Home Is In Your Eyes

30.1K 1K 51
                                    

“Apa kau lelah denganku?”

Jungkook menggeser tangan sosok pria yang baru saja menghabiskan satu jam penuh kehangatan dengannya. Ia menatap dengan sorot ragu pada orang yang kini tengah mengembuskan nafasnya dengan berat, seolah sebuah beban berat kehidupan tertumpu di bahunya.

“Apa kau benar-benar lelah padaku, hyung?”

Kim Taehyung, pemuda yang biasa di panggil V hyung atau Taehyungie hyung oleh Jungkook menggeliat pelan. Ia berangsur duduk dari posisinya yang semula rebahan di kasur empuk milik dongsaeng yang lebih muda 2 tahun darinya itu, dan mengusap helaian pirang poni yang menutupi mata.

“Kau ini bicara apa” sahutnya pelan, masih menghindari kontak mata dengan kekasihnya.

“Kau tak menatap mataku dua minggu belakangan ini” Sosok yang lebih muda berseru. “Kau tak membalas senyumku. Kau tak menyentuhku sedikitpun. Kita bahkan... tidak... bercinta seperti biasanya”

Setiap kata yang terucap dari bibirnya semakin membuat nyeri di dada. Ia membenci kenyataan menyedihkan itu.

Jungkook bukan lagi anak lelaki berusia 15 tahun yang bisa di bodohi seperti dulu. Ia Jeon Jungkook, pemuda berusia 20 yang sudah legal dan banyak pengalaman.

Meskipun sebagian besar pengalamannya bersumber dari si pasangan.

“Kita baru saja bercinta jika kau lupa—“

“Itu bukan bercinta” potongnya langsung. “Kau hanya... menggagahiku. Kau tak mencium bibirku atau memeluk tubuhku seperti biasanya, hyung. Kau... berubah”

Kim Taehyung terkekeh hambar. Tawanya sama sekali tak dapat di kategorikan sebagai tawa yang menyenangkan. Bibir yang biasanya menyunggingkan senyum kotak yang menjadi favorit Jungkook itu terangkat ke atas sedikit, menimbulkan seringai tipis yang sama sekali bukan dirinya.

“Berhenti bicara ngelantur, Kook”

Pemuda berusia 22 tahun itu bangun dan memungut lagi kemeja merah bergaris putih yang teronggok di lantai. Sedikit menyentak lengan kemeja yang tergulung ke arah dalam dan mengumpat pelan menahan kesal, ia mengabaikan netra bulat sang kekasih yang mulai berkaca-kaca.

“Bukankah kita sudah berjanji untuk saling jujur satu sama lain? Atau kau lupa jika aku ini kekasihmu?”

“Kau yang lupa jika aku kekasihmu”

Ucapan itu membuat Jungkook menatap dengan cemas ke arah kekasihnya.

“Apa yang kau bicarakan?” Jungkook bangkit mengikuti pergerakan Taehyung yang kini berdiri tak jauh dari arah pintu. Ia menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya yang terasa dingin dan berjalan mendatangi Taehyungnya. “Apa maksudmu berkata seperti itu, hyung?”

“Berhenti bersikap polos, Kook. Sudah tak cocok dengan sifatmu kini”

Jungkook menarik tangan Pemuda bermarga Kim yang hendak meninggalkannya. Ia dapat menangkap gurat kekecewaan dari wajah tampan prianya yang kini bahkan memandang wajahnyapun enggan. Ia lebih memilih menatap ke arah manapun selain ke arah pemuda di depannya.

“Hyung...”

“Saling berpelukan, bergandengan, suap-suapan, tidur bersama. Kau bahkan sengaja mereject panggilanku selama 5 hari syutingmu itu. Kau beralasan jika syutingmu itu sangat melelahkan, dan langsung tertidur begitu mendapat waktu break. Kau bahkan tidak menelponku balik, dan tenggelam dengan quality time dengan sahabatmu itu. Siapa sebenarnya yang lupa jika ia memiliki kekasih, huh?”

“Hyung, aku tidak bermaksud—“

“Kau menjauhiku habis-habisan. Menolak ketika akan ku ajak liburan berdua dan lebih memilih berlibur dengan Jiminie. Kau bahkan membuat video liburanmu yang kau edit siang dan malam sesempurna mungkin dan memastikan jika bromance yang kalian tampilkan begitu sempurna, bukan begitu Kook?”

UNDISCOVEREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang