Jungkook menatap panik ke arah kekasihnya.
"K..kli..maks, hyung?"
Mata sosok yang di panggil hyung itu menyipit, memandang pemuda yang berdiri mematung di hadapannya. Pemuda yang beberapa saat yang lalu menggodanya dengan kecupan di pucuk hidungnya.
Dalam hitungan detik, ia menampilkan senyum simpulnya ke arah Jungkook.
"Ya, klimaks." Jawabnya. "Kau sudah puluhan kali klimaks denganku, Jungkook. Jangan bilang kau lupa cara mengeluarkan sensasi itu dari tubuhmu?"
Jungkook menggigit bibir bawahnya. Ragu-ragu ia mengatakannya kepada sosok penawan hatinya. "Tapi..Tapi aku selalu klimaks karenamu hyung. Aku tak bisa melakukannya sendiri." cicitnya. Kedua tangannya di tautkan sementara pandangannya menunduk ke arah bawah. Memperhatikan kedua kakinya yang mengetuk-ketuk ubin dengan gelisah.
Taehyung mengabaikan ucapan Jungkook. Dengan santainya ia beranjak dari tempatnya berdiri dan melangkah ke arah pintu kamarnya. Menutup rapat-rapat hingga padlock terkunci cepat.
Pria itu mendudukkan dirinya di atas kasur milik sang leader, Namjoon hyung. Untung saja mereka berdua sempat bersih-bersih kamar, sehingga paling tidak kamar ini dapat layak di masuki.
Layak menjadi tempat bercinta dengan kekasihnya.
"Kau bisa mulai sekarang, bunny." Ucap Taehyung. Netranya menangkap gurat ketakutan dan keragu-raguan di manik kekasihnya itu.
Ia menampilkan smirknya.
Taehyung tahu dengan jelas bahwa pemuda berotot itu sekalipun belum pernah bermain solo. Sangat berbeda dengan dirinya yang terpaksa melakukannya ketika Jungkook tak sempat memuaskan hasratnya. Jadwalnya menggila, tak kalah sibuk dari hyungnya.
Berkali-kali ia di tegur oleh hyungnya seperti Seokjin hyung dan Suga hyung.
Dasar. Mereka saja yang tak tahu bagaimana tersiksanya si junior jika sehari saja tak tersentuh. Rasanya seperti akan meledak.
Kalau Namjoon hyung bilang sih, rasanya seperti ada petasan yang dinyalakan di dalam sana kita.
Maka dari itu, permainan solo adalah hal yang wajib baginya yang kekurangan waktu dan tempat untuk bercinta.
"Aku tidak menunggu selamanya, Jeon Jungkook."
Jungkook menelan ludahnya. Otaknya berputar keras membayangkan metode apa yang harus ia gunakan di saat seperti ini.
Tiba-tiba ia teringat salah satu adegan dalam film semi yang di pinjamkan Namjoon hyung padanya. Ia menimang-nimang sesaat, berpikir apakah adegan itu cukup kuat untuk membuat Taehyungnya terangsang.
Juga untuk membuat dirinya terangsang.
Ah, peduli setanlah. Yang penting mencoba daripada tidak sama sekali.
Maka dengan hati-hati ia mundur 3 langkah dari tempatnya berdiri. Dengan perlahan ia mengangkat kaos hitam yang menutupi tubuhnya, melepaskan benda itu, lalu membuangnya. Matanya melirik ke arah Taehyung, membaca ekspresi apa yang di tampilkan olehnya.
Sayangnya, kekasihnya itu hanya menatap datar ke arahnya.
Dengan ragu-ragu ia melepaskan tali yang mengikat celana training donkernya. Tak lupa tatapan memelaspun ia tampilkan demi menarik atensi dari lelakinya itu. Celana yang ia kenakanpun beserta dalamannya ia turunkan dengan gerakan lambat, agar Taehyung sedikit melihat ke arahnya. Ke arah tubuhnya yang sudah tak tertutupi sehelai benangpun.
Jungkook menarik nafas dalam-dalam. Mencoba mengisi paru-parunya yang memasok oksigen dengan terbatas karena kegugupannya yang begitu menggila.
Ia menggigit bibir bawahnya lagi dan memandang sayu kepada Taehyung. Jari telunjuk tangan kanannya ia masukkan ke dalam mulutnya. Jungkook mengisapnya, mengeluar-masukkan jari itu sembari membayangkan jika bagian tubuhnya itu adalah milik kekasihnya yang ia dambakan. Jari tengahnya juga bergabung, mengikuti gerakan masuk-keluar dengan teratur.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDISCOVERED
FanfictionKumpulan FF Oneshot Vkook/Taekook Rated : M Boyxboy, NC, Smut, 🔞, Top! Tae x Bottom! Kook