Bab 5

57 9 0
                                    

 
Maaf ya baru bisa update nya sekarang.

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YA!
KALO BISA SHARE GAESS!

Selamat membaca.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

"Ini memang masih awal, awal
    Menempuh perjalanan hubungan
    Kita, dan mencoba memberi
    Kenyamanan satu sama lain."
               -AnandaPutri-

--<>--<>--

Saat bel pulang berbunyi,dengan cepat. Nanda, Citra dan Endah bangkit dari duduknya. Lalu, keluar kelas secara berdampingan. Mereka bertiga berjalan melewati koridor yang masih sangat ramai. Karena, banyak siswa-siswi yang baru keluar juga dari kelas.

Saat sampai di parkiran, disana sudah ada Aldo yang entah dari sejak kapan duduk santai di motornya itu.

"Lama banget keluarnya, ngapain dulu?" Aldo langsung bertanya begitu ketiga gadis itu di depannya.

"YaAllah bang, udah buru-buru kaya orang takut ketauan penagih utang. Masih kurang cepet juga?!" Samber Citra.

Aldo terkekeh pelan, lalu berucap. "Tapi buktinya masih duluan gua kan? kalian bertiga itu berarti masih kurang cepet."

"Gimana gak kurang cepet coba? kalo kita mah belajar di kelas, beda sama lo yang masuk sekolah tapi gak masuk ke kelas." Sekarang Endah yang menyahut.

Nanda menatap Aldo yang hanya tersenyum kearahnya.

"Emang bolos lagi Do?" Tanya Nanda memastikan.

"Iya, males gua kalo belajar. Di rumah kan juga bisa." Jawab Aldo seadanya.

Nanda menghela nafas pelan. Dia menatap Aldo dan berkata. "Tapi kalo keseringan bolos, nanti ketinggalan pelajaran."

"Iya, iya.Gak bolos lagi deh." Aldo memilih untuk mengalah.

Baru Nanda ingin menjawab, Citra sudah bicara lebih dulu darinya.

"Janji saja.Tapi tidak di tepati."

"Apaan, si mblo? Gak di ajak ikut-ikut aja. Ganggu suasana romantis tau gak." Kata Aldo yang sok memasang muka kesal.

"Perasaan, gak ada romantis-romantisnya deh." Kata Citra mencoba bersikap biasa saja. Walau hatinya sudah kesal, bukan, sangat kesal!.

"Ya anggep aja romantis, kan lagi pacaran."

"Iyain aja lah." Kata Citra malas. "Lo aja yang bawa motornya!gua tunggu gerbang!" Setelah mengatakan itu, Citra memberikan kuncinya kepada Endah.

"Eh,eh.gua kan gak bisa naik motor."

Perkataan Endah membuat Citra mengurungkan niatnya untuk berjalan menuju gerbang. Dia mengela nafas kasar, merampas kembali kunci motor yang ada di tangan Endah.

"Masa tinggal naik doang gak bisa, trus tadi lu gimana pas ke sekolah sama Citra?" Kata Aldo. Lalu memberikan helm merah kepada Nanda, yang langsung di terimanya.

"Duh, maksudnya gak bisa mengendarai motor." Kata Endah menjelaskan.

Aldo memberi isyarat kepada Nanda untuk menaiki motornya, Nanda mengangguk menuruti.

"Nah itu baru benar. Eh, udah pake motor Citra, gak bisa ngendarain motor. Keenakan di elo! Dasar gak tau diri!" Ejek Aldo, lalu segera  menjalankan motornya keluar dari lingkungan sekolah.

"ALDOO!!!!!" Teriak Endah menggelegar.

--<>--<>--

Nanda turun dari motor Aldo, dan melepas helm merah dari kepalanya. Aldo juga melakukan hal yang sama. Bedanya, dia tidak turun dari motor.

Tiga Hati Satu CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang