"Kekayaan atau uang itu, tidak menjamin sebuah kebahagian."
-AnandaPutri.--
<>-<>-
"Berita yang kemaren itu bener?" Tanya Ethan lalu duduk di kursi sebelah Endah.
"Lo pikir boongan? Gua liat langsung Than." Jawab Endah tetap fokus pada ponselnya.
Tadinya Ethan ingin bertanya lagi, tapi melihat Endah yang sangat fokus dengan ponsel, ia langsung mengurungkan niatnya. Tidak lama, Citra datang dengan membawa nampan berisi makanan yang mereka pesan tadi.
"Ngapain lo disini?" Tanya Citra saat melihat keberadaan Ethan.
"Yaelah, emang kenapa coba kalo gua disini?" Ethan malah balik tanya.
"Ya, lo emang gak ngumpul bareng sama temen-temen lo gitu?" Tanya Citra lagi seraya duduk di kursi sebrang Ethan.
"Mereka masih pada di kelas. Lagi nyalin pelajaran tadi," Jawab Ethan lalu meraih gelas berisi es- teh milik Citra, dan meminumnya.
"Emang belum pada nyalin mereka? Pelajaran Bu Enok ya kalo gak salah?" Tanya Citra seraya mengaduk-adukan mie ayam yang baru saja ia beri saus.
"Lo tanya lagi, ya pasti belom lah." Jawab Ethan masih dengan gelas yang ada di genggamannya, yang sesekali ia minum. "Iya, pelajaran emaknya Endah." Lanjutnya dengan melirik Endah.
"Buat lo aja, gua ikhlas sumpah." Sahut Endah saat mendengar namaya di bawa-bawa.
Ethan tidak menjawab, dia langsung bangit dari duduknya dan pergi untuk membeli siomay dengan membawa gelas Citra. Dan, Citra tidak sadar akan hal itu.
"Lo nggak makan?" Tanya Citra pada Endah yang kembali sibuk berkutat dengan ponselnya.
"Ntar dulu, lo makan, makan aja." Kata Endah tanpa mengalihkan pandangannya.
Citra hanya mengangguk dan mulai memakan mie ayamnya.
"Citra!"
Citra hampir saja tersedak saat ada yang menepuk bahunya pelan, dia menoleh, ada Aldo di hadapannya.
"Kenapa? Pelan-pelan makannya." Aldo memberi Citra minum milik Endah.
Citra menerimanya dan segera meminumnya. "Makasih." Dia meletakan gelas itu di meja.
"duduk dulu deh mendingan." Suruh Citra yang di turuti oleh Aldo.
"Yang lain pada kemana?" Tanya Citra menelusuri pandangannya ke sekeliling kantin.
"Lagi pada beli," Balas Aldo. "Gua nitip." Lanjutnya saat melihat Citra akan membuka suara.
Sedangkan Endah, dia sedang mati-matian untuk tidak mengangkat kepalanya. Menunduk saja jantungnya sudah seperti maraton, apalagi kalau dia menatap Aldo.
'Tak.'
"Aduh." Endah meringis seraya menyentuh dahinya yang tadi di sentil oleh Ethan.
Endah mengangkat sedikit kepalanya, "Sakit Ethan!" Katanya menatap Ethan tajam.
"Hehehe, lagian bengong aja lo, mikir apa sih?" Tanya Ethan dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.
"Ini, gu-gua lagi mikir gimana keadan Nanda gimana sekarang." Jawab Endah bohong.
"Dia baik-baik aja kok, tadi belum lama gua telponan sama dia." Itu Aldo yang menjawab.
"Gimana kalo pulang sekolah kita jenguk dia?" Kata Mahesa memberi saran.
"Boleh," Sahut Citra. "Tapi nanti gua ke toko buku dulu." Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Hati Satu Cinta
Teen FictionKetika orang yang ku cintai sejak lama mencintai orang lain, dan dia sahabatku sendiri. -Amanda Citra- Aku selalu mencegah perasaanku sendiri untuknya. Tapi, rasa ini datang kembali. Datang di waktu yang salah dan tidak tepat...