Sore itu, langit terlihat cerah. Bulan Februari yang paling ditunggu oleh kebanyakan para remaja. Tanggal 14 yang mana seluruh dunia menetapkannya sebagai hari kasih sayang. Valentine day. Hari dimana seorang Oh Jinri menunggu kekasihnya untuk memberikan kado istimewah. Cokelat buatannya sendiri. Berbentuk hati dengan tulisan 'My Beloved Daniel'. Ia menunggu Daniel pulang dari sekolahnya
Kang Daniel, most wanted di sekolahnya yang menjadi imciran gadis-hadis di sekolah SMA Haneul tersebut. Tipe pemuda yang mudah beradaptasi, selain wajahnya yang tampan, Daniel selalu bersikap ramah pada siapapun. Orang tuanya termasuk salah satu donatur terbesar di sekolahnya. Dengan segudang prestasi dan jarang melakukan pelanggaran, membuatnya dijuluki malaikat yang tak pernah salah."
Malam mulai beranjak, tapi yang ditunggu masih belum menampakkan batang hidungnya. Angin malam membuat gadis itu meremang. Ia memegang erat-erat bungkusan kado yang akan diberikan pada sang kekasih.
Semalam Jinri membuat cokelat tersebut bersama sepupunya Eunji di rumahnya.
"Kau sudah mendengar, desas-desus mengerikan di sekolah kita, Jinri-ah?" Eunji bertanya sembari memotong cokelat blok tipis-tipis lalu memasukkannya ke dalam mangkok.
Jinri menoleh, "Tentang apa?"
"Setiap hari Valentine, salah satu siswi di sekolah kita pasti menghilang secara misterius. Karena itulah kepala sekolah melarang murid-muridnya merayakan Valentine di sekolah." Eunji menahan napasnya. "Dulu Minah, lalu disusul Ari. Tahun kemarin teman sekelas kita Sunyeong. Aku takut sekali."
Jinri membeku. Memang benar, siapa saja yang merayakan Valentine di sekolah sudah dipastikan hilang tanpa jejak. Hingga saat ini kasus itu masih belum terkuak dan polisi masih menyelidikinya.
"Ari? Song Ari maksudmu?"
"Benar. Kalau tidak salah dia kakak kelas kita."
"Sebaiknya kau rayakan Valentine di luar sekolah saja. Aku takut terjadi sesuatu padamu," cicit Eunji khawatir.
"Eunji-ah?"
"Mr. Valentine ...."
Kening Jinri berkerut tak paham.
"Dia menamai dirinya sebagai Mr. Valentine. Setiap korban yang menghilang, pasti akan mendapat kartu tersebut." Eunji menatap sepupunya. "Berjanjilah, kau tidak akan memberikan cokelat itu di sekolah? Kumohon."
"Te ... tentu saja. Kau jangan khawatit, Eunji-ah. Aku akan memberikan cokelat itu di luar sekolah."
Jinri memeluk bungkusan cokelat tersebut dengan khawatir. Akankah ia menjadi korban memghilang seperti siswi-siswi sebelumnya? Ah, tidak mungkin. Bukankah saat ini dia berada di luar sekolahnya? Jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan. Hari ini Daniel ada jam pelajaran tambahan hingga malam.
Ponselnya berdering. Dari Daniel.
"Daniel kau sudah keluar kelas?" tanya Jinri khawatir.
"Ya, aku sudah di luar."
"A-aku menunggumu." Telpon segera ditutup, wajah Jinri tak lagi galau, sebentar lagi Daniel datang dan dia akan baik-baik saja. Gadis itu menatap sebuah pesan masjk di ponselnya
'Aku menunggumu, datanglah jam delapan malam di kelas 3 A.
Mr. Valentine.'
Lalu sebuah gambar pemuda yang tak lain adalah Kang Daniel yang tak sadarkan diri dengan kepala berdarah. Jinri menjerit kaget. Ponselnya jatuh.
Dia mendapat pesan dari Mr. Valentine, itu artinya dia akan menghilang seperti teman-temannya dulu. Bagaimana ini? Jika ia pergi, Daniel dalam bahaya. Tanpa berpikir panjang, gadis itu bergegas masuk ke dalam sekolahnya. Begitu sampai di depan kelas 3 A, Jinri memanggil nama Daniel. Namun sepi.
Ia menghunakan senter dari ponselnya, lalumencari Daniel di kelas tersebut. Sesosok tak sadarkan diri dengan kepala berdarah terkulai di lantai. Jinri segera menghampiri, mata terkejut ketika mendapati sang kekasih dengan keadaan mengenaskan. Mulutnya seakan terkunci.
Lalu sebuah pukulan membuat Jinri oleng. Samar-samar dia mendengar percakapan sebelum dia benar-benar menutup matanya. Itu suara kepala sekolahnya.
"Bawa gadis itu, kita akan membedah jantungnya untuk Daniel. Semoga kali ini jantungnya cocok."
Event FKK Spesial Valentine day 15 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] ✅ Kumpulan Cerita Pendek
Fiksi RemajaKumpulan cerita pendek [oneshoot] berbagai genre.