Part 12 "Sly Lawyer I"

315 37 7
                                    

14 Maret

     "Selamat siang, jaksa Park." sapa seorang wanita berambut hitam tergerai mulus di pundaknya.

"Siang, jaksa Im." balas Chanyeol tersenyum manis.

   "Nanti akan ada rapat mengenai kasus terbaru kita. Juga, kurasa kasus ini tak akan mudah." ujar wanita itu pelan seraya melangkah berlawanan arah dengan Chanyeol.

"Tak mudah, kah?" gumam Chanyeol menatap lurus ke arah ruang kerjanya.

CKLEK....

"Eo? Selamat datang jaksa Park!" sapa seorang namja ramah.

Chanyeol hanya mengangguk dan tersenyum sambil berjalan ke mejanya.

"Jinyoung-ssi, apa kau tahu kasus terbaru kita kali ini?" tanya Chanyeol.

"Ah, aku tak tahu pasti tapi ketika aku tak sengaja mendengar Ketua Jung mengatakan jika kasus kali ini tentang kekerasan rumah tangga."

Chanyeol mulai melihat ulang dokumen-dokumen yang berserakan di mejanya.

Ia menyortir satu demi satu dokumen di depannya dan memasukkannya ke dalam file biru.

BRAK!!

"Chanyeol-ssi, sekarang waktunya rapat!" seru gadis mendobrak pintu dan mengagetkan seluruh manusia dalam ruangan itu.

"Aish, kau mengagetkan saja!" sentak Jinyoung.

Sejeong hanya cekikikan dan menutup pintu perlahan.

*

*

*

"Jaksa Park, kurasa kasus kali ini begitu umum. Namun, jika kau melupakan satu saja, semua akan berantakan." ujar Sejeong tiba-tiba.

"Apa maksudmu? Apa aku yang menangani kasus kali ini?" tanya Chanyeol.

"Kita bisa membahasnya di rapat nanti." bisik Sejeong. Mereka pun memasuki ruangan Ketua.

"Bisa dimulai rapatnya." cakap ketua memulai pembicaraan.

"Jadi, apa kalian sudah tahu mengenai kasus Ahn Eun Hyuk?" lanjut ketua.

"Iya, sesuai yang diberitahukan, Nyonya Ahn ditemukan pingsan dalam sebuah acara pernikahan dan ketika tim medis memeriksanya, ditemukan 10 luka gores, tulang tangan retak serta memar di bagian sikut dan paha." jelas Sejeong.

"Tunggu, apa hanya aku yang belum mengetahui seluk beluk kasus ini?" sela Chanyeol.

Semua mata tertuju ke arah Chanyeol.

"Kau bercanda? Ini kasus penting dan kau belum mengetahuinya? Kemana saja, kau?!" sentak Ketua.

"Tunggu, saya memang belum diberi informasi apapun mengenai kasus ini. Mengapa anda malah menaikkan nada bicara anda?"

"Hei, bukankah sekretarismu sudah memberitahu?" bisik Sejeong.

"Ha.... Dia bahkan seharian ini tak mengatakan apapun,".

Ketua berdelik kesal, ia memijat keningnya dan mengeluarkan sesuatu dari file coklat di depannya.

"Ini, baca dan pahamilah!" ujarnya seraya menghempaskan beberapa jepretan kertas ke arah Chanyeol.

Sementara Chanyeol membaca, rapat berjalan lagi.

"Adakah rekaman CCTV yang membuktikan kejadian kekerasan berlangsung?"

"Ada, namun pihak CCTV mengatakan jika rekaman itu telah terhapus tanpa sebab. Diketahui bahwa pada pukul 10.45 ketika CCTV merekam kedua suami-istri di dalam lift. Lalu pada menit ke 47, rekaman terjeda dan file tak diketahui."

"Ada pihak yang menyatakan bahwa rekaman telah diretas. Namun, untuk mengetahui siapa yang meretas bukanlah hal yang mudah." jelas sosok wanita di depan Chanyeol, Im Yoona.

"Ketua, pukul berapa kejadian terjadi?" tanya Chanyeol.

"11.20, ada beberapa saksi dalam lokasi kejadian yang menyatakan bahwa kedua suami-istri itu tidak ada dalam aula kira-kira 30 menit setelah kejadian berlangsung," jelas Ketua dengan tangan yang mengetuk-ngetuk meja.

"Bagaimana tanggapan narapidana mengenai kasus ini?" tanya Chanyeol.

"Ia mengaku tak bersalah dan tak terlibat apapun dalam hal yang berkaitan dengan kekerasan rumah tangga." ujar Yoona.

"Apakah kali ini aparat kepolisian dan detektif Seoul ikut berpartisipasi atas kasus ini?" tanya Chanyeol

"Tentu saja, aku mendapat semua bukti dari mereka semua." jawab Ketua.

"Jangan terlalu senang meski disana ada rekanmu, jaksa Park. Kau tahu kan, Kim Jennie tak mengalah dengan mudah?" ujar Yoona dingin.

"Tak apa, kita hanya perlu membuka kesalahan yang ditutupinya dan membenarkan kebenaran yang disalahkannya." ujar Sejeong seraya melengak ke arah Chanyeol.

Chanyeol tersenyum lembut dan menaruh jepretan kertas di atas mejanya.

"Chanyeol-ssi, kuserahkan kasus ini kepadamu." ujar Ketua menatap tajam ke arah Chanyeol.

"Baik, ketua."

*

*

*

Kim Jennie selaku pengacara dari Ahn Eun Hyuk, sedang membicarakan sesuatu dengan Eun Hyuk di ruangannya.

"Ceritakan kejadiannya." ujar Jennie dingin.

Eun Hyuk ragu, ia melirik sesekali ke arah Jennie dan menekan-nekan tangannya.

Jennie mendekat, "Ceritakan semuanya secara rinci, agar aku bisa menembel kesalahan itu.".

"I-itu... Istiriku mengatakan bahwa ia akan menggugat perceraian dan mengeluarkan surat kepemilikan warisan ibu mertua yang akan sepenuhnya menjadi miliknya,"

"Lalu? Kau melakukannya?"

"Ti-tidak! I-itu sebuah ketidaksengajaan yang kuperbuat..."

"Tak usah berbelit-belit dan katakan saja sebenarnya!" seru Jennie mendobrak meja.

"Iya aku melakukannya! Aku memukulnya di tangga darurat karena sikapnya yang menyebalkan. Aku... aku juga me-menamparnya berkali-kali dan aku melukainya." jelas Eun Hyuk.

Jennie menghela nafas, ia menutup kedua matanya sejenak dan tersenyum licik.

Cukup kejam, kurasa...
Batin Jennie.

"Jadi, apa yang kau inginkan?"

"Buatlah aku tidak bersalah saat di persidangan nanti, kumpulkan bukti palsu, dan retas CCTV nya".

Jennie mendongakkan kepalanya dan tertawa singkat, "Kau cukup pintar untuk membuatku tidak bekerja sendirian".

"Baiklah, sekarang yang harus kau lakukan adalah tetap terlihat tak bersalah. Jangan ragu, jangan gagap. Anggap saja memang kau tak bersalah. Jika memang kau tak bersalah, jangan tunjukkan seperti kau bersalah," lanjut Jennie.

"Baik, saya mengerti."

"Dan, juga.... Tak ada seorang pidana yang merasa bersalah sedikitpun. Jika kau merasa bersalah, artinya kau amatir." ujar Jennie.

-

-

Maaf kalau updatenya ga menentu 😭😭😭😭

Kayaknya bakal hiatus dulu karena persiapan UN

Terima kasih buat yang udah Vote dan Comment ya! Semoga selalu diberi kesehatan!😊😊😄😆😆

Buat Sider makasih juga yak! 😊😊😆😆

FINGERPRINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang