"Kalian berdua, bisakah lain kali tidak berisik jika sedang saling gempur? Tidurku jadi tidak nyenyak akibat kegaduhan kalian."
"Ah, kupikir cuma aku yang dengar suara ribut-ribut. Ternyata kau juga merasakannya, Jim."
"Aku semalam menduga jika seseorang sedang membenarkan sesuatu. Suaranya gedubrakannya terdengar jelas sampai lantai satu."
"Kau tidur dimana semalam, Tae?"
"Di kamar Jungkook lah. Lantai 3."
"Daebak."
"Dasar bucin akut. Berisiknya bukan main."
Dua orang manusia yang sedari tadi menjadi bahan gunjingan hyung-hyungnya itu hanya diam saja. Mereka dengan tenang menghabiskan sarapan berupa roti bakar dan sereal serta susu. Khusus untuk Taehyung, ia sedang menguliti pinggiran roti tawar itu karena bagian itu tak terlalu ia suka.
"Seokjin hyung, lain kali belikan yang tidak ada pinggirannya. Aku susah harus mengupasnya tiap kali akan makan."
"Dasar bocah. Kau itu sedang diomeli hyungmu yang lain. Dengar tidak sih?"
Anak yang tertuduh itu mengangguk singkat. Ia kembali sibuk berkutat dengan roti itu sementara pasangannya sudah nyaris habis menyikat semangkuk penuh sereal. Tak lupa segelas besar susu putih yang mengenyangkan perutnya yang agak berisi. Gym benar-benar tidak Jungkook sentuh selama hampir satu minggu ini.
Taehyung tak mengangkat kepala sama sekali. Berbeda dengan Jungkook yang sesekali mencuri pandang ke arahnya.
"Jungkook, kau dengar kami?" Hoseok mengayun-ayunkan telapak tangannya di hadapan si bungsu. Detik itu juga Jungkook berkedip dan mengangguk sekali ke arah Hoseok.
"Ya, hyung?"
"Kau, aku tak peduli seberapa besar hasrat kalian. Kami paham betul jika kalian sangat menggilai satu sama lain. Tapi tolonglah, pedulikan kesehatan telinga kami. Aku kurang tidur karena mengerjakan proyek kolaborasi dengan Tablo sunbaenim. Hoseok lelah karena berlatih koreo baru seharian ini. Begitu pula Namjoon yang sedang sakit flu. Seokjin hyung dan Jimin juga perlu istirahat karena lelah mengikuti reality show semalam. Setidaknya jangan ganggu waktu istirahat kami dengan malam panas kalian."
Jungkook mengangguk pasrah karena omelan Yoongi. Ia juga merasa bersalah karena sudah mengganggu waktu istirahat hyungnya. Padahal semalam rencananya bukan seperti itu. Ia benar-benar tak ada niatan untuk bercinta dengan Taehyung. Ia sendiri lelah, Taehyung juga sama. Malam yang semula dihabiskan dengan menonton drama itu berubah menjadi malam panas penuh kenakalan. Mereka berakhir saling memakan satu sama lain dan menimbulkan kegaduhan di kamar Jungkook.
"Lagi pula, kenapa semalam berisik sekali sih? Kalian mencoba posisi baru?"
Sebuah pukulan mendarat di kepala Jimin. Pemuda berambut pirang itu mengaduh karena si hyung tertua memukulnya dengan koran.
"Hyung..."
"Pertanyaanmu kelewat intim! Haruskah kau menanyakannya saat sedang sarapan?"
Namjoon terkekeh di sudut ruangan. Dengan badan yang masih terbungkus mantel tebal dan hidung bermasker, ia mendatangi meja makan dan bergabung dengan keluarganya itu.
"Tapi aku penasaran juga. Sudah lama sejak terakhir kali Jungkook mendesah sekeras itu. Pasti kalian mencoba teknik baru kan?"
"Hyung..." Rengek Jungkook. Wajahnya memanas tanpa ia sadari. Kendati pembicaraan seperti ini sering mereka lakukan tapi tetap saja ia tak menyukainya. Rasanya ia seperti disorot banyak lampu dan dipaksa untuk menguak rahasianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDISCOVERED
FanfictionKumpulan FF Oneshot Vkook/Taekook Rated : M Boyxboy, NC, Smut, 🔞, Top! Tae x Bottom! Kook