Part 11 (End)

1K 30 0
                                    

              Tiba tiba Gilang dibelakang Salsa.Salsa terkejut melihat Juan yang diikat.
"Salsa" Ucap Gilang.
                 Salsa terkejut.Dia ingin menggunakan tongkatnya untuk memukul Gilang.Tapi menahan tongkat yang di bawa Salsa.
"Gilang" Ucap Salsa.
"Salsa,Kamu pasti kaget,Aku tau Kamu pasti bakal datang kesini" Ucap Gilang.
"Mau Apa kamu hah" Ucap Salsa marah.
"Salsa kamu pikir aku bakal ngelakuin macam macam sama kamu,Tidak Salsa,Aku tidak serendah itu" Ucap Gilang.
"Aku mohon jangan ganggu aku lagi,Gilang" Ucap Salsa.
"Tapi Aku ingin menikahinmu Salsa" Ucap Gilang.
"Yang Namanya perasaan tidak bisa dipaksakan" Ucap Salsa menangis.
"Kemarin kau boleh nolak aku,Salsa.Tapi sekarang tidak lagi,Nyawa orang yang kamu cintai ada ditanganku" Ucap Gilang menunjuk Juan yang diikat.
           Salsa terkejut dia menoleh dia melihat Juan.Salsa menangis dia menjatuhkan tongkatnya.
"Sekarang cepat pulang katakan pada pak Damar,Bahwa kamu bersedia untuk kunikahin atau besok kau akan lihat dia mati di depan banyak orang"
Ucap Gilang.
         Salsa menangis dia berlari pergi meninggalkan gedung tua.Dia sampai dirumahnya.Salsa memberitahu Damar.Kalau dia ingin menikah dengan Gilang. Damar terkejut.
"Apa kamu mau menikah dengan Gilang.Gila kamu Sal Gila Sal,Kalau seandainya ayah menikahkan kamu dengan Gilang,sama saja ayah menjerumuskan kamu ke dalam neraka" Ucap Damar marah.
"Ayah,Ayah dengar dulu Salsa,Yah.Salsa mohon Yah penuhin permintaan Salsa Yah" Ucap Salsa menangis.
"Salsa,Katakan apa yang terjadi, Tadi kami mencari kamu kemana mana,Tapi tiba tiba kamu pulang,Berbicara yang tidak tidak,Kenapa Salsa" Tanya Mak Sri.
"Salsa terpaksa Mak,Salsa terpaksa,Kalau Salsa tidak menikah dengan Gilang,Dia akan membunuh Juan Mak,Juan akan mati" Ucap Salsa menangis.
                  Amar merasa bersalah.
Amar berada di belakang mereka.Dia mendengar cerita Salsa.
"Ini semua kesalahan Saya" Ucap Amar.
              Damar,Salsa dan Mak Sri terkejut menoleh ke belakang memandang Amar.
"Saya yang melaporkan Juan ke Gilang,Saya tidak rela,Saya tidak rela Salsa jadi korban,Sekarang saya baru mengerti,Ternyata Gilang memanfaatkan semua ini,Hanya untuk mendapatkan Salsa,Maafkan Saya,Saya akan tembus kesalahan saya" Ucap Amar menyesal.
          Damar berjalan menghampiri Putranya.Damar merangkul Salsa menghampiri Amar.
"Bagus itu baru itu namanya anak Ayah,Amar.Kita sekarang bersatu,Menyusun rencana untuk membebaskan Juan,Iya" Ucap Damar merangkul bahu Amar.
"Iya" Ucap Amar.
             Keesokkan harinya saat pagi harinya.Salsa menuju ke telpon rumah.Dia menekan nomor Putih.Dia mengingat sesuatu sebelum Juan di tangkap Gilang.Juan memberikan nomor Putih ke Salsa.Salsa mengambil gagang telponnya dan menempelkan ke telinganya.
"Hallo" Ucap Putih.
"Hallo,Apa ini Putih Arbertina Pratama" Ucap Salsa.
"Iya,Ini saya, siapanya" Tanya Putih.
"Saya Salsa Lituhayu.Saya yang menemukan Juan Daniyal kekasih Anda di pinggir Sungai" Jawab Salsa.
"Sekarang Juan berada dimana" Tanya Putih bahagia.
             Salsa memberitahu Putih tempat Juan berada.Salsa menceritakan Putih tentang Juan ditangkap Gilang.Putih terkejut.Putih memberitahukan Pratama.Pratama pun melaporkan semuanya ke Polisi.Putih dan Pratama beserta Polisi menuju desa yang diberitahu Salsa.
          Siang harinya Damar dan Mak Sri memberhentikan mobil di depan Mobil Gilang.Mereka turun dari mobil.Damar pura pura memeriksa mobilnya.
"Pak Damar,Ada apa dengan mobilnya" Tanya Gilang turun dari mobilnya.
"Mobilnya mogok Gilang.Saya dan Mak Sri mau ke kota tapi mobilnya malah Mogok" Jawab Damar bohong.
"Ya udah Saya dan teman teman saya bantu memperbaikin mobil Pak Damar." Ucap Gilang menyuruh anak buahnya membantu Damar.
       Semua anak buahnya turun dari motor dan mobil membantu Damar memperbaikin mobilnya.Hanya Juan di dalam mobil itu.Tiba tiba Amar,Vino dan Dava datang membuka pintu mobil belakang.Mereka membuka ikatan tali di tangan Juan dan membawa Juan berlari meninggalkan mereka.Gilang melihat itu.Gilang dan Anak buahnya berlari mengejar mereka.
             Gilang menembak Amar.
Mereka menoleh ke belakang.Mereka terkejut.Amar terjatuh.
"Mas Amar" Teriak mereka bertiga.
         Mereka berlari melihat Gilang dan Anak buahnya.Mereka meninggalkan Amar.Gilang menebak Vino dan Dava.Juan terkejut.
"Vino,Dava" Teriak Juan.
              Gilang berusaha nembak Juan.Tapi Juan menghindar dia berlari meninggalkan Vino dan Dava.
Mereka mengejar Juan.Salsa bersembunyi di balik Pohon dia menarik Juan.Juan terkejut melihat Salsa.
"Kita harus pergi dari sini,Ayo" Ucap Salsa menarik tangan Juan berlari.
           Mereka berlari sampai malam hari Salsa membawa senter.Salsa melihat Gua dia menarik Juan bersembunyi ke Gua.Gilang dan Anak buahnya mencari Juan.mereka di depan Gua.
"Juan,Aku tau kau bersembunyi dalam Gua.Ayo keluar" Teriak Gilang.
        Anak buah Gilang menembak ke atas dan membuat batu batu menutup Pintu Gua.Gilang memukul anak buahnya.
"Bodoh,Siapa suruh kamu menembak,Kita jadi tidak bisa masuk" Ucap Gilang.
"Maaf Bos" Ucap Anak buahnya.
"Kita terpaksa harus cari jalan lain" Ucap Gilang dan anak buahnya pergi.
"Celaka,Mulut Gua ini tertutup,Kita harus cari jalan lain Ayo" Ucap Salsa memegang tangan Juan.
            Juan dan Salsa mencari jalan keluar dari Gua.
"Salsa Tunggu,Kenapa kamu rela mengorbankan nyawa kamu untuk aku,Aku sudah mengecewakan kamu Salsa" Ucap Juan.
"Aku tidak perlu menjawabnya Juan,Karena kamu sudah tau jawabannya" Ucap Salsa.
"Aku bingung jadinya
Harus ku jawab Apa"
       Juan bernyanyi dan menarik Salsa berhadapan dengannya.
"Katakan jangan ragu"
         Salsa bernyanyi memegang Pipi Juan.
"Hanya wajahmu terbayang di mata
Hanya dirimu yang ada dihati
Ku ingin mendengar apa jawabmu
Coba tolong katakan"
                Salsa bernyanyi sambil memandang Juan.
"Aku bingung jadinya
Harus ku Jawab Apa"
      Juan bernyanyi sambil memikirkan jawaban Salsa.
"Demi cinta aku rela berkorban
Kuserahkan jiwa dan raga untukmu
Ku ingin mendengar apa jawabmu
Coba tolong katakan"
                Salsa bernyanyi sambil memandang Juan dan menggenggam tangan Juan.
"Aku bingung jadinya
Harus ku jawab Apa"
          Juan bernyanyi sambil melamun.
         Salsa tersadar dari lamunannya.
"Secangkir teh" Ucap Salsa.
"Apa" Tanya Juan Bingung.
"Sudahlah aku harus mengantarmu sampai kamu ketemu Putihmu,Hanya itu keinginanku Juan.Itu yang bisa membuatku tenang" Ucap Salsa menggunakan senternya mencari jalan keluar.
"Tapi Sal" Ucap Juan terpotong.
"Kita harus segera pergi dari sini Juan sebelum mereka menemukan kita,Ayo" Ucap Salsa menarik tangan Juan.
           Keesokkan paginya Juan dan Salsa keluar dari Gua.Mereka berjalan ke pinggir sungai menaikin rakit.Putih dan Pratama beserta polisi sampai di desa Salsa.Putih melihat Juan naik rakit.
"Juan" Teriak Putih.
Juan menoleh dia begitu bahagia melihat Putih.
"Putih" Teriak Juan berlari menghampiri Putih dan meninggalkan Salsa.
          Salsa berusaha mengikhlaskan Juan.Putih dan Juan berhadapan mereka berpelukan.
"Juan,Aku kangen sama kamu" Ucap Putih.
"Aku juga kangen sama kamu,Putih kamu tidak lupain aku kan" Ucap Juan.
"Enggak,Karena dalam hatiku dan mimpiku hanya kamu yang ku cinta, Juan" Ucap Putih mengeratkan pelukannya.Juan tersenyum.

"Dalam hatiku hanyalah kamuDalam mimpiku hanyalah kamuTujuan hati kau yang kucintaHati bertanya siapa dirimu"              Putih bernyanyi sambil melepaskan pelukannya dan memandang Juan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dalam hatiku hanyalah kamu
Dalam mimpiku hanyalah kamu
Tujuan hati kau yang kucinta
Hati bertanya siapa dirimu"
              Putih bernyanyi sambil melepaskan pelukannya dan memandang Juan.
"Datanglah kasih walau sekejap
Pengobat rindu tak tertahan
Mengapa kita harus bercinta
Dalam hayalan semata"
            Juan bernyanyi mencubit kedua pipi Putih.
"Semoga mimpi menjadi nyata
Semoga cinta jadi nyata"
             Juan dan Putih bernyanyi bersama mereka berpelukan.
            Salsa melihat Gilang dan anak buah ingin menembak Juan dan Putih.
"Juan Putih" Teriak Salsa berlari menghampiri mereka.
             Juan dan Putih menoleh melihat Gilang dan Anak buah ingin menembak mereka.Juan melindungin Putih.Putih memejamkan matanya.
"Dor"
            Salsa ngelindungin Juan.Salsa kena tembakan Pistol Gilang dan Anak buahnya.Gilang terkejut.
"Salsa" Teriak Gilang.
           Putih membuka matanya dia terkejut melihat Salsa tertembak.
"Salsa" Ucap Putih.
           Juan menoleh kebelakang.Salsa tumbang.Juan menangkap Salsa.Juan menaruh kepala Salsa dipahanya.Putih disamping Juan.
"Salsa,Kamu gak boleh mati Sal," Ucap Juan menggengam tangan Salsa.
"Dia yang bernama Putih" Tanya Salsa.
"Iya,Aku Putih" Jawab Putih tersenyum.
"Sekarang aku sudah tenang,Karena aku berhasil mempertemukan kalian" Ucap Salsa tertatih.
"Kenapa Salsa" Tanya Juan.
"Karena kamu sudah menerima secangkir teh dariku,Kamu harus janji sama aku,kalian harus selalu menjaga cinta sejati kalian" Ucap Salsa memegang tangan Juan dan Putih dan mempersatukan tangan mereka.
           Salsa menghembuskan nafas terakhirnya.Salsa tak sadarkan Diri.Juan terkejut.Gilang menyesal dia  terduduk.Gilang terdiam sambil menangis.Polisi menangkap mereka.
"Salsa" Teriak Juan menangis.
           Putih menangis.Putih memeluk Juan dan menenangkan Juan.
           Keesokkan harinya Salsa dimakamkan bersama ketiga kakaknya.Vino,Amar dan Dava.Damar menangis karena kehilangan keempat anaknya.Tapi dia bangga sama keempat anaknya karena udah mengorbankan nyawa mereka untuk orang lain.Juan dan Putih dipemakaman Salsa.
"Salsa makasih kamu sudah memberikan banyak pengorbanan untuk Juan" Ucap Putih tersenyum.
"Makasih ya Salsa,Kamu udah memberikan pengorbanan yang begitu besar buat aku" Ucap Juan tersenyum.
              Juan melihat Salsa dan ketiga kakak Salsa.Mereka tersenyum memandang Juan.Juan tersenyum.Mereka berempat berjalan ke cahaya sambil merangkul mereka tersenyum.Bayangan mereka menghilang.Putih menyandarkan kepalanya di bahu Juan.Juan dan Putih tersenyum.


                                END

PENGORBANAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang