Part 9

532 23 13
                                    

              Beberapa hari kemudian.
            Keesokkan harinya.Hari pernikahan Salsa dan Putra.Salsa dan Para tamu menunggu Putra dan Mak Sri.Dua penyanyi maju ke panggung untuk menghibur para tamu.
                  Para penari berdansa.
"Maafkan Duhai Sayang Hai
Maafkan diriku membuatmu kecewa"
              Putra dan rombongan Penganti  Pria datang.Putra melihat Penyanyi itu menyanyikan lagu,Putra ngerasa tidak asing dengan lagu.
"Kekasih bukan kukecewa hah
Sesungguhnya aku takut kehilanganmu"
            Tiba tiba ada bayangan seorang gadis dalam mimpi sedang ngambek terlintas diingatan Putra.
"Hanya dirimu yang aku cinta
Hanya dirumu yang aku sayang"
              Terlintas di ingatan Putra tentang Dirinya bersama seorang gadis.
"Ku bersumpah pada diriku
Sendiri
Ku ingin selalu mendampingin dirimu
Oh kasih"
            Tiba tiba ingatan Putra dengan seorang gadis pelan perlahan mulai jelas.
"Ku berjanji Pada diriku
Sendiri
Seharus setia mengabdi
Padamu kasih"
             Putra berjalan dia menoleh memandang penyanyi itu.Putra menabrak Pot Bunga.Mereka semua terkejut mendengar suara pecahan.
"Walau sampai akhir hayatku
Selalu bersamamu"
              Tiba tiba bayangan dia dengan seorang gadis nampak jelas.Putra memegang kepalanya karena Kesakitan.Putra kesakitan.
"Aaaaaaa" Teriak Putra kesakitan.
            Putra berlari masuk kedalam rumah Salsa, di bersandar di tembok dia memegang kepalanya kesakitan.Salsa ingin menghampiri Putra tapi di tahan Damar.Bayang seorang gadis dengan dirinya mulai jelas diingatannya.
"Putih" Teriak Putra mengingat semuanya.
"Putih,Putih,Putih" Teriak Putra mencari Putih.
           Putra keluar dari rumah Salsa.Mak Sri dan Damar mengikuti Putra.Mereka menghampiri Putra dan memegang tangan Putra.
"Putra,Apa yang terjadi,Kamu kenapa Putra" Tanya Mak Sri.
"Dimana Saya,Siapa kalian" Tanya Putra bingung melihat mereka.
"Putra Istighfar,Kamu Istighfar" Ucap Damar.
"Tidak,Saya bukan Putra Nama saya Juan" Ucap Juan berlari ingin meninggalkan mereka.Tapi ditahan Damar dan Mak Sri.
              Salsa keluar melihat keadaan Juan.
"Sadar Putra kamu akan menikahin putriku" Ucap Damar.
"Iya,Emang saya ingin menikah,Mana calon istri saya" Tanya Juan.
"Itu Salsa Putriku" Jawab Damar menunjuk Salsa.Juan menoleh melihat Salsa.
"Bukan,Calon istri saya namanya Putih,Namanya Putih bukan Salsa,Bukan Dian" Ucap Juan berjalan mencari Putih.
"Sepertinya ingatannya sudah kembali" Ucap Mak Sri.
              Juan menuju para tamu.
"Dimana Putih,Putih mana Putih" Tanya Juan ke Para tamu.
             Damar menghampiri Juan.
"Nak Putra" Panggil Damar.
              Juan menoleh berbalik badan berhadapan dengan Damar.
"Tidak ada nama Putih disini,Siapa Nak Putra maksud" Tanya Damar.
"Putih Arbertina Pratama putri Kandung Pratama seorang pengusaha ternama" Ucap Juan.
             Mereka terkejut mendengar perkataan Juan.Amar menghampiri Juan.Salsa menangis mendengar perkataan Juan.
"Sekarang ayah udah tau dan dengar sendiri kalau dia mempunyai calon istri dan Dia sudah membuat Salsa menangis" Ucap Amar memegang kerah baju Juan.
"Berani yang kamu membuat Salsa menangis,Kamu telah mengoda adikku agar jatuh cinta sama kamu,Kamu harus mati" Ucap Amar menghajar Juan.
                      Juan dan Amar berkelahi.Semua kacau melihat keributan itu Para tamu memilih pergi.Salsa menangis.Mak Sri membawa Salsa masuk kedalam rumah Salsa.Juan menghajar Amar dan mendorong Amar.
"Bagus,Bagus,Kamu telah berani ngelawan Aku" Ucap Amar menghajar Juan.Juan menghindar dan memukul Amar.
                   Mereka melanjutkan perkelahian mereka.Amar menghajar Juan.Juan menangkis pukulan Amar dan mengangkat Amar melemparnya ke tanah.Amar duduk dikursi ingin menghajar Juan.Juan menendang Kursi yang didudukin Amar.Amar terjatuh.Dia berdiri ingin menghajar Juan tapi Ditahan oleh Adik adiknya.
"Lepas" Ucap Amar mendorong adik adik nya.
"Kalian ini kan adik adik aku,Kenapa diam saja,Hajar dia" Ucap Amar menunjuk Juan.
"Sudah sudah untuk apa perkelahian ini,Untuk Apa" Tanya Damar marah.
"Untuk kehormatan Ayah,Dia sudah mempermalukan keluarga kita dan membuat Salsa menangis" Ucap Amar menunjuk Juan.
"Tidak,Aku tidak bermaksud untuk mempermalukan kalian" Ucap Juan.
                 Amar menghempaskan tangan Juan.Juan ingin menghajar Amar tapi ditahan Damar.
"Aku tidak bermaksud nyakitin kalian aku hanya orang kota yang ingin menikahin Putih kekasih aku,Dalam perjalanan aku dirampok,Lalu diceburkan kedalam Sungai,Setelah itu aku tidak tau apa apa lagi" Ucap Juan.
"Bohong.Kamu sengaja kan ngelakuin ini untuk menghancurkan hati Salsa" Ucap Amar menarik lengan Juan.Juan ingin menghajar Amar tapi dilerai Damar.
"Tidak,Aku yakin apa yang dikatakannya benar,Dia pemuda baik baik,Dia tidak bermaksud menyakiti Salsa,Selama ini ingatan nya hilang dan kini ingatannya kembali" Ucap Mak Sri.
             Amar kesal dia menaruh kebencian ke Juan.
"Pak saya mohon biarkan saya pergi dari sini Pak,Saya ingin menemui Putih" Ucap Juan.
"Tidak,Nak Putra,ltu sangat bahagia karena Gilang sedang berusaha ingin membunuh Nak Putra" Ucap Damar.
"Apa,Siapa Gilang kenapa dia ingin membunuh Saya" Tanya Juan Bingung.
"Karena Gilang seorang yang mencintai Salsa selama ini dia berniat menghabisin Nak Putra.Saat Dia tau Nak Putra ingin menikahin Salsa" Ucap Damar.
"Tapi Saya ingin menemui Putih calon istri saya" Ucap Juan.
"Oke nanti malam,Bapak akan mengutus orang untuk mengantar kamu sampai Keseberang sungai sana" Ucap Damar.
"Apa,Ayah masih peduli dengan dia" Ucap Amar.
"Amar,Kamu tau dia tinggal sama kita 3 bulan,Dia selalu bersikap hormat,Itu yang membuat Ayah peduli sama dia" Ucap Damar.
"Apa 3 bulan" Tanya Juan terkejut.
"Pokoknya saya tidak setuju ini beresiko Ayah" Ucap Amar.
"Amar,Kalau kamu tidak mau,Ayah yang mengantarnya sendiri" Ucap Damar.
"Tidak,Ayah biar aku saja yang mengantarnya" Ucap Vino.
"Saya juga siap ya" Ucap Dava.
             Amar menendang Kursi dia pergi meninggalkan mereka semua.


BERSAMBUNG





                   Vote And Comment

PENGORBANAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang