PART 11

86 3 0
                                    

Tiga hari berlalu, Fani tak pernah keluar ke balkonnya untuk meminum kopi atau hanya sekedar melihat bintang.

Tiga hari itu juga dia selalu berusaha berangkat lebih pagi untuk menghindari Bima yang selalu menjemputnya setiap hari.

Hari ini adalah hari keempat, dan sepertinya Fani masih ingin menghindar, buktinya bahkan ia berangkat lebih pagi dari kemarin.

"Ma, pa, Bang, Fani berangkat dulu!" Fani berjalan pelan menuju pintu rumah.

Saat Fani akan membuka pintu, terdengar suara bel rumah.

Ting tong

Fani membuka pintu tersebut dan...

"Ngapain lo kesini?" tanya Fani datar.

"Ya, jemput lo lah," Jawab Bima dengan senyum lebarnya.

"Gue gak butuh itu!" Fani berjalan melewati Bima menuju mobilnya.

"Tapi gue butuh itu," kata Bima sambil menghalangi tangan Fani untuk membuka mobilnya.

"Terserah! Tapi yang jelas, lo gak bisa maksa gue!"

Fani terus memaksa untuk membuka mobilnya.

"Kenapa lo menghindar dari gue?" tanya Bima.

"Bukan urusan lo!"

"Tentu aja itu urusan gue!"

"Gue gak perduli!" melihat kekerasan kepala Fani, akhirnya Bima hanya pasrah dan membiarkan Fani berangkat ke sekolah.

***

Fani berjalan dengan lesu memasuki kelas.

"Kenapa Fan? Kok lesu gitu? Sakit ya?" tanya Fio bertubi-tubi yang hanya di jawab gelengan oleh Fani.

"Terus kenapa?"

"Gak kenapa-kenapa!"

Drtt...dertt...dertt

Handphone Fani bergetar di saku Fani, membuatnya menggeram marah.

"Dasar!! Pagi-pagi ganggu orang aja! Awas aja lo Kev!"

"Ngapain sih Kev! Pagi-pagi udah nelpon! Ganggu orang aja!" Teriak Fani di telpon.

"Ini bukan Kevin, ini saya Pak Adam."

"Eh, pak Adam ya? Ada apa pak?"

"Gak ada apa-apa. Saya cuman mau bilang, mulai hari ini kamu latihan taekwondo. 2 minggu lagi lombanya!"

"Iya pak!"

"Jangan lupa, sepulang sekolah!"

Tut...Tut...Tut

***

Fani berjalan menuju parkiran setelah selesai latihan taekwondo. Langkah Fani terhenti saat Fani melihat Fio di depan gerbang sekolah sendirian, Fani pun menghampiri Fio.

"Fi! Belom pulang?"

"Eh, Fani! Belom masih nunggu angkutan umum! Lo ngapain baru keluar?"

"Tadi ada latihan taekwondo, lo sendiri ngapain?"

"Tadi ada rapat OSIS."

"Pulang bareng gue aja yuk?"

"Gak apa-apa, searah kan?"

"Iya sih, ya udah. Ayo!"

Mereka berjalan menuju mobil Fani tapi langkah mereka terhenti saat seseorang menarik tangan Fani, agar gadis tersebut berhenti.

BIMA [Completed] (2018)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang