Cruise Part II

13.4K 712 10
                                    


Keputusan Taehyung untuk membatalkan rencana kencannya berakhir petaka.

Memang kejadian ini sepenuhnya salahnya. Ia dengan semena-mena membatalkan janji yang sudah dibuatnya sebulan yang lalu dengan pemuda Jeon. Bayangan kencan romantis di kapal yang telah ia sewa secara pribadi sirna sudah. Penyusunan jadwal kencan diantara kegiatan padat mereka terasa sia-sia hanya karena pertikaian kecil mereka.

Semula mereka berdua telah siap berangkat ke daerah Mapo sekitaran Hangang untuk menghabiskan waktu berdua. Dengan kapal yang telah disewa secara eksklusif dan pengawasan yang ketat tentu saja. Melibatkan manager kesayangan Sejin hyung yang membantu kencan mereka agar tak terendus media.

Satu jam sebelum mereka berangkat ia mendapat pesan dari sahabatnya, Park Seojoon yang mengatakan jika teman mereka berdua, Park Hyungsik sedang sakit. Seojoon meminta Taehyung untuk pergi bersamanya menjenguk si tampan Hyungsik. Dengan suara parau dan sumbang Hyungsik sendiri meminta untuk ditemani di rumah sakit. Hanya mereka berdua yang tahu keadaannya yang tak membaik itu.

Dan Taehyung tak kuasa menolaknya.

Ia beranggapan jika kencan spesialnya bisa ditunda barang satu dua minggu kedepan. Toh setiap hari ia bisa bercengkerama baik di studio maupun apartment.

Namun Jungkook tak beranggapan sama.

Sejak lama ia menanti-nanti kencan itu yang bahkan diimpikannya di siang bolong kala sedang berlatih tarian baru. Jadwal mereka menggila. Istirahat saja terasa kurang, bagaimana bisa tak bahagia saat bisa mencuri waktu untuk berduaan di kapal mewah?

Namun kekesalannya seketika muncul saat alasan kepergian Taehyung adalah untuk menemui sahabat yang dinilainya mulai menjadi penghambat hubungan mereka. Jungkook jelas marah.

Lebih tepatnya kecewa.

Dan sifat kekanakannya memaksanya untuk menuruti amarah yang berkobar.

Melampiaskannya ke arah yang salah.

"Shit! Dimana kau, Kook?"

Meminjam mobil hyung tertua tanpa permisi, ia menembus dinginnya kota Seoul.

Jalanan sepi, lengang, kota ini seperti tidur. Meski di beberapa titik masih terdapat hingar bingar dibalik tembok. Namun secara keseluruhan kota ini bak beristirahat.

Sudah dua bar yang ia geledah. Bermodalkan masker hitam dan topi yang menutupi sebagian besar rambutnya. Tinggal satu tempat lagi yang akan didatanginya.

Hot N Chiil.

Begitulah yang tertulis dipintu depannya.

Dengan langkah tergesa ia memasuki club itu.

Didalamnya, aroma berbagai macam minuman dan rokok berpadu menjadi satu. Ia sedikit terhuyung saat sosok pria bertubuh tinggi tegap menabraknya dari belakang. Terkekeh bak orang gila, pria itu menarik seorang gadis dengan pakaian kelewat minim masuk ke lorong di sisi kiri. Menarik napas dalam, Taehyung mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan.

Hingga ia tiba di depan bartender yang sedang terduduk lesu.

"Kuharap kau tak memesan yang aneh-aneh, aku cukup lelah seharian-"

"Apa kau melihat pemuda dengan tinggi sama denganku, rambut cokelat, bergigi kelinci, dan-"

"Bung, aku lelah. Jam kerjaku akan usai jadi-"

"Jawab pertanyaanku!" Ia menggebrak meja dengan sekali pukulan.

Sedikit terlonjak, bartender itu bangkit dari duduknya dan menatap Taehyung ragu-ragu. "Aku tak mau mendapat masalah dengan bos. Ulang kata-katamu tadi."

UNDISCOVEREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang