(14)-New York 2

412 31 0
                                    

Hari kedua di New York

Metting diakan disebuah perusahan milik Trillioner asal New York. Penjagaan metting disana sangatlah ketat hal ini agar tidak terjadi sebuah kekacauan.

Suasana disana sangatlah mencekam karena pembicaraan hanyalah untuk hal hal penting saja. Karena Alex sering menjani hal seperti ini jadi sangat biasa baginya.

"Greth mana berkas untuk tanda tangan nya?", tanya Alex sambil menyodorkan tangannya.

Lalu Greth memberikan semua berkas kepada Alex.

Setelah semua selesai, dan perjanjian disetujui maka kedua pihak ini telah sepakat untuk saling kerjasama.

Alex pun dan Trillioner itu saling berjabat tangan yang berarti metting itu telah usai.

Alex dan Greth pun keluar dari perusahaan itu dan pergi menggunakan sebuah mobil mewah sewaannya.

Kemudian Alex mengemudikannya dan berhenti disebuah lestoran mewah yang terletak ditengah kota New York.

Akhirnya mereka duduk dan kemudian sebuah pelayan menghampirinya.

"Silahkan Tn dan Ny pesan apa?", ucap seorang pelayan itu.

"Saya pesan juss alpukat saja", jawab Greth.

"Saya kopy capucino", kata Alex

Lalu pelayan itu pergi dan mengambilkan pesannannya.

"Thanks Greth atas bantuan kamu perusahaan kami telah disepakati bekerja sama dengan Trillioner tersebut", ucap Alex.

Greth hanya bisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya saja.

***

Setelah berlama disana akhirnya Alex mengajak Greth untuk keliling kota dan Greth menyetujuinya karena dia belum pernah kesini sebelumnya.

Saat didalam mobil tiba tiba ponsel Greth bergetar yang menandakan bahwa ada yang menelvonnya.

Dert...

Dert...

Dert...

Dan dilihatlah ternyata harffa.

"Hallo" Greth.

"Ya Hello, bagaimana apakah semuanya lancar disana Greth?" ucap Harffa.

"Iya", jawab Greth.

"Apakah kamu sedang bersama Alex? Aku ingin bicara dengannya"

Lalu Greth memberikan ponselnya pada Alex. Dan berkata bahwa Harffa ingin berbicara.

"Ada apa Harffa?, kenapa kau tidak langsung menelvon keaku saja?, Tanya Alex.

"Oh itu aku ada urusan lain dengan Greth, tadi ayah kamu menelvon kantor dan bilang beliau ingin bicara penting dengan kamu Alex", jelas Harffa.

Kling...kling

baterai ponsel Greth habis sehingga pembicaraan itu terhenti.

"Akh..! Aku lupa bawa power bank nya Tn", keluh Greth.

"Sudahlah Greth aku akan melanjutkan penbicaraan itu nanti, sekarang ayo turun", ucap Alex.

Ternyata Alex membawa Greth kesebuah taman.

Disana mereka duduk dan bersantai disebuah kursi taman. Greth yang merasa bosan karena Alex disebelah hanya berfokus pada ponsel pintarnya, akhirnya Greth memilih untuk mebeli Ice cream.

"Ini Tn untuk Anda", ucap Greth.

"Ah, terimakasih", jawab Alex sambil menaruh ponsel disakunya.

Bereka berdua pun memilih untuk berjalan mengelilingi taman itu.

***

"Tunggu..!, itu ada bekas ice cream dibibir kamu Greth", tunjuk Alex, sambil tersenyum.

Karena malu Greth pun langsung mengusapnya dengan sebuah tisu yang diambil dari dalam tas miliknya. Tapi saat dilihat ternyata tisu miliknya masih terlihat bersih.

"Ha..ha kena jebak", guman Alex sambil pergi kemobilnya.

"Astaga bisa bisanya di menipuku", sela Greth sambil tersenyum malu.

"Ada apa dengan dia kok bisa begitu?", tanya Greth.

Suasana hati Alex sangat senang sekarang, sehingga membuatnya selalu tersenyum.

Greth yang aneh dengan sikap dan tingkah Alex hanya bisa menggelengkan kepalanya.

***

Setelah mereka pulang kehotel kembali untuk beristirahat sebentar dan membereskan barang barang, Alex memilih jadwal penerbangan untuk pulangnya malam ini juga.

Karena besok pagi sudah ada jadwal lain dikantornya, maka dia harus cepat cepat pulang.

Pukul 21:30

Akhirnya mereka pergi kebandara dan memulai perjalanannya menggunakan pesawat untuk kembali ke Texas.


_________________________________
Maaf kalau Author jarang Update karena Author banyak tugas dari sekolah jadi buat garap wattpadnya lumayan sulit.

Ada saran nih ya dari Author gampang ko tinggal tekan gambar bintang di pojok bawah dan ngecoment itu bisa bikin Author senang lho😚

Kelanjutannya silahkan tunggu.



My First Love CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang