Pernah Merasakannya

25 4 0
                                    

Pagi itu, seperti biasa Joy sudah datang lebih cepat di sekolah sebelum aku datang.

Aku menghampiri dia yang sedang membaca buku
"Joy.."
"Hei seretaa, ada apa?"
"Ada yang mengganggu pikirinku akhir akhir ini"
"Ada apa?"
"Jeni datang ke rumahku lalu menemui mamaku"
"Hah untuk apa?"
"Entahlah, dia hanya mencariku tapi sayangnya aku tidak dirumah saat itu."

Joy menatapku heran. Lalu Jeni masuk kelas. Aku yang begitu penasaran, langsung menghampiri dirinya.

"Hei Jen, kau mencariku?"
Jeni hanya tersenyum. Senyuman khas nya itu "evil smile"
"Menerutmu?" Jawaban singkatnya membuatku semakin penasaran.
Joy tibatiba merangkulku seakan memaksaku berputar dan berjalan keluar kelas.

"Kenapa Joy?"
"Sudahlah dia memang aneh, percuma saja bicara dengannya terus menerus."
"Tapi, aku hanya takut akan ada yang terjadi"
"Tenanglah, nanti pulang sekolah boleh kerumahmu?"
"Untuk apa?"
"Hanya berkunjung saja."
"Ohh, tentu saja boleh!!"

Sepulang sekolah hingga sore ini.
Entah kenapa, setelah tau Joy akan datang, aku menjadi tidak sabar. Aku menyukainya. Benar benar menyukainya saat pertama kali bertemu dengannya di kedai.

"Sudah cantik kok" suara mama yang tiba tiba datang dari belakangku
"Mamah selalu begitu, datang tiba tiba"
"Hehehe, karna Joy mau datang jadj anak mama sisiran terus gini?" Senyum mama yang seakan menggodaku itu membuatku semakin malu.
"Ih engga, emang pengen sisiran aja"

*tok tok tok*
"Seretaaaaa" teriakan Joy memanggil dari luar rumah
"JOY DATANG MAH"
"Sambutlah sayangg" mama tersenyum senang melihatku senang.

Joy yang kupersilahkan masuk, langsung ku ajak ke perpustakaan rumahku karena disana adalah tempat favoriteku. Ac ruangan yang dingin ini seakan menghapus keringat Joy yang kelelahan.

"Darimana saja Joy, terlihat lelah sekali."
"Oiyaa" joy yang seakan teringat suatu hal kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
Aku hanya menatap bingung.
"Ini untukmu Sereta"
"Hah? Darimana kau tahu aku sangat menyukai bunga mawar biru?"
Aku sangat terkejud melihat Joy yang memberikan sebucket bunga mawar biru kepadaku.
"Hanya menebak saja."
"Untuk apa kau repot repot memberikan ini padaku? Aku ulang tahun saja tidak."
"Hanya mengingat sesuatu saja."
"Apa?"
"3 tahun aku mencintaimu."
"Hah Joy?" Aku kaget dan tidak mengerti perkataannya.
"AHAHAHAHAHA percaya saja dasar bocah, kita saja baru kenal 3 bulan kurang." Joy tertawa geli, sedangkan aku merasa malu karna telah percaya.

Kecelakaan yang membuatku hilang ingatan pada masa remajaku membuatku sangat susah mengingat sesuatu. Aku tak ingat apakah aku pernah jatuh cinta atau tidak. Apakah aku pernah merasakan seperti yang aku rasakan pada Joy sebelumnya atau tidak.

"i miss you." Tiba tiba, kata-kata itu terucap oleh Joy setelah kita sudah terdiam dan mulai hening.
Aku menatapnya
"I need you." Entah mengapa aku bisa mengatakan itu

Joy tersenyum, lalu memelukku.
Untuk pertama kali dalam kehidupan setelah amnesiaku, ada laki laki yang memelukku.
Aku menyadari aku begitu mencintainya.

Kami bertatapan lama, lalu tangannya menyentuh pipiku kemudian mengelus rambutku.
Kami mendekat. Tatapannya membuatku semakin ingin mendekat.
"I want you." Kata Joy berbisik ditelingaku.
aku tersenyum lalu dia mencium bibirku.
Bibir kami bersentuhan.
Untuk pertama kalinya aku seperti ini. Tapi, seperti sudah pernah aku melakukannya. Ini terasa tak asing.
Aku seakan mengingat sesuatu. Aku pernah memeluk seseorang sebelumnya seperti ini, lalu berciuman. Tapi aku tidak ingat. Aku memaksa mengingat. Kepalaku semakin sakit, aku memberhentikan itu. Joy menatapku heran. Lalu semua terlihat pudar. Aku terjatuh pingsan.

Sungguh aku pernah melakukannya. tapi, dengan siapa?

TBC..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEHINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang