JDA#8

270 6 4
                                    

#Fattan

Hari ini aku memiliki tugas tambahan yaitu mengajar bahasa.Arab pada kelas yang sebelumnya bahasa.Arabnya diajarkan oleh Alfa.

"Assalamualaikum!" Ucapku saat aku memasuki kelas.
"Wa'alaikum salam!" Ucap para murid dikelas.

Kesanku pada kelas ini akhwat di kelas ini belum bisa menjaga pandangannya. Atau mungkin aku terlalu ganteng.
#kegeeran banget lo

"Perkenalkan nama ana Aulian Harizh Ghayda Fattana. Untuk hari ini ana akan menggantikan ustadz Alfa dalam mengajar bahasa.Arab. ada yang mau ditanyakan?" Ucapku.

Sontak seisi kelas langsung ribut dan banyak yang bertanya.

"Umur ustadz berapa tahun?"
"Apakah ustadz sudah punya istri?"
"Ulang tahun ustadz tanggal berapa?"

Mereka heboh bertanya.

"Umur ana 23 tahun. Ana belum mempunyai istri. Ulang tahun ana 23 Desember. Sesi tanya sudah sekarang kalian boleh memperkenalkan diri kalian masing masing." Ucapku.

Dari tadi aku hanya melihat satu akhwat yang entah mengapa dia paling pendiam dan nampak tak acuh padahal teman temannya dengan semangat bertanya.

Mereka satu persatu memperkenalkan diri. Dan sampai pada akhirnya aku mengetahui namanya adalah Elvina Nur Azizah Mukhbitah.

"Baiklah mengapa Andiny Sabiya Nasira Raesha danAssyfa Putri Aura Zaskia tidak masuk?" Ucapku.

Melihat daftar agenda 2 orang tidak masuk.

"Mereka mengikuti lomba ustadz." Ucapnya yang sedari tadi aku perhatikan.

"Baiklah buka buku kalian. Kita mulai pelajaran dengan membaca basmallah bersama sama." Ucapku.

Skip bel istirahat pun berbunyi.

"Ya, kita akhiri pelajaran hari ini dengan mengucap hamdallah bersama. Alhamdulillah. Baiklah selamat beristirahat. Vina dan Melly tolong saya membawa buku ini ke kantor." Ucapku.

Vina pov

"Ya, kita akhiri pelajaran hari ini dengan mengucap hamdallah bersama. Alhamdulillah. Baiklah selamat beristirahat. Vina dan Melly tolong saya membawa buku ini ke kantor." Ucap ustadz Fattan.

"Baik ustadz." Ucapku dan Melly bersamaan.

Kami pun mengikuti ustadz sambil membawa buku pelajaran.

"Baiklah, syukron. Taruh saja di meja!" Ucapnya.
"Baik ustadz kami pamit dulu assalamualaikum." Ucapku mewakili.
"Waalaikumsalam." Ucapnya menjawab.

"Ukhti Vina bukan kah ustadz Fattan itu sangat tampan. Sungguh nikmat tuhan mana yang kau dustakan." Ucap melly.
"Astagfirullah, ukhti kalau ukhti Biya ada disini mungkin ukhti akan dimarahi olehnya bukankah kita harus menjaga pandangan kita." Ucapku mengingatkan.
"Justru karena itu, kalo ada ukhti Biya pasti kita akan melewatkan nikmat Allah yang sangat indah." Ucapnya.
"Terserah." Ucapku malas dan pergi meninggalkannya.

Biya pov

"Alhamdulillah, selesai diperiksa kembali juga sudah. Tinggal di kumpulkan." Ucapku.

"Yang sudah, boleh mengumpulkannya." Ucap salah satu pengawas.

Beberapa orang berdiri untuk mengumpulkan aku pun ikut mengumpulkannya. Dan pergi meninggalkan ruangan lomba.

"Bagaimana?" Tanya seseorang yang membuatku terkejut saat aku keluar dari ruangan.

"Alhamdulillah, ukhti. Bagaimana dengan ukhti?" Tanyaku kembali.
"Alhamdulillah. Ukhti." Ucapnya.
"Kalian sudah keluar ruangan. bagaimana lombanya?" Tanya ustadz Shakiel.
"Alhamdulillah ustadz. Syukron sudah mengajarkan kami. Kami jadi bisa menjawab tadi." Ucap Kia.
"Ayo kita pulang umi dan abi sudah menunggu kita di mobil."
Ucap ustadz Alfa yang sedari tadi diam.

Saat di dalam mobil.

"Biya, Kia, bagaimana lomba tadi?" Tanya ustadzah Afifah.
"Alhamdulillah, ustadzah." Ucap kami.
"Pengumuman tanggal berapa? Fa." Tanya buya Ali.
"Nanti bi, seminggu lagi." Jawab ustadz Alfa.

Tak lama kami pun sampai di pondok.

"Kami pamit dulu ke asrama buya, ustadzah, ustadz. Assalamualaikum." Ucap kami berbarengan.
"Waalaikumsalam." Ucap mereka berbarengan
"Oh ya, jangan lupa istirahat ya!" Ucap ustadzah.
"Baik ustadzah." Ucap kami berdua.

Kami pun menyalami tangan ustadzah Afifah dan menangkupkan tangan di dada pada ustadz Alfa dan ustadz Shakiel serta pada buya Ali.

"Assalamualaikum." Ucapku dan Kia lalu masuk ke dalam asrama.
"Waalaikumsalam." Ucap meraka yang berada di asrama.
"Eh ukhti Biya, ukhti Kia. Kalian sudah pulang bagaimana lomba tadi." Ucap teh Nisa.
"Alhamdulillah, ukhti. Mengapa hanya kalian disini yang lain kemana?" Tanya Kia.
"Yang lain sedang memasak di dapur asrama." Jawab teh Nisa.
"Oh, begitu." Ucap Kia.
"Kalau begitu kalian istirahatlah ana ke dapur dulu ya." Ucap teh Nisa.

Kami pun beristirahat.

Bersambung

Maaf ya saya jarang update maaf kalo bikin kalian kecewa karena nunggu kelamaan tau kok nunggu itu gak enak jadi saya minta maaf ya. Jangan lupa coment and vote y makasih.😊😊😊

Jodoh Ditangan Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang