Chapter 1.

22K 1.3K 86
                                    

UNTOLD

Disclaimer of Masashi Kishimoto

(An Unexpected start)



Sasuke tidak menyukai apapun.

Apa definisi dari menyukai, lebih tepatnya? Kata dasar dari menyukai adalah suka, dan menyukai memiliki arti dalam kata kerja sehingga menyukai dapat menyatakan suatu benda, tindakan, keberadaan, atau makhluk hidup.

Uzumaki Naruto misalnya, bocah ingusan itu menyukai semua hal bahkan rasa sakit sekalipun, tapi banyak warga desa yang tidak menyukainya. Atau Haruno Sakura, gadis kecil itu mengatakan jika Sakura menyukai dirinya, tapi Sasuke hampir membunuh gadis itu karena menghalangi jalannya.

Menyukai makhluk hidup adalah hal terkonyol, pikirnya.

Sejak kematian seluruh klan Uchiha, hal yang Sasuke ingin capai adalah kematian kakaknya. Menyukai sesuatu hanya akan membuatnya tertahan dan bingung. Jadi, ketika Kakashi menanyakan apa yang dia sukai, dia mendengus dan menjawab,

"Aku tidak menyukai apapun, dan keinginanku hanyalah menjadi kuat dan membunuh Itachi."

Tapi setidaknya ada satu hal yang Sasuke sukai.

Dia menyukai musim semi. Musim dimana suhu tidak terlalu dingin dan juga panas. Itu membuat air danau yang terletak tak jauh dari rumahnya menjadi sangat menyegarkan untuk dipandang. Dia melihat air danau yang tenang memantulkan langit sore hari, dia merasakan angin yang membawa beberapa kelopak bunga Sakura dan dia menutup matanya.

Dia telah menyelesaikan misinya yang melelahkan hari ini. Tapi tentu saja, tidak ada dimana misi menjadi sangat mudah dijalani saat Naruto berada di dalam timnya. Bocah tolol Uzumaki itu membuatnya hampir terbunuh oleh Zabuza, dan lebih buruk dari semua itu, gadis gulali Haruno terus mendekatinya dengan sangat memuakkan.

Mereka telah selesai melapor pada Hokage ketiga, tapi Sasuke tidak segera pulang dan memilih duduk di tepi danau dengan telapak kaki tenggelam di air, menatap hamparan air yang tenang dan merasakan angin sore hari yang membuatnya ingin disana selamanya.

"Aaaakk...."

Sebuah teriakan itu memecah lamunan Sasuke, saringannya telah aktif. Tapi saat dia melihat gadis berambut gelap menggosok tubuhnya, yang Sasuke yakin telah terjatuh dari jalanan di atas, dia membuat mata merahnya tergantikan dengan warna hitam arangnya.

Itu adalah gadis Hyuuga yang terbuang dari klannya, dan gadis kecil itu selalu mengikuti bocah Uzumaki setiap dia latihan. Betapa bodohnya.

"A-aku ti-tidak apa-apa, ma-maaf." Kata Hinata dengan ketakutan.

Sasuke mengangkat satu alisnya. Setiap orang akan mengucapkan maaf ketika mereka melakukan hal yang merugikan orang lain. Dia pikir jika gadis Hyuuga itu bukanlah bodoh, tapi idiot. Memutuskan jika gadis itu tidak berbahaya, Sasuke bergumam dari bibirnya,

"Hn."

Hinata bangkit berdiri dengan kesakitan, gadis cilik itu meringis saat melihat darah pada kakinya.

"E-eto... a-ap-apa ka-kau tidak keberatan jika aku membilas kakiku?"

Sekali lagi, Sasuke harus membuat predikat kebodohan untuk gadis itu bertambah. Apakah dia seperti penjaga danau yang tidak akan mengizinkan siapapun menyentuh air disana? Benar-benar idiot.

Sasuke hanya diam tanpa menjawab, dia menggeser wajahnya untuk melihat lagi danau. Tidak mengacuhkan keresahan Hyuuga cilik di belakangnya.

Lama Sasuke tenggelam dalam renungannya, dia telah lupa dengan gangguan yang tercipta sejenak itu. Hari hampir malam saat dia merasakan perutnya menciptakan suara guntur kecil. Dia kelaparan.

Berencana untuk membeli donburi sebelum dia pulang, Sasuke memasang alas kakinnya dengan cepat. Tapi saat dia beranjak berdiri dan menoleh kebelakang, Sasuke hampir dikejutkan dengan gadis Hyuuga yang sejak tadi belum beranjak dari tempatnya.

"M-Ma-maaf, me-mengejutkanmu," katanya, ibu jarinya membuat gerakan berputar dengan ibu jarinya yang lain. "A-apa ak-aku b-boleh membilas kakiku?"

Jika kata idiot dan bodoh mewakili Naruto, maka gadis ini apa? Tidak ingin rencana makan malamnya hilang, Sasuke berkata, "Ya."

Senyum mengembang di wajahnya, "Terimakasih." Lalu dia melangkah maju dan melepas sandalnya, dia tepat di samping Sasuke, memberikan senyum kecil sekali lagi, kemudian dia mencelupkan saputangannya di air, mulai membersihkan tanah pada luka di pergelangan kakinya.

"Sangat indah." Gumam Hinata dengan melihat danau.

Sasuke tidak pernah bisa mengucapkan kata perpisahan, dan kali ini pun sama.

"Ya," katanya.

"D-dulu aku sering melihat danau ini dengan adikku, tapi karena harus latihan terus menerus aku jadi jarang kemari. Maaf karena mengagetkan Uchiha-kun, aku tadi ingin pulang setelah melihat jika ada seseorang di danau, tapi pijakanku salah dan aku terjatuh." Dia menjelaskan, dengan nada yang sangat kasihan untuk hal yang patut di bilang bodoh. Dia tersenyum lagi, lalu dia menatap Sasuke. "Jadi, Uchiha-kun dulu disini bersama siapa?"

Ekspresi Sasuke mengeras, dan sebuah geraman marah meluncur keluar "Itu bukan urusanmu."

Hinata menutup rapat mulutnya dan memandang Sasuke. Dia menilai, jika Sasuke adalah bocah lelaki yang tidak bisa ramah, selalu marah, dingin dan arogan. Tapi saat dia melihatnya dari dekat, maka sebuah kesedihan tampak pada matanya. Itu telah menjelaskan jika penilaiannya adalah salah.

Sasuke berterimakasih pada kemarahnnya, dia tidak perlu repot untuk memberikan salam perpisahan untuk gadis Hyuuga.

Hyuuga Hinata tidak berbahaya, tapi gadis itu harus Sasuke waspadai, karena saat mata pucatnya bisa melihat apa yang Sasuke simpan sangat rapat, maka Sasuke telah membuat Hinata dalam daftar orang yang harus ia hindari.

Dia telah melihat ke dalam, menggali ke lubang tak berdasar menuju ke hatinya.

Itu menyebalkan.

Dan Sasuke sangat membencinya.

Continued to chapter 2 >>>

UNTOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang