Confused

3.2K 201 8
                                    

Happy reading!

***

"Sara, jangan pergi dulu. Kita masih perlu bicara"

Sara kembali duduk. Matanya tidak mau menatap kedua orang dihadapannya. Jika ditanyai bagaimana perasaannya sekarang, campur aduk.

Kesal? Iya.
Marah? Iya.
Merasa tak dihargai? Jelas.

Perjodohan itu bukan sebuah hal sepele. Berkaitan dengan masa depan dan kelangsungan hidup. Kita semua tau itu hal yang penting, lalu apakah jawaban Sara tidak penting dimata kedua orang tuanya? Apa mereka tidak membutuhkan jawabannya? Asal menjodohkan tanpa menyangkut pautkan tokoh utama. Itu hal yang cukup menyakitkan loh.

"Kami minta maaf gak kasih tau kamu sebelumnya. Tapi gini loh, papah mamah udah semakin tua. Kami pengen lihat kamu menikah sama orang baik" ucap Lee alias Gerrald. Bagaimana pun juga ini kesalahannya karena tidak berunding dulu dengan Sara.

Sara menaikkan kedua alisnya, tersenyum miring. "Ternyata kalian egois" itu sifat baru kedua orang tuanya. Mereka tidak memikirkan bagaimana perasaannya jika dijodohkan.

"Kamu salah sayang. Maksud mamah dan papah baik, kami cuma mau memastikan kamu menikah dengan orang yang tepat. Yang bisa ngelindungin kamu dari jahatnya kehidupan" kini Ibu Sara berbicara dengan segala kelembutannya sebagai seorang wanita.

Lagi lagi Sara tersenyum miring. Orang yang tepat? Bisa melindungi? Pria seperti itu tepat dan bisa melindunginya? Itu lelucon.

"Mamah lagi mendeskripsikan siapa, cowok itu?"

"Ya menurut mamah Jimin udah yang paling tepat buat kamu. Memangnya kenapa? Kok kamu bicara begitu?" Denada heran dengan sikap Sara yang seperti ini. Tidak seperti biasanya, mungkin efek emosi (?)

Mamah mendeskripsikannya seperti sudah kenal dekat.

"Papah minta kamu pertimbangin lagi ya. Jangan mutusin sesuatu dalam keadaan emosi"

Sara memutar bola matanya. Tidak ada yang perlu dipertimbangkan lagi, dalam keadaan emosi atau tidak. Keputusannya tetap sama, kenapa papahnya jadi tidak mengasikkan begini? Sudah tau tidak suka keinginannya dibelokkan. Lalu apa lagi? Dia harus menolak berapa kali?

"Sara udah bilang tadi. Masih kurang jelas ya?"

"Sara. Selama ini papah selalu ikutin kemauan kamu. Untuk sekarang papah minta sebaliknya"

Benar. Selama ini Gerrald yang mengikuti apa mau Sara. Dia tidak pernah melarang. Sara bukan anak durhaka, dia menyayangi kedua orangnya. Hatinya yang keras tersentuh ketika untuk pertama kalinya mendengar Gerrald memohon dengan nada benar-benar lirih. Sara bisa merasakannya.

"Papah yakin kamu anak baik, sayang. Tolong difikirkan lagi. Papah mengharapkan kamu menyetujui perjodohan ini" Gerrald bangkit, dia mengusap rambut Sara yang diikat. Wajar kan kalau Gerrald ingin yang terbaik untuk anak satu-satunya?

"Mamah tunggu sampai kamu mau menyetujuinya, sayang"

Mereka pergi setelahnya. Sara tetap disana, masih dengan posisi yang sama. Kenapa hatinya jadi goyah begini? Apa artinya dia harus mempertimbangkannya sekali lagi? Ah! Dia tidak menyukai orang yang tidak pada prisipnya. Sara tidak menyukai dirinya yang sekarang.

***

"Omo! Kau disini hyung" Jungkook tidak menemukan Taehyung dikamarnya tadi. Ternyata Taehyung sudah berada dikamar Jimin. Bukan hal aneh lagi, Taehyung dan Jimin memang sering tidur berdua. Taehyung lebih nyaman jika tidur sambil memeluk tubuh mungil Jimin, begitu pula sebaliknya.

The Different Think || Park Jimin || [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang