Malaikat Berlesung Pipi 2 [END]

10- Tulisan ibu mertua: Malaikat Berlesung Pipi

Aku tak mengharap kesempurnaanmu, karena Akulah yang akan datang, menggenapkan kekuranganmu- rudyfs

💍💍💍

Dibulan Rabi'ul akhir lah, mereka memutuskan untuk melangsungkan pernikahan kedua mereka. Namun sebelum itu, Aditya harus kembali melakukan pendekatan pada anak-anak Ulya, memperkenalkan dirinya sebagai Aditya bukan Addin.

"Tapi ummi, mengapa wajah Abi Aditya sekilas mirip Pak Addin yah?" Tanya Nusaibah

"Begitulah penciptaan Allah sayang, kita akan menemui beberapa orang disekitar kita dengan berbagai macam kemiripan, entah wajah, ataupun tingkah laku." Kata Ulya mendalam

"Ooh, jadi, akan ada orang lain juga yang mirip asi ya ummi?"

Ulya hanya tersenyum. Mereka sepakat untuk tak memberitahukan hal yang sebenarnya pada anak-anak yang masih kecil itu. Cerita detail nya pasti akan mereka beritahukan suatu saat nanti, tapi bukan sekarang.

"innamaaa amruhuuu izaaa arooda syai'an ay yaquula lahuu kun fa yakuun..
Shadaqallah 'Azhim.."

"Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, Jadilah! Maka jadilah sesuatu itu.. maha benar Allah yang maha agung.."

Jauhar mengungkapkan pujian tuhan-Nya melalui sepenggal surah dalam Al-Qur'an.

"Yang tadi mas jauhar bacakan itu salah satu ayat dalam surah Yasin kan?" Tanya Nusaibah

Jauhar mengangguk.

"Maksud surahnya Apa Mas?" Tanya nusaibah

"Maksudnya, Allah itu maha besar, maha pengendali segala apa yang ada di langit dan Bumi, pengendali semuah makhluk-makhluk ciptaan-Nya, salah satunya pengendali hidup dan mati seseorang" jawab Jalal mantap

"Allah benar-benar maha perkasa yah ummi.." Ucap Jalil seraya mengungkapkan kemaha besaran Allah.

Selain pada anak-anaknya, Ulya juga datang untuk meminta restu didepan makam kedua orangtuanya yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu,
Sementara itu sebelum kedua orang tuanya meninggal, Kedua adik lelakinya telah berkeluarga, diusia muda, Raji telah menikah 5 tahun yang lalu, kini ia telah memiliki satu anak balita, sementara Anugerah menikah setahun yang lalu, dan kini istrinya tengah hamil muda, dan adik bungsu Ulya, Maisarah kini ia telah tumbuh menjadi seorang gadis, sebentar lagi ia akan melanjutkan studi S1nya, dan untuk saat ini, ia tinggal dirumah Raji dan istrinya. Hari itu, setelah ke makam kedua orangtuanya, Ulya menghampiri ketiga adiknya dan mengabari tentang rencana pernikahannya, sama halnya dengan yang lain, ketiga adik Ulya juga merasa sangat terkejut mengetahui Aditya masih hidup.

"Keajaiban ya ka, aku berfikir Kalau ka Aditya itu benar-benar sudah tiada, ternyata. Oh may God, sulit diungkapkan.." ungkap Anugerah syok

"Tapi, Alhamdulillah itu tanda Allah masih sayang sama ka Aditya dong dek.." sambung Raji

"Yaudah deh ka, kalo gitu Sarah mau nginep dirumah kakak boleh? Nanti Sarah yang akan bantuin kakak ngehias pas hari pernikahan kakak nanti, hehehe.." pinta Maisarah

"Ih, udah pinter dandan aja, belajar sana udah mau ujian kan, entar ga lulus gimana?" Ledek anugerah

"Ya kalau ga lulus, dikawinin ajah.." sambung Raji ikut meledek

"Ogah, sarah mau kuliah dulu. Emang ga bangga apa punya sodara yang nanti jadi anak kuliahan.."

"Ga usah sombong, kita bertiga juga ga kuliah kok, tapi masih tetep bisa hidup sejahtera kan.." ucap Anugerah menimpali ucapan adiknya