5. Jomblo

544 27 3
                                    

"Jomblo itu status bukan takdir,"

(Pelik Quotes)

🐣🐣🐣 Jomblo 🐣🐣🐣

Mau tahu motto Danu soal jomblo?

'Jomblo atau punya gebetan? Siapa peduli, yang penting ganteng dan kaya'.

Dan menurut buku yang dia baca dan dijadikan pedoman hidup, bahwasannnya ; "Jomblo itu status bukan takdir,"

Yeah, Danu memang memiliki rasa percaya diri yang kelewat tinggi. Tengil dan menjadi trouble maker semenjak duduk di bangku sekolah menengah. Hanya saja, semua kelakuannya selalu saja termaafkan akibat wajahnya yang ganteng dan nama kakeknya yang ia dompleng sebagai cucu salah satu donatur terbesar di kampus. Terlebih deretan gadis-gadis cantik di luar atau pun di kampusnya menganut pedoman, 'Orang ganteng, mah bebas'. Yang mana membuat pemuda itu semakin menjadi-jadi menggoda anak gadis orang hingga menjerit heboh. Hanya menggoda tapi dia tidak mau teken kontrak atas nama pacaran.

Tapi ... hei, siapa yang tidak tertarik sosok Danu? Dengan tubuh bagus dan tampang kece yang sangat menggemaskan seperti artis asal Thailand Itthipat Thanit, merupakan modal yang bagus bagi Danu untuk menjalani masa remajanya yang cemerlang. Tak ada kekhawatiran apalagi galau dalam urusan pergaulan anak muda. Sorot matanya sanggup membuat gadis-gadis meleleh. Tak ada yang tak mengenalnya, dengan kepopuleran yang dimilikinya itu membuat diri Danu digandrungi cewek sekampus. Bukan cuma itu, Danu memang seperti dilahirkan untuk digilai cewek-cewek cantik, selain itu kakeknya sangat kaya. Sudah bisa dipastikan yang jadi pacarnya akan tercukupi segala kebutuhannya. Sayangnya Danu masih betah dengan status single alias jomblo.

Lalu rumor tak sedap kadang juga menghampirinya.

"Ih, ganteng-ganteng belum punya pacar,"

"Jangan-jangan gay,"

Well, Danu tidak menggubris ocehan tak penting itu, toh nanti pada akhirnya ocehan itu berhenti sendiri.

Namun, kadang dia juga berterima kasih kepada para fans-nya yang dengan hati membelanya meski tanpa ia minta.

"Biarin aja, orang ganteng selalu termaafkan,"

Sayangnya, dua tahun terakhir ini, Danu sudah mulai berubah. Sepertinya pemuda itu insyaf dari status trouble maker-nya.

Mami Papinya sudah angkat tangan kalau anak itu sudah berulah. Usianya sudah bukan remaja lagi. Usia 25 tahun yang menurut mami papinya sudah matang untuk memiliki pacar.

Ah ya lupa, belum pada tahu, kan, nama panjangnya? Namanya Arya Kamandanu. Nama katrok bin ndeso yang menurut Danu, kalau maminya itu tidak kreatif sama sekali memberi nama meniru-niru nama tokoh utama di drama tanah airnya. Drama kolosal pula. Alasannya satu, maminya fans berat aktor laga terkenal Indonesia, siapa lagi kalau bukan si aktor ganteng Anto Wijaya. Beruntung dia anak tunggal, coba deh kalo dia punya adik lelaki, sudah pasti sang mami bakal memberi nama adiknya dengan nama 'Angling Dharma' atau 'Brama Kumbara'.

Sempat protes dulu pas SD, kenapa namanya Arya Kamandanu? Kenapa bukan nama beken artis luar negeri seperti Tom Crus, Brat Pitt atau Jackie Chan, misalnya. Tapi maminya dengan santai menjawab, "Masih mending kamu dikasih nama bagus seperti itu, daripada Mami kasih nama Grandong?"

Astaga!!

🐣🐣🐣 Jomblo 🐣🐣🐣

"Danu, kapan sih punya pacar? Masa' iya, jomblo terus? Nggak malu sama teman-temanmu yang sudah punya istri?" tanya sang mami khawatir, takut anak semata wayangnya itu ternyata memiliki kelainan. Misalnya penyuka sesama jenis. Idih, amit-amit Mak Lampir.

Saat ini mereka sedang sarapan pagi.

Danu hanya mencibir malas pertanyaan maminya. "Udah, deh, Mi. Jangan mulai,"

"Si Erik kemaren punya gebetan baru, loh." Lanjut sang mami.

"Topan juga lusa gandeng ceweknya. Cakep imut-imut. Masa' kamu kalah sama Topan yang wajahnya pas-pasan gitu?" Kali ini papinya ikut-ikutan.

Jujur saja, sudah banyak yang bertanya, entah itu keluarga, teman atau para tetanganya. Kapan punya pacar? kapan kenalin pacarnya? kapan siap jatuh cinta? Itu pertanyaan apa interogasi polisi, sih? Menurut Danu, pacaran itu berisiko sakit hati, dari yang paling ringan sampai yang berdarah-darah. Ih, kan serem.

Belum lagi pertanyaan horor, yaitu kapan nikah? Aduh ... rasanya kepala Danu mau pecah. Si Arman sudah nikah, si Faris anaknya sudah dua, si Dion sepupunya yang lebih muda sudah menikah. Meski tengil dan trouble maker begitu, kesal juga hampir tiap waktu ditanya seperti itu.

Danu memasukkan potongan roti terakhirnya.

"Danu! Mami sedang bicara sama kamu! Dengerin Mami dong." bentak wanita itu kesal. Frustrasi juga. Anak semata wayangnya memang kepala batu.

Danu meneguk habis susunya. Mengelap bibirnya dengan sapu tangan dan menatap maminya. "Iya, Mi. Denger kok. Danu nggak mau pacaran, Mi. Ustadz Jun bilang 'memberikan harapan kepada seorang gadis sebelum lelaki tahu persis apa yang diinginkannya, adalah sebuah kejahatan'. Mami paham, nggak? Kejahatan loh,"

"Idih, kejahatan apanya? Kebanyakan ngeles kamu," sahut sang mami sewot, matanya melotot tidak setuju. "Kalo tetangga-tetangga bilang kamu nggak laku, gimana?"

"Jadi, Mami Papi terganggu sama omongan mereka?"

"Iya, dong!" sahut mereka kompak.

"Kalo Mami Papi terganggu lapor polisi saja dengan tuntutan perlakuan yang tidak menyenangkan. Kan, beres?" jawab Danu santai, ia hanya mengangkat bahu tak acuh.

"DANU!!"

"Mi ... Pi ... bagi Danu, hidup terlalu singkat untuk melewatkan serunya bareng teman dibanding pacaran. Danu jomblo itu artinya selalu ada untuk Mami dan Papi saat ini."

"Tapi, kan ...."

"... udah deh, Mi, jangan lebay. Danu yakin kok, Tuhan sudah nulis jodoh Danu. Jodoh Danu nggak bakal tertukar, apalagi sampai dibawa orang." Pemuda itu berdiri dari duduknya. Lalu bersiap kerja. Mengabaikan jeritan maminya yang menjerit heboh takut anaknya yang ganteng tak laku-laku. Sebenarnya Danu lebih baik diam diam jatuh cinta lalu menikah daripada umbar umbar pacaran tapi ujung ujungnya gagal menikah, atau lebih tragis lagi bertahun tahun pacaran menikah dua bulan lantas pisah. Itu tragedi kemanusiaan yang paling nyata. Lalu status mereka dalam sekejab berubah menjadi 'duren' si duda keren atau janda kembang.

"Danu, kapan nikah?"

"Udah musim rambutan, masih aja jomblo,"

"Bentar lagi musim duren,"

"Danu, ini undangan buat kamu. Lusa aku nikah sama Indri anak Pak Kades. Kamu kapan?" tanya Septa teman kuliahnya dulu.

Danu hanya memasang wajah tersenyum. "Ntar, kalo pas akad kamu sedang berhalangan, aku siap gantiin, kok."

"Eh, sialan!" sewot Septa lalu tertawa bersama.

Danu tertawa kecil, mereka terlibat basa-basi sejenak, kemudian berpisah.

Pemuda penggila anime Bleach itu tak mau ambil pusing soal jodoh. Jomblo itu keren, jomblo itu happy.

Single or taken? Who's care!

🐣
🐣
🐣
🐣
🐣

Tamat

Pembaca yang baik hati tolong tekan tanda bintang [🌟] usai membaca ya 😊

Terima kasih telah membaca cerita pendek milikku. Menerima kritik dan saran yang bermanfaat

Salam,

Ren Hikaru

👉 Note :
Cerpen ini diikutsertakan dalam event Goresan Tangan / GT pada 18/04/18

Terinspirasi dari kata-kata Ardi di cerita 'Pelik' hingga akhirnya jadi cerpen 😁😁

[END] ✅ Kumpulan Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang