ingin dia menunggu lebih lama," jawab Seokjin dengan senyumannya.

"Aku sudah membuat beberapa makanan, antar aku ke depan pintu." tambahnya.

   Chanyeol meringis, "Seperti anak kecil saja."

Seokjin hanya tersenyum lebar dan merangkul pundak Chanyeol.

"Yeol-ah, hyung pergi dulu ya. Jangan lupa makan dan rapikan diri. Kulihat hari ini kasusnya banyak," ujar Seokjin seraya merapikan poni Chanyeol.

"Eung, setidaknya ada 5 kasus per harinya,".

   Seokjin pun berbalik dan melangkahkan kakinya satu per satu lalu sesekali melihat ke arah Chanyeol dengan senyum konyolnya. Chanyeol tertawa akan tingkah temannya yang menggemaskan.

   "Kim Tae... Andai kau tahu Seokjin disini, apa kau akan memarahiku?" gumam Chanyeol memandang ke atas.

   Setelah bersiap-siap, Chanyeol pun memakan lahap masakan Seokjin dan segera memakai sepatu hitamnya lalu berangkat ke Seoul dengan taksi biru yang kebetulan lewat di depannya.

*

*

*

   Chanyeol menghela nafas ketika berada di depan gedung kejaksaan. Ia juga nampak penasaran akan siapa yang akan menjadi rival selanjutnya setelah Jimin.

   Mobil hitam melaju pelan di depan Chanyeol, suara rem berdecit dan pintu terbuka pelan.

   Ia menernyitkan dahi, siapa sangka pengganti Jimin adalah Kim Jennie yang merupakan kakak sepupu Kim Taehyung?

   "Eo? Chanyeol? Kau kenapa disini?" tanya Jennie dengan menaikkan alisnya.

   "Annyeonghaseyo noona. Saya sebagai jaksa disini" jawab Chanyeol ramah.

   "Ah... Nampaknya kau rivalku, ya? Mari kita lihat kemampuanmu, Park Chanyeol" ujar Jennie dengan sedikit penekanan pada akhir kalimat.

   Chanyeol tersenyum sinis dan melanjutkan perjalanannya ke dalam gedung.

*

*

*

   Kasus kali ini adalah tentang pembobolan bank dengan terdakwa, Kim Mingyu atas pelaku utamanya.

"Berdasarkan hasil rekaman CCTV, saudara Mingyu mencoba untuk berbincang-bincang dengan pegawai bank, dengan beralasan untuk mengambil tabungan keluarga atas nama Tn. Jung, kan?" tanya Chanyeol.

   Mingyu hanya terdiam dan memandang tajam ke arah Chanyeol.

   "Berdasarkan kesaksian dari para pegawai bank, saudara Mingyu menunjukkan surat tentang perbankan lalu berpura-pura menjadi salah satu direktorat bank di Seoul?" Chanyeol semakin mendesak.

   "Keberatan! Anda terlalu mendesaknya, hal itu dapat membuat pidana tak dapat berbicara dengan tenang," Jennie angkat suara.

   "Semua itu benar, pak Jaksa. Aku memang seorang direktorat bank. Namun sekarang aku sudah tidak bekerja lagi disana. Lalu atas pembobolan bank itu, kurasa hanya dilebih-lebihkan. Aku memutuskan mengambil uangku sendiri setelah tahu bahwa teller tidak menganggapi apapun." jelas Mingyu santai.

FINGERPRINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang