Come For Me Chapter 1

12.6K 579 22
                                    


"Hyung tunggu!"

Lelaki bermarga Jeon tersebut terlihat mengejar sesosok pria yang berjalan dengan langkah lebar dan cepat di depannya. Di dekapannya terdapat sejumlah boneka dari karakter pokemon seperti pikachu, charmander, bulbasaur, squirtle, evee, dan lain sebagainya berukuran sekepala yang baru saja di berikan dari sejumlah penggemarnya. Mereka berteriak histeris bahkan sebelum member masuk ke dalam ruangan.

Semenit yang lalu.

Baru saja semenit yang lalu ia tersenyum lebar sembari melambaikan tangannya ke arah para fansnya untuk mengucap salam perpisahan.

Baru semenit yang lalu ia turun dari panggung dengan perasaan yang gembira dan berbunga-bunga. Namun kegembiraan yang ia rasakan tak berlangsung lama saat melihat sosok yang ia sayangi mengacuhkannya. Terbersit rasa kesal di hati pemuda bergigi kelinci itu kala sosok hyungnya—yang merangkap sebagai kekasihnya—itu mengabaikannya. Ia memberengut sebal sembari mengejar ketertinggalannya.

Langkah Kim Taehyung semakin cepat. Dengan tak sabar ia membuka satu persatu kemeja putih yang dikenakan demi melepaskan hawa panas yang melanda hatinya.

Ya, hawa panas yang di timbulkan dari kelincinya itu begitu membuat kepalanya mendidih. 

Hampir saja ia mengumpat jika sosok Park Jimin, sobatnya, tidak menahannya. Mengatakan bahwa ia harus bersikap profesional, dan tak mementingkan egonya sendiri.

Demi apapun itu, Kim Taehyung sangat sangat sangat ingin mengumpat saat itu juga.

Dan benar, sesaat setelah ia dan rekan-rekannya yang tergabung dalam boygroup bernama BTS itu turun panggung, ia melepas micrphone yang melekat di tubuhnya dan mengumpat sekeras mungkin. Cukup keras untuk di dengar siapapun, termasuk Jeon Jungkook.

"Hyung, berhentilah!"

Ia merasakan tangan itu menarik tangan kanannya, memaksanya untuk berhenti. Onyx indahnya itu beradu pandang dengan hazel Taehyung. Matanya bertanya-tanya. Membuat si pemilik hazel menatapnya tajam. Dengan perasaan dan hati yang masih panas, Taehyung menghentikan langkahnya dan menghadap pada tubuh lelaki yang sudah menjadi kekasihnya selama hampir 4 tahun ini.

"Kau ini kenapa sih hyung? Kenapa kau marah padaku?" Tanyanya. Bibir menggemaskan itu mengerucut membuat siapapun yang melihatnya pasti merasa gemas ingin mengecupnya.

Pun dengan Taehyung—jika ia sedang tak dilanda emosi seperti saat ini.

"Sudahlah Kook. Aku lelah." Hanya itu yang terlontar dari mulutnya. Singkat dan tajam. Membuat hati Jungkook terasa sesak.

"Tidak." Jungkook mencekal tangan Taehyung. Melarang kekasihnya menggerakkan kakinya sedikitpun. "Katakan padaku apa yang membuatmu marah."

Kim Taehyung menarik nafas dalam-dalam. Sungguh, saat ini ia tengah berperang dalam batin. 

Sebagai seorang kekasih, pemuda Kim bukanlah tipikal sosok pencemburu. Ia cenderung bebas membiarkan pujaan hatinya bertingkah sesuka hatinya. Terlebih karena hubungan mereka yang masih dan akan selalu di rahasiakan oleh pihaknya. Ia tak bisa terlalu banyak menunjukkan rasa cintanya pada Jungkook di luar sana, walaupun dalam hati ingin menegaskan kepada semua orang.

Menegaskan bahwa pemuda bergigi kelinci yang memiliki tubuh berotot dan suara bak malaikat itu merupakan miliknya. Milik Kim Taehyung semata. Ia sangat ingin mengungkapkannya kepada siapapun, meneriakkannya dengan lantang, sehingga tak ada seorangpun yang berani menggoda ataupun mendekati Jungkook. 

Namun sekali lagi, profesionalisme lah yang menjadi ganjalannya.

Maka dari itu, demi kebaikan semua orang—dalam artian perusahaan, rekan-rekan di group, dan fans, ia merelakan hubungannya terpendam hanya untuk mereka pribadi. Tanpa seorangpun selain rekan-rekannya yang mengetahui.

UNDISCOVEREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang